Chapter 10

108 17 2
                                    

,, KERINDUAN ,,


"Tsum lo kenapa?!!"

.

.

.

.

.

Samar samar Atsumu mendengar seseorang yang memanggilnya,

"Suara siapa? Osamu?" Batinnya.

Saat ia hendak menaikkan wajahnya untuk melihat seseorang yang memanggilnya, ada sebuah tangan yang terjulur ke arahnya.

Atsumu yang keheranan segera melihat pemilik tangan itu, ia mendongak dan mendapati Osamu kecil berada di depannya.

"S-samuu?" Dengar suara yang bergetar Atsumu mencoba untuk memanggil anak kecil itu.

"Iyaa" jawab anak itu dengan suara khasnya.

Atsumu tak bisa menahan tangisannya lagi, air mata kini keluar membasahi kedua pipinya.

"Tsumu jangan nangis, Tsumu kan kuat!" Seru anak kecil itu mencoba untuk membuat tangisan Atsumu berhenti.

"Hikss..hikss.."

Osamu kecil menghela napas.

"Tsumu, Tsumu gak boleh nangis lagi, Tsumu kan udah punya orang baru buat gantiin Samu. Samu ngirimin dia ke Tsumu biar Tsumu gak kesepian lagi, kenapa Tsumu masih nangis?"

"Tapi gue maunya Samu, bukan dia! hiks..hiks"

"Tapi dia juga Samu!"

"Bukan! Dia bukan Samu! Dia cuma orang yang sekedar mirip!"

"Tsumu, tuhan mengirim dia buat Tsumu agar Tsumu bisa melupakan Samu, sekarang lupain Samu dan terima dia sebagai Osamu yang akan selalu ada buat Tsumu"

Setelah Osamu mengatakan hal itu ia menghilang bersamaan dengan datangnya suara seseorang yang memanggil dan menggoyangkan tubuhnya.

"Tsum! Lo kenapa?! Woyy jangan bikin gue takut Tsum!!"

Atsumu segera membuka matanya perlahan, ia sadar kalau yang memanggilnya adalah Osamu.

"O..samu?" Panggilnya dengan nada lemas.

Osamu tidak mendengar ketika Atsumu memanggilnya, jadi dia mengatakan hal yang lain.

Atsumu yang masih teringat dengan hal yang baru saja terjadi, kembali meneteskan air mata, membuat Osamu terkejut.

"Tsum lo kenapa?!!"

Atsumu yang tersadar segera menghapus air mata itu.

"Ng-nggak gue gapapa" jawabnya cepat.

"Lo beneran gapapa? Lo gak kesurupan kan?!" Osamu kembali melemparkan pertanyaan pada Atsumu.

"Nggak gue gapapa, kita pulang aja yok" Atsumu segera menuju ke ruang ganti.

Osamu yang masih keheranan dengan sikap Atsumu itu hanya mengikuti dari belakang.

Setelah bersiap mereka pun berjalan pulang secara beriringan. Osamu masih ragu untuk bertanya kembali pada Atsumu. Sedangkan Atsumu sendiri, sejak keluar dari ruang olahraga tadi ia masih melamun.

Sampailah mereka di parkiran sekolah.

"Tsum, lo beneran gapapa?" Akhirnya Osamu mencoba untuk memperbaiki suasana yang sejak tadi sunyi.

"Iya, gue gapapa" jawab Atsumu singkat.

"Beneran? Kalo lo masih sedih, biar gue anterin lo aja sampe rumah lo" ujar Osamu yang khawatir jika Atsumu tidak akan membawa motornya dengan benar karna kondisinya ini.

Unfair || miya twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang