03 • Perpustakaan

869 109 3
                                    

• Selamat Membaca •

Setelah dua minggu menjadi seorang mahasiswa sejati, Hyerin baru menyadari bahwa menjadi mahasiswa tidak semenyenangkan yang dia bayangkan selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dua minggu menjadi seorang mahasiswa sejati, Hyerin baru menyadari bahwa menjadi mahasiswa tidak semenyenangkan yang dia bayangkan selama ini.

Sekarang dia harus bergelut dengan berbagai tugas kuliah yang mau tidak mau mengharuskan seorang Shin Hyerin yang anti terhadap perpustakaan—kini menjadi member tetap di sana.

Nicole sempat menawarkan kepada Hyerin agar meminjam buku di perpustakaan dan membawanya ke rumah supaya Hyerin bisa mengerjakan tugas kuliahnya dari rumah. Namun karena Hyerin menyadari kelemahan dirinya yang tidak bisa produktif jika berada di rumah maka dia memaksakan dirinya agar mengerjakan semua tugas-tugasnya di kampus atau di perpustakaan.

Kini dengan bermodalkan petunjuk yang diberikan oleh staff perpustakaan—Hyerin mulai berkeliling ke rak-rak buku yang berjejer rapi untuk mencari buku yang akan menjadi bahan utama tugasnya.

Hyerin tidak pernah menyangka bahwa mencari sebuah buku bisa sesulit seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami.

Aish! Lama-lama waktuku terbuang percuma hanya untuk mencari sebuah buku.” omel Hyerin dengan suara pelan.

Dua minggu ini Hyerin selalu meminta bantuan staff untuk mencari buku yang ingin dipakainya, tapi hari ini dia terlalu malu jika harus meminta bantuan mereka lagi karena bisa-bisa Hyerin di kira malas dan bodoh. Masa hanya mencari buku bisa begitu sulit?

“Ck! Di mana sih no 7632.” gumam Hyerin sambil matanya bergerak menyusuri rentetan buku yang di tata dengan rapi. Padahal jika dilihat-lihat, semua buku di perpustakaan itu sudah di tata sesuai urutan nomor rak dan nomor bukunya supaya mempermudah pembaca untuk mencarinya. Namun entah mengapa Hyerin malah kesulitan mencarinya—memang otaknya saja yang kurang jelas menangkap penjelasan staff.

“Ah, sial.” umpat Hyerin disertai dengan helaan napas beratnya.

Hyerin hampir saja putus asa dan menyerah, namun ketika dia hendak pergi dari sana tiba-tiba dia dikejutkan oleh suara seperti orang sedang bertengkar. Hyerin segera memasang telinganya untuk mencari tahu dari mana asal suara itu. Perlahan-lahan dia mengikuti sumber suara hingga akhirnya dia menemukannya.

Ternyata di balik rak dia berdiri, ada Namjoon dan seorang gadis tengah berdebat. Hyerin berpura-pura seperti mencari buku padahal dia sedang kepo tingkat tinggi pada pertengkaran dua sejoli itu.

“Aku sudah minta maaf, Lee Celine.”

“Minta maaf untuk apa? Untuk perdebatan tidak masuk akalmu? Mau sampai kapan Kim Namjoon? Aku lelah dengan hubungan yang tidak ada kemajuan seperti ini. Kau dan aku—kita selalu berbeda pendapat untuk hal-hal yang seharusnya tidak kita perdebatkan dalam hubungan ini.”

“Lalu kau ingin bagaimana? Kau ingin hubungan seperti apa? Jelaskan padaku. . akan ku turuti keinginanmu.”

“Kita terlalu sering membahas hal ini tapi tetap saja tidak ada yang berubah. Kau selalu egois dan aku yang keras kepala. Kita sama-sama tidak mau mengalah satu sama lain padahal aku sangat mengharapkan sebuah hubungan yang ringan dan mendukung.”

BUTTER - RM of BTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang