Chapter 14

71 9 6
                                    

,,FIRASAT,,

Setelah selesai naik bianglala, mereka memutuskan untuk pulang.

Kedua pemuda itu berjalan beriringan menuju parkiran dengan senyum yang belum pudar sejak turun dari wahana bianglala.

Mereka menaiki motor dan mengendarainya menuju jalan pulang, mereka berhenti tepat di pertigaan karna jalan menuju rumah Atsumu serta Osamu berbeda.

"Tsum, lo berani kan pulang sendiri?" tanya Osamu pada pemuda yang berada di samping kirinya.

"Berani lahh..kan gue udah biasa lewat sini" jawab Atsumu.

"Iya juga sih" Osamu menatap jalan ke rumah Atsumu.

"Tapi ini udah sore, lo yakin gak takut?"

"Ya nggak lahh, Samm.. gue udah biasa pulang jam segini. Lo kenapa sih?!" jawab Atsumu sedikit ngegas.

"Nggak, gue cuma keinget sesuatu" ucap Osamu.

"Keinget apa?" tanya Atsumu.

"Nggak, bukan apa apa" jawab Osamu cepat.

"Yaudah kalo gitu, kita pisah di sini yahh, makasih buat hari ini!" Atsumu melajukan motornya dan melambaikan tangan ke arah Osamu.

Osamu membalas lambaian tangan itu, dan masih tetap diam di pertigaan sampai Atsumu tidak terlihat lagi di pandangannya.

Osamu tersenyum tipis sambil menatap gelang yang ada di tangan kirinya.

"Perasaan gue gak enak" gumamnya kemudian.

Tapi tiba tiba, Osamu dikagetkan oleh dua orang pria yang menaiki motor melintas di hadapannya dengan kecepatan penuh.

"Anjirr!! Siapa tuh orang!!"

Osamu melihat ke arah dua orang yang tadi melewatinya menuju ke jalan yang tadi Atsumu lalui. Mungkin rumah mereka searah dengan Atsumu pikirnya.

Tapi Osamu melihat sesuatu yang ganjal dari dua orang pria itu.

Orang yang di bonceng itu mengeluarkan sesuatu yang membuat Osamu membulatkan matanya.

"Mereka bawa celurit, anjirr!!" batin Osamu.

Osamu mengejar kedua orang itu, ia takut jika mereka begal yang selama ini menghebohkan daerah itu. Walaupun sudah sebulan mereka tidak muncul, tapi mereka belum tertangkap polisi, jadi ada kemungkinan mereka akan kembali lagi.

Di pikiran Osamu sekarang hanya ada satu, yaitu Atsumu.

Karna sejak Atsumu melewati jalan itu, ia tidak menemukan pengendara lain yang melintas ke arah yang sama. Hanya dua orang yang membawa senjata tadi yang searah dengan Atsumu.

Osamu takut jika Atsumu yang mereka incar, jadi ia mencoba untuk mengejar mereka.

"Tsum!! Gue harap lo udah nyampe rumah!!" gumam Osamu.

Ia tau, mungkin saja Atsumu sudah sampai di rumah nya, tapi perasaan Osamu mengatakan kalau Atsumu pasti sedang mengendarai motornya dengan kecepatan yang lambat, ia memutuskan untuk mengikuti kedua orang itu, walau mungkin risikonya sangat berbahaya.

Unfair || miya twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang