29 • Penentuan

674 106 7
                                    

• Selamat Membaca •

“Ini kenapa?” tanya Namjoon saat melihat bekas lebam di paha Hyerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini kenapa?” tanya Namjoon saat melihat bekas lebam di paha Hyerin.

“Ah ini—waktu itu aku tidak sengaja menabrak meja.” jawab Hyerin sembari memainkan rambut Namjoon karena pria itu berbaring dengan posisi lebih rendah dari Hyerin.

“Ck! Kebiasaaan.” sahut Namjoon sembari mengusap lembut bekas lebam di paha Hyerin yang tampak sedikit gosong tapi sudah tidak sakit lagi.

“Hyerin.” panggil Namjoon.

“Hm?”

“Kau ingat perkataanku sebelum aku berangkat ke LA?” tanya Namjoon.

“Perkataan?”

“Iya. Hari di mana kita bertengkar hebat.”

Hyerin merenung sebentar untuk mengingat-ingat hari yang Namjoon maksudkan.

“Tidak ingat?” tanya Namjoon lagi karena Hyerin belum kunjung menjawab.

“Heum. Tidak.” jawab Hyerin. Namjoon mendongakan wajahnya lalu mencubit pelan hidung Hyerin sambil berkata, “Padahal perkataanku itu sangat penting.”

Kening Hyerin seketika mengkerut kasar karena jika itu perkataan yang penting maka seharusnya dia tidak melupakannya.

Namjoon yang melihat sang kekasih tengah berpikir keras, akhirnya ia menggeser badannya agar sejajar dengan Hyerin.

“Aku ingin hubungan kita lebih serius lagi, nona Shin.” ucap Namjoon. Seketika mata Hyerin terbuka lebar karena dia baru ingat akan hal itu.

“Sudah ingat?”

“Heum, ingat.”

“Ck! Dasar. Sebenarnya otakmu ini kapasitasnya ada berapa? Kenapa mudah sekali melupakan kejadian yang sangat penting itu.”

Hyerin merengut kesal sambil memukul pelan dada polos Namjoon, “Aku tidak lupa—hanya saja, otakku sedikit loading jika mencari data-data yang lama.” kata Hyerin yang langsung membuat Namjoon tertawa mendengarnya.

“Makanya sering-sering dilatih, nona Shin.”

“Dilatih bagaimana? Dilatih dengan mengingat kejadian-kejadian di masa lampau? Ck! Aku bukan orang yang seperti itu.” sahut Hyerin.

“Bukan. . . bukan begitu. Latih otakmu dengan sering-sering membaca buku, mengikuti pelatihan otak atau melakukan hal lainnya yang bisa membantu otakmu tetap aktif.” kata Namjoon.

“Ih, kak~ sudah kubilang otakku ini kecil. . tidak boleh bekerja terlalu keras, nanti kalau aku tiba-tiba hilang ingatan bagaimana? Kakak mau aku lupa kak Namjoon?”

Namjoon tertawa sejenak mendengar jawaban Hyerin—agak tidak masuk akal tapi cukup menghibur, “Iya. . iya otak kecil.” sahut Namjoon. Hyerin cuma tertawa sebagai tanggapan.

BUTTER - RM of BTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang