Hii gyus, ini cerita pertamaku diwattpad masih harus banyak belajar banget nih. Jadi harap di maklumi 😀
Mohon kritik dan sarannya untuk bisa berkarya lebih baik lagi kedepannya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Bel masuk sudah berbunyi, pertanda guru akan datang mengajar.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi, Bu!" ucap semua murid kompak.
"Kumpulkan tugas yang saya berikan kemarin," ujarnya tanpa basa-basi terlebih dahulu. Semua murid berjalan menuju ke meja Guru untuk menyetor tugas kemarin.
Beberapa menit kemudian, beliau buka suara, "Arga Adiaksa Pratama, Kai Akarsana, Gavin Wiliam."
Mereka yang sedang asik mengobrol seketika terkesiap saat sang nama masing-masing disebut.
"Ada apa tuh nama kita disebut," bisik Gavin kepada Kai yang kebetulan disampingnya. Yang ditanya menggeleng tanda tak tahu.
Arga mengerjap menghentikan tanya yang meriuh dalam otaknya.
"Hah, kita?" Kata Arga."Kenapa tugas kalian ada yang salah!? Kan saya berulang kali menjelaskan materi itu. Apa kalian tidak pernah memerhatikan saat saya
menjelaskan!!" Sang guru hanya bisa menghela napas dan geleng kepala tak habis pikir. Dirinya juga tak begitu berani menghukum anak pemilik sekolah sekaligus sahabatnya.Meskipun begitu, ia akan tetap melapor keorang tua masing-masing. Arga lebih tepatnya ke sang ibunda karena hanya beliaulah yang pengertian terhadap karakter sang anak tunggal sedangkan Ayahnya selalu memanjakan tanpa batas.
"HA?" Kaget mereka bertiga. Kenapa bisa ada yang salah sedangkan yang mengerjakan tugas mereka adalah anak beasiswa di sini.
Pikiran mereka hanya memikirkan satu hal, "apa tuh Babu sengaja?"
*
*
*Pembelajaran telah usai, semua murid langsung berbondong-bondong untuk keluar.
"Kita harus kasih pelajaran buat si Babu, bisa-bisanya tugas kita ada yang salah." Arga mengepalkan tangannya dengan mata menyiratkan kemarahan dan kebencian.
"Baru juga di omongin udah nongol tuh orang," ucap Kai yang melihat Adira baru saja keluar kelas, Arga dan Gavin mengikuti arah pandangan Kai.
"WOI! BABU SINI LO!" Teriak Gavin keras yang ditujukan kepada Adira.
Adira yang terpanggil pun menoleh, menghela napas sesaat, sangat malas rasanya berhadapan dengan mereka yang pasti cuma akan menghinanya atau memberikan luka fisik.
Ia tak paham dimana letak kesalahannya. Saat pertama kali masuk sekolah SMA Tunggal Airlangga tanpa sebab semua yang bersekolah di sini membencinya.
Dengan berat hati ia menghampiri mereka bertiga.
"Ada apa kak?"
"Maksud lo apaan ngebuat tugas kita salah! Sengaja?" Murka Gavin sembari menunjuk wajah Adira.
"Katanya anak beasiswa, masa tugas gini aja gak bisa, atau jangan-jangan lo cuma mau sekolah di sini lagi," lontar Arga seenaknya tanpa memikirkan perasaan Adira yang sakit hati karena perkataannya.
"Kalau gak mau bantuin gak usah," timpal Kai.
Adira tak sanggup berkata-kata, mukanya memucat melihat ekpresi mereka. Apa kesalahannya sefatal itu?
"Bawa ke belakang sekolah," titah Arga, Kai dan Gavin menarik paksa lengan Adira dan membawanya ke belakang sekolah.
See you next ...
13/10/2023
Jangan lupa vote dan komen 🥰🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Destiny [ON GOING]
Teen Fiction"Tuhan, aku tidak sekuat itu." Adira tertawa hambar, beberapa detik kemudian ia menangis pilu. Dunia begitu kejam kepada Adira hingga tak memberikan peluang untuk merasakan bahagia yang sesungguhnya. ADIRA OKTAVIA Gadis yatim piatu yang hidup kurang...