4

312 6 0
                                    

Hii gyus, ini cerita pertamaku diwattpad masih harus banyak belajar banget nih. Jadi harap di maklumi 😀

Mohon kritik dan sarannya untuk bisa berkarya lebih baik lagi kedepannya.

-

-
-
-
-
-
-
-
-
-

Sudah empat puluh menit Adira berdiri di lapangan sekolah sambil hormat. Tubuhnya sangat lemas dan pusing karena buru-buru ke sekolah jadi tidak sempat sarapan belum lagi panas matahari yang begitu terik.

Penglihatan Adira mulai memburam. Badannya yang sudah terlampau lemah itu terjatuh.

BRUK!

Arga yang kebetulan melewati lapangan sekolah, matanya tidak sengaja menangkap orang yang pingsan di tengah lapangan.

"Nyusahin aja lo Babu," ucapnya tidak peduli. Dan hanya melihat Adira tanpa mau membantu sama sekali lalu pergi begitu saja.

Keadaan sekolah begitu sepi karena ini jam pelajaran, oleh sebab itu, hanya sedikit orang yang berlalu-lalang dan tak melihat orang yang tengah pingsan di bawah panasnya terik matahari pagi ini.

Hingga tak berselang lama bel berbunyi, pertanda kalau sudah waktunya istirahat.

Kringgg ... kring ....

Salah satu Guru yang sudah keluar dari kelas pun membulatkan matanya terkejut kala matanya menangkap sosok perempuan yang terbaring lemas di lapangan. Buru-buru guru tersebut berlari menghampiri Adira.

"ADA YANG PINGSAN, PANGGIL PMR, CEPAT!" Teriak sang guru. Petugas PMR yang mendengar teriakan guru langsung berlari menuju lapangan.

Semua murid yang melihat Adira pingsan hanya dengan tatapan biasa saja. Karena mungkin tidak ada yang begitu peduli dengannya, hanya karena  anak beasiswa yang hidupnya kurang berkecukupan. Mereka menganggap Adira hanya Babu sekolah SMA Tunggal Airlangga.

Di dalam ruangan UKS tersebut, Adira yang sudah cukup lama memejamkan mata, akhirnya sadar juga.

"Kok aku bisa ada di sini?"

"Kamu tadi pingsan karena kelelahan. Muka kamu juga pucet," sahut perempuan disebelahnya yang merupakan seorang PMR di sekolah.

"Gak sarapan?" Adira mengangguk, menjawab pertanyaannya.  "Kamu silakan ke kantin, sarapan dulu."

*
*
*

Setibanya di kantin Adira memesan roti dan sebotol mineral. Adira sangat jarang jajan di kantin sekolah ia lebih suka membawa bekal dari rumah, selain itu makanan di kantin sangat mahal-mahal tidak bisa diajak kompromi dengan kantongnya.

"Eh liat! Tumben tuh si Babu ke kantin, dia kan miskin, mana punya uang buat belanja di kantin," ucap Nila menunjuk Adira dari arah jauh. Elva dan Maureen mengikuti arah pandang Nila.

Nila dan Elva teman dekat Maureen, pertemanan yang suka merundung dan semena-mena. Tidak ada yang berani melapor, seperti yang ditahu Maureen kekasih dari anak pemilik sekolah ini. Oleh karena itu, Guru pun tak bisa berkutik takut kalau Arga turun tangan mereka akan terkena masalah.

Pernah sewaktu-waktu ada Guru yang menghukum Maureen dan teman-temannya karena tingkah mereka yang senaaknya. Setelah mendapatkan informasi dari Maureen. Langsung saja Arga turun tangan dan langsung mendepak Guru itu dari SMA Tunggal Airlangga. Setelah itu tidak ada yang berani.

Mereka bertiga berjalan menghampiri Adira yang sedang makan.
"Ngapain lo ke kantin, udah banyak duit?" Maureen menatap Adira dengan tatapan sinis sambil menumpukan kedua tangannya diatas meja.

"Atau jangan-jangan lo jual diri ya?"

"Gue mau tau dong emang berapa lo dibayar dalam semalem?"

Maureen mengambil roti Adira lalu membuangnya ke dalam tong sampah. "Upss, sorry sengaja."

Setelah itu Maureen kembali mengambil air mineral Adira yang di atas meja  menyiramkan air itu ke tubuh Adira sehingga membuat seragam perempuan yang sedang ia rundung basah.

Adira menunduk diam. apa mereka tidak berfikir akan kondisi hatinya yang sakit karena perilaku mereka? Entah apa kesalahannya sampai  mereka merundung dirinya terus menerus, padahal ia hanya ingin hidup tenang.

Sebelum berlalu meninggalkan kantin Maureen menginjak kuat  kaki Adira yang dibaluti sepatu dan menjulurkan lidahnya mengejek.  Ekspresi Adira biasa saja, tidak ada sama sekali lirihan kesakitan seolah sudah terbiasa ia seperti ini.

See you next ...

1/10/2023


Jangan lupa vote dan komen 🥰🙏

Hello, Destiny  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang