Chapter 20

67 7 4
                                    

,,MASALAH,,

"Sam.." panggil Atsumu.

"Hmm.." Osamu segera menoleh.

"Berarti kita ini saudara tiri ya?" petanyaan itu membuat Osamu yang sedang minum tersedak seketika.

"Ehh!! Lo kenapa Sam?!! Pelan pelan kalo minum!" Atsumu segera menepuk pundak osamu dengan pelan.

"Iya..iyaa juga ya! Berarti kita ini emang saudara" Osamu tertawa kecil setelah mengatakannya.

Atsumu ikut tertawa, Suna melirik sebentar dan kemudian kembali pada ponsel kesayangannya.

"Pantes aja kita mirip!!" ucap Atsumu kemudian.

"Haha..iyaa" balas Osamu.

Tapi kemudian Atsumu melihat tangan Osamu yang sedang menyeka air di sudut bibirnya. Di tangan itu ada sebuah gelang yang membuat Atsumu tersenyum lagi.

"Gelangnya masih lo pake ya, Sam" batin atsumu dengan senyum yang masih belum luntur.

Osamu melihat tatapan Atsumu yang tertuju pada gelang pemberiannya.

"Makasih ya Tsum, gue suka banget gelang ini" ucapnya kemudian.

Atsumu tersenyum semakin lebar.

"Iyaa, sama sama"

Mereka berada di rumah Osamu sampai sore dan ketika jam menunjukkan pukul 17.44, seseorang datang.

Semua orang melihat ke arah pintu masuk, dan mendapati Bunda Osamu yang baru pulang.

"Bunda pul-" ucapan Bunda Osamu menggantung di udara saat ia melihat ke dalam rumahnya yang berisi tiga orang anak laki laki.

"Bunda udah pulang? Katanya mau lembur?" Osamu segera menghampiri Ibundanya.

Dan yang lainnya ikut berdiri dan menyapa Bunda Osamu.

"Maaf ganggu, tantee.." ucap mereka berdua.

Ketika Bunda Osamu melihat dua pemuda itu, tatapannya tertuju pada pemuda yang memiliki surai kuning.

Bunda Osamu ingat bahwa anak itu adalah anak dari wanita yang menegurnya di rumah sakit, dan dia juga adalah orang yang membuat Osamu terluka dua minggu yang lalu.

Bunda Osamu segera memalingkan matanya dari pemuda bersurai kuning tersebut, Atsumu yang melihat hal itu segera menyadari kalau dirinya sangat di benci oleh Bunda Osamu.

Atsumu menundukan kepalanya.

"Ajak ke atas kalo temen mu mau nginep, kalo gak nginep suruh pulang aja" ucap Bunda Osamu sambil terus berjalan menuju kamarnya dengan nada ketus.

Atsumu serta Suna menatap satu sama lain, mereka tau kalau kehadiran mereka tidak di terima oleh Bunda Osamu. Mungkin itu karna masalah yang terjadi saat ini.

"Sam, kita pulang aja ya" ucap Atsumu kemudian dan di iringi anggukan oleh Suna.

Tatapan Osamu berubah menjadi sedikit sedih.

Unfair || miya twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang