Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebulan semenjak Hyerin dan Namjoon menikah—Hyerin merasa bahwa ada yang aneh dengan dirinya. Maksudnya, dia jadi gampang kelelahan, mual-mual, tidak tahan dengan bau bawang, suka dengan aroma tubuh Namjoon terlebih ketika Namjoon selesai bekerja, dan beberapa hal lainnya yang membuat Hyerin yakin bahwa dia sedang hamil.
Oleh karena itu Hyerin memutuskan untuk mengeceknya sendiri tanpa memberitahu Namjoon. Hyerin membeli beberapa merek testpack lalu mencobanya saat Namjoon sudah berangkat ke kantor.
Jantung Hyerin berdegup dengan keras tatkala menanti hasil dari tes kehamilan tersebut. Di dalam hatinya dia tidak berhenti merapalkan doa supaya dia benar-benar hamil. Hyerin memang ingin segera punya anak agar dia tidak kesepian jika ditinggal Namjoon bekerja.
Beberapa menit menanti—Hyerin pun melihat hasil testnya satu persatu. Dari kelima alat tes tersebut semuanya menyatakan bahwa Hyerin positif hamil. Sontak Hyerin tidak bisa menahan air mata bahagianya karena impian terbesarnya akhirnya terwujud dengan cepat.
“Thanks God.” ucap Hyerin.
Kini ia berencana akan memberi kejutan pada Namjoon. Namjoon pasti sangat bahagia—mengingat betapa rindunya pria itu punya anak yang bisa meramaikan hari-hari mereka.
*
Malam harinya—Namjoon pulang dari kantor pada pukul 8 malam. Seperti biasa Hyerin selalu menunggu kepulangan Namjoon sambil menonton tv di ruang tengah.
“Aku pulang!”
Hyerin spontan menghampiri Namjoon ke pintu depan untuk menyambutnya.
“Hai sayang.” sapa Namjoon saat melihat Hyerin datang padanya lalu memeluknya dengan erat.
“Bagaimana di kantor?” tanya Hyerin sambil mendongakan wajahnya.
“Lancar. Bagaimana denganmu? Bosan?”
Hyerin tersenyum senang lalu menggelengkan kepalanya, “Aku senang.”
Namjoon terkekeh sejenak lalu mengecup singkat bibir Hyerin, “Apa yang membuatmu senang?”
Lantas Hyerin melepaskan pelukannya lalu menarik tangan Namjoon mengajaknya ke ruang tengah. Di atas meja sudah tersedia sebuah kotak kecil berwarna merah.
“Aku punya hadiah untuk kakak.” kata Hyerin.
“Hadiah?”
“Heum.”
Alis Namjoon tampak mengkerut karena bingung. Dia duduk di sofa dengan Hyerin yang juga duduk di atas satu paha Namjoon. Hyerin mengambil kotak tersebut lalu memberikannya kepada Namjoon, “Bukalah.”
Namjoon menatap sejenak pada Hyerin dengan raut bingungnya setelah itu dia pun menatap kotak di tangannya, “Baiklah. Mari kita lihat hadiah apa yang disiapkan istri cantikku.” kata Namjoon.