Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Good morning, baby.”
Sapaan yang hangat dan romantis Hyerin terima tatkala ia membuka matanya. Senyuman manis serta kecupan lembut yang diberikan Namjoon adalah awal yang baik untuk Hyerin memulai harinya.
“Pagi.” sahut Hyerin ikut membalas senyuman sang suami.
“Bagaimana tidurmu semalam?” tanya Namjoon sembari menopang kepalanya dari samping dengan satu tangan agar ia bisa melihat wajah Hyerin.
“Hem. Anggap saja hadiah pernikahan.” jawab Namjoon disertai satu kedipan mata. Hyerin agak memincingkan matanya lalu mengusap-usap dada Namjoon, “Apa hadiahnya?” tanya Hyerin.
Lantas Namjoon malah mengecup bibir Hyerin lalu ia bangkit dari tempat tidur dan mengambil sesuatu di laci meja. Hyerin ikut bangun dan duduk menyender di ranjang sambil matanya mengamati pergerakan Namjoon.
Namjoon membawa sesuatu di tangannya lalu memberikannya kepada Hyerin.
“Ini apa?” tanya Hyerin karena barang yang Namjoon berikan adalah sebuah kartu. Namjoon tidak menjawab malah dia tersenyum lalu mengecup puncak kepala Hyerin, “Bersiaplah—aku akan mengajakmu melihat hadiahnya.”
“Hadiahnya bukan disini?”
“Bukan.”
Hyerin makin penasaran dibuatnya sampai-sampai keningnya mengkerut karena bingung. Namjoon gemas sendiri ketika melihat wajah istrinya itu.
“Mandi dan bergantilah. Aku akan siapkan sarapan untukmu. Setelah itu kita pergi.” kata Namjoon. Ia mengusap sejenak kepala Hyerin setelah itu dia keluar dari kamar meninggalkan Hyerin yang masih mengamat-amati kartu di tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai sarapan, Namjoon dan Hyerin langsung bergegas menuju tempat yang ingin Namjoon tunjukkan kepada Hyerin. Beberapa kali Hyerin bertanya akan pergi kemana, apa hadiahnya dan kenapa tempatnya jauh. Namjoon cuman tersenyum dan selalu berkata “Sabar nanti kau akan tahu sendiri.”
