Chapter 1

332 32 3
                                    

,,DI TINGGALKAN,,

"Ayah, ayo cepet!!" Panggil Atsumu kecil sambil berlari keluar rumah.

"Iya, sebentar" jawab ayah

05 Oktober

Tepatnya hari ini, adalah hari spesial bagi si kembar Miya Atsumu dan Miya Osamu. Pasalnya, hari ini adalah hari ulang tahun mereka yang ke tujuh. Dan hari ini mereka akan pergi ke taman bermain yang berada di pusat kota untuk merayakannya.

"Ayo kalian cepet masuk ke dalam mobil, kita mau berangkat sekarang." Panggil bunda pada anak kembarnya

"Iya bunda.." mereka segera masuk ke dalam mobil.

Mobil itu pun segera melaju menuju pusat kota.
Di perjalanan...

"Tsumu.." Panggil Osamu kecil

"Hmm..apa Samu" jawab sang kakak

"Samu mau nanya sama Tsumu"

"Samu mau nanya apa?" Jawab Atsumu bingung

"Hmmm...Tsumu sayang gak sama Samu?" Tanya Osamu pada kakaknya yang masih setia menunggu pertanyaannya.

"Sayang lah, kan kita saudara. Mana mungkin Tsumu benci sama Samu." Jawab Atsumu

"Samu juga sayang gak sama Tsumu?" Atsumu bertanya balik

"Sayang!! Samu sayang banget sama Tsumu!!" Jawab nya dengan antusias

"Tsumu juga sayang bangettt sama Samu!!"

Atsumu merentangkan tangannya dan di balas pelukan oleh Osamu

Bunda hanya tertawa geli melihat tingkah anak kembarnya yang sedang berulang tahun itu.

"Samu Jangan ninggalin Tsumu, ya" ucap Atsumu di sela sela pelukan mereka

Osamu melepaskan pelukannya, mereka pun penatap satu sama lain.

"Samu..?" Panggil Atsumu pada Osamu yang masih terdiam

"Huh? Apa Tsumu?" Jawab Osamu

"Samu gak akan ninggalin Tsumu, kan?" Tanya nya lagi pada Osamu

"Nggak akan!! Kita kan kembar, jadi kita akan selalu bersama!!" Osamu melemparkan senyumannya pada Atsumu

"Janji yah!!"

Atsumu mengangkatkan tangannya dan mengisyaratkan untuk menautkan jari kelingking mereka

"Iya!"

Osamu pun menautkan jari kelingkinggnya dengan jari kelingking Atsumu.

.

.

.

Kebahagiaan itu tidak bertahan lama, suasana perjalanan yg tadinya tenang berubah menjadi mengerikan karna terjadi sebuah kejadian yg tidak pernah di inginkan.

Terjadi kecelakaan beruntun yang di picu oleh sebuah truk yang mengalami rem blong.

Mobil yang di kendarai oleh keluarga Miya pun ikut tersebut dalam kecelakaan itu.

Banyak korban berjatuhan, bahkan salah satu dari keluarga Miya pun ikut menjadi korban kecelakaan na'as itu.

Semua korban segera di larikan ke rumah sakit terdekat. Dari yang terluka ringan, terluka berat, sampai yang meninggal di tempat, semuanya di lapisan ke rumah sakit tersebut.

Ayah dan bunda hanya mendapati luka ringan karna duduk di kursi depan, sedangkan anak kembar mereka mendapati luka yangg cukup parah karna duduk di kursi belakang.

.

.

.

Satu hari berlalu sejak kejadian na'as itu.

Luka yang di dapati ayah dan bunda sudah lebih membaik. Mereka segera pergi ke kamar rawat Atsumu dan Osamu setelah mendengar kabar buruk dari dokter.

Ketika sampai di sana mereka mendapati seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan anak nya tersebut. Ayah menghampiri dokter itu, bunda menyusul di belakangnya.

"Bagaimana dengan anak saya dok?!" Tanya ayah pada dokter itu

"Pak, bu.. maaf, salah satu anak bapak dan ibu tidak bisa kami selamatkan. Saya permisi dulu" Jawab sang dokter

Deg..

Seketika bunda langsung lemas pendengar penuturan dokter yg sudah menghilang di balik tembok.

"Ayahh.." Panggil bunda dengan suara yg bergetar

"Bunda..ayo kita masuk dulu." Ucap ayah sambil merangkul bunda untuk masuk ke dalam.

Di antara mereka berdua, yang menjadi korban adalah Osamu. Sedangkan Atsumu juga masih belum sadarkan diri sejak kecelakaan kemarin.

"Osamu..." ucap bunda ketika melihat salah satu anaknya itu sudah di tutupi oleh selimut rumah sakit yang berwarna putih.

Bunda menangis histeris dengan jasad Osamu yang berada di rengkuhannya.

"Bunda, bunda harus sabar, bunda jangan nangis." Ucap ayah menenangkan bunda

"Tapi ayah.. Osamu..Osamu udah gak ada.." ucap bunda di sela sela tangis nya.

"Iya, ayah tau. Tapi kita juga gak bisa berbuat apapun lagi. Jadi sekarang bunda harus bisa lepasin Osamu buat pergi."

"Hiks..hiks.."

"Ada Atsumu, masih ada Atsumu di keluarga kita.." Ucap ayah menenangkan kembali.

"T-tapi.."

"Shutt..bunda harus bisa menerima nya, karena kita gak akan selamanya bisa bersama, ada saatnya kita juga harus saling melepaskan. Ini adalah takdir tuhan yang tidak bisa kita hindari."

Ayah memeluk bunda dengan erat, berharap tangisan bunda akan mereka karena nya.

"Atsumu.." bunda menoleh ke arah Atsumu yg masih belum sadarkan diri di ranjang sebelah Osamu.

"Atsumu..sayang.." bunda berjalan menghampiri Atsumu

"Atsumu, maafin bunda yah. Maafin bunda karena gak bisa jagain Osamu buat kamu."

"Iya, ayah juga minta maaf, kalo seandainya ayah gak ngajakin kalian ke taman bermain itu, kejadian kaya gini gak akan pernah terjadi." Ucap bunda dan ayah yg menyesali diri mereka sendiri.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

°.Thank's for reading

~Jangan lupa vote and komen~

Unfair || miya twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang