empat

42 8 0
                                    

"oiya Jake, ini temen sekelas gue Sunghoon. Sunghoon, ini sepupu gue Jake"

"Nice to meet you Jake" sunghoon menyapa

Jake membalas dengan menganggukkan kepala sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. Sempat terlintas di pikiran Jake, kenapa dia baru melihat sunghoon padahal dia sudah beberapa hari pergi ke kampus.
Diam-diam dia memperhatikan sunghoon, tingginya sekitar 180 cm, hidungnya mancung, rahangnya terlihat tajam dan tegas  memberikan kesan yang dingin. Sunghoon memiliki kulit yang sangat putih, bahkan cenderung pucat. Itu mengingatkan Jake pada film-film vampir yang pernah ditontonnya. Ya, sunghoon sangat cocok dengan gambaran vampir yang dingin dan tampan.

" Hari ini Lo ada kuliah umum kan?" Suara Jay sedikit mengejutkan Jake

"Eh iya, jadwal nya sih jam 10" jawab Jake

"Baru jam 9, masih lama" sahut sunghoon sambil melirik jam tangannya

" Ke kantin dulu yok" ajak Jay

" Gue udah makan"

"Lo Hoon, ke kantin gak?"

"Gaklah, gue juga udah sarapan tadi"

" Ya udah gue ke kantin sendiri aja, laper banget nih" Jay ngeloyor pergi meninggalkan Jake sama sunghoon berdua
Sesaat hening,

Jake sebenarnya agak canggung jika harus berhadapan dengan orang yang baru dikenalnya. Karena itu dia hanya diam sambil memperhatikan mahasiswa yang lewat

"Mudah mudahan Lo betah ya kuliah disini" suara sunghoon memecahkan kesunyian

" Ya mudah mudahan sih"

" Lo gak tinggal sama si Jay?"

" Nggak, gue tinggal sendiri. Gak jauh kok dari sini"

Sunghoon hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawaban Jake

"Lo sendiri?" Jake balik bertanya,

entah kenapa dia mulai merasa nyaman ngobrol sama sunghoon.  Kelihatannya sih sunghoon tidak sedingin penampilannya.

"Gue juga tinggal sendiri, tapi agak jauh sih dari sini"

" Ooowh" Jake mengerucutkan bibirnya,

Sunghoon tersenyum sendiri melihat Jake yang dimatanya kelihatan imut dan tentu saja sangat tampan

" Jay banyak cerita tentang Lo, katanya Lo baru balik dari Aussie ya?"

" Ah iya, gue hampir setahun disana. Kalau gak kita pasti setingkatan"

Deeerrtt Obrolan mereka terputus ketika ponsel sunghoon bergetar, lelaki bertubuh kekar itu melirik ponselnya sekilas

" Jake sorry ya gue harus jalan dulu, ada perlu dikit sama temen gue" sunghoon menyandung tasnya sambil berdiri

" Oh oke gak apa2, gue juga mau siap-siaplah buat kuliah umum" Jake berdiri mengikuti Sunghoon

"Ya udah, semangat ya" sunghoon menepuk pundak Jake sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan jake

                  *******

Dengan bergegas sunghoon mengayunkan kakinya melewati gerbang kampus, setibanya diluar, tatapannya berputar seperti mencari-cari seseorang. Tak lama kemudian, dia menghampiri sebuah mobil mewah berwarna merah yang terparkir tidak seberapa jauh dari lokasi kampusnya.
Dengan perlahan dia mengetuk kaca pintu mobil tersebut, dan langsung masuk ke dalam mobil begitu pintunya terbuka

"Hallo sayang" suara seorang perempuan menyambutnya manja

"Tante Lidya ngapain ke sini? "

" Aku kangen banget sama kamu, Hoonie" rengek perempuan cantik setengah baya itu sambil menarik tubuh sunghoon

" Iya tapi kan gak harus datang ke kampus aku. Kita kan bisa ketemuan di tempat lain" sunghoon mendorong tubuh perempuan bernama Lidya itu dengan halus

" Iya2 maafin Tante ya, habisnya Tante kangen banget pengen ketemu kamu. Kita jalan yuk"

" Maaf tan, Tapi sekarang aku harus kuliah dulu. Gimana kalau nanti aja jalan bareng nya?"

Tante Lidya terlihat kecewa, sunghoon dengan cepat mengelus pipi si wanita sambil tersenyum tipis

" Ya udah Hoonie kalau gitu nanti Tante hubungi kamu lagi ya"

" Oke Tante. Kalau gitu aku balik ke kampus dulu ya"

Wanita itu mengangguk pelan lantas mendaratkan sebuah ciuman di pipi sunghoon.

" Oya Hoonie, ini buat kamu belanja" Tante Lidya membuka tas branded nya lalu mengeluarkan setumpuk uang dan menyodorkannya pada sunghoon

"Makasih tan, aku balik ke kampus dulu ya"

Tante Lidya hanya mengangguk

"oke, see you baby" ujarnya

"oke, see you baby" ujarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang