14

304 27 7
                                    

"Ya Zaujaty." panggil Gus Alwi

"Iya?"

"Ana uhibbuki fillah"Ujar Gus Alwi membelai lembut kepala Nana.

Wajah Nana bersemu mendengar kata yang dilontarkan suaminya.

Tapi Nana belum bisa menjawab perkataan suaminya, dikarenakan belum ada rasa.

"Maaf belum bisa balas ucapanmu. Tapi aku usahakan ya?" ujar Nana

Gus Alwi terkekeh "Naam sayang"

•••

Pukul 03.06

Gus Alwi terbangun, mandi juga mengambil air wudhu untuk melakukan shalat tahajud.

"Bangun yuk.. Shalat tahajud dulu"ujar Gus Alwi lembut

Nana menggeliat dalam tidurnya, sedikit demi sedikit mata Nana mulai membuka, menyesuaikan cahaya yang masuk.

Setelah Bangun dan mengambil wudhu Nana dan Gus Alwi shalat tahajud bersama.

Sembari menunggu adzan subuh berkumandang.. Gus Alwi membaca Al-Qur'an.

Nana merasa tenang mendengarkan suara merdu suaminya yang membacakan ayat Al-Qur'an.

Perlahan Nana mengembangkan senyumnya..

"Shadaqallahul-'adzim."

Beberapa detik setelah itu Adzan subuh pun berkumandang.

Nana dan Gus Alwi pun shalat subuh bersama, setelah itu Nana Mandi dan bersiap untuk sekolah.

•••

Nana sedang bersantai di asrama bersama teman-teman nya.

"Kak Nana, tau gak?" Tanya Aminah

"Gak tau." jawab Nana

"Ish kak Nana, aku kan belum selsai bicara!" ujar Aminah sedikit Merajuk (?)

"Hahaha maaf mon, ya udah lanjutin.."ujar Nana

"Semenjak kak awi nikah sama kakak, aku sering nangkep kak alwi lagi senyum senyum sendiri.. Aminah jadi takut deh kak." ujar Aminah

"Terus kenapa? Tandanya dia lagi bahagia mungkin?" ujar Nana.

"Ish, beda loh kak. Dulu sebelum kak awi pergi ke Tarim emang ceria orangnya, tapi setelah pulang dari sana, kak awi jadi dingin. Tapi setelah nikah sama kakak, keliatannya ka awi kek bahagiaa gitu.." jelas Aminah panjang lebar.

Nana terkekeh, "alhamdulillah deh kalo dia bahagia." ujar Nana tanpa sadar mengembangkan senyumnya.

"Kakak hari ini nggak ke Ndalem?" Tanya Aminah

"Gini mon, kalo aku ke Ndalem terus yang ada mereka curiga." jawab Nana.

"Kakak nggak ada niatan gitu buat nge-publish hubungan kakak?"Tanya Aminah lagi

"Actually, Nana pengen banget nge-publish hubungan sama kakak mu. Tapi aku belum cukup yakin aku takut, aku ngerasa gak pantes bersanding sama Gus Alwi yang paham agama.. Sedangkan aku gini-gini aja, ilmu agama sendiri pun aku ga paham.." jawab Nana.

"Kakak ga boleh ngomong gitu, kita semua nya juga belajar kak, aku, kak nazwa, kak nafisa, bahkan kak alwi sendiri pun masih perlu belajar kak." ujar Aminah.

Nana tersenyum, "makasih yaa mon,"ujar Nana

Aminah membalas senyuman Nana "Naam, kak." balas Aminah. "Aku harap kakak sama kak awi segera publish hubungan kalian ya.. Supaya gak ada fitnah." lanjutnya.

"Kamu doain aja ya, yang terbaik buat aku sama Gus Alwi." ujar Nana tersenyum.

"Pasti, tanpa diminta pun, aminah selalu doain yang terbaik buat keluarga kita." jawab Aminah.

HEY GUS, LOVE YOU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang