- Tujuh Tahun Kemudian -
“Ya seperti itu.” ucap Hyerin sembari memperhatikan Miyoung yang tengah latihan balet sambil mengikuti instruksi dari televisi. Tadinya Miyoung tidak begitu tertarik dengan balet tapi semenjak ia melihat betapa indah dan anggunnya sang ibu menari balet, seketika Miyoung pun ingin seperti itu. Oleh sebab itu Miyoung meminta Hyerin agar mengajarinya menari balet. Di awal-awal Hyerin memang mengajarinya tapi semakin kesini Hyerin memilih untuk menyewa pelatih sambil sesekali Hyerin juga mengajari Miyoung.
Hyerin sempat kepikiran untuk memasukan Miyoung ke kelas balet tapi Namjoon menolaknya dan memilih menyewa pelatih untuk di datangkan ke rumah agar ruang latihan yang ada di rumah mereka bisa terpakai. Selain itu Namjoon juga ingin supaya Miyoung setelah selesai sekolah bisa langsung pulang ke rumah.
Sebenarnya Hyerin ingin jika Miyoung bisa mengeksplor dirinya dengan teman-temannya di kelas balet tapi mau bagaimana lagi—jika Namjoon sudah memberi ultimatum seperti itu maka Hyerin hanya bisa menurut. Di tambah sekarang Miyoung mulai memasuki usia-usia remaja maka otomatis penjagaan Namjoon makin ketat terhadap putrinya itu.
“Sudah ma.” ucap Miyoung yang tampak kelelahan usai menyelesaikan sesi latihannya. Hyerin mengangguk lalu memberikan sebotol air mineral untuk putrinya itu. Segera Miyoung menerimanya lalu meneguknya hingga tersisa setengah.
“Papa pulang jam berapa?” tanya Miyoung yang usianya sebentar akan memasuki 13 tahun.
“Jam 5.” jawab Hyerin. Miyoung mengangguk-angguk sambil mengusap keringat di wajahnya dengan kain bersih yang disediakan Hyerin.
“Lapar?” tanya Hyerin. Miyoung menggeleng lalu menyahut, “Miyoung mau mandi.”
“Baiklah.”
Setelah itu keduanya pun keluar bersama-sama dari ruang latihan tersebut. Miyoung langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya sedangkan Hyerin memilih pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.
Hyerin memang sampai sekarang memilih untuk tidak memakai jasa pembantu karena ia merasa bahwa ia masih bisa menghandle semua pekerjaan rumah padahal Namjoon sendiri sudah berulang kali menyarankan agar mereka menyewa pembantu yang bisa meringankan pekerjaan Hyerin.
“Mama.” panggil Miyoung sambil turun dari lantai dua menuju dapur.
“Ya?” sahut Hyerin.
“Ini papa telpon—katanya papa pulang telat karena ada meeting mendadak. Papa telpon ke mama tapi mama tidak jawab.” jawab Miyoung.
“Oh. Oke. Ponsel mama di kamar.” sahut Hyerin. Miyoung cuma mengangguk-angguk lalu berdiri di sebelah Hyerin untuk melihat apa yang dilakukan ibunya itu, “Mama masak apa?”
“Kalguksu.” jawab Hyerin.
“Miyoung bantu ya?”
“Iya.”
“Apa yang harus dilakukan?” tanya gadis Kim itu.
“Bagaimana kalau menyuwir ayam?”
“Oke.”
Pertama-tama Hyerin memberi contoh terlebih dahulu kepada Miyoung, bagaimana caranya menyuwir ayam yang telah di rebusnya. Setelah itu ia membiarkan Miyoung melanjutkannya sendiri. Sedangkan Hyerin fokus mengelolah bumbu-bumbu yang lain.
“Ma.”
“Hem?”
“Kapan pertama mama dan papa pertama bertemu sampai bisa jatuh cinta dan akhirnya menikah?” tanya Miyoung. Hyerin nampak tertegun sesaat ketika ditanya seperti itu karena ini pertama kalinya Miyoung bertanya demikian. Hyerin makin sadar bahwa putrinya yang kecil telah mulai beranjak dewasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/320048014-288-k133251.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTER - RM of BTS ✔️
Fiksi PenggemarKisah-kasih di kampus yang bikin meleleh kayak lagu BTS "Butter" Cast : Kim Namjoon Shin Hyein (Original My Work) [Update tidak menentu]