Jake menyetir mobilnya dengan hati-hati, hujan masih turun lumayan deras membuat jalanan menjadi licin. Dia baru pulang dari tempat Jay. Tadi sore jungwon mengajaknya main futsal, sehabis main dia terpaksa mengantarkan jungwon pulang karena waktu perginya jungwon diantar Jay, tapi jay pulang duluan.
Jake berusaha fokus ke jalanan yang basah, sekarang dia berada di sebuah jalan yang cukup sepi. Kalau tidak salah ini adalah jalan menuju rumahnya sunghoon, beberapa waktu yang lalu dia pernah nemenin Jay ke tempatnya sunghoon, jadi dia masih ingat jalanan ini.
Tepat di depan sebuah halte bis, konsentrasinya sedikit buyar, ujung matanya menangkap satu sosok yang dikenalnya
"Sunghoon?" Gumam Jake, dia melambatkan mobilnya dan memastikan dari kaca pintu mobil
Setelah yakin orang yang berdiri di halte itu sunghoon, Jake memutar setirnya mendekat ke arah halte
"Hoonie!!" Panggil Jake setelah menghentikan mobilnya didepan halte
Lelaki yang dipanggil itupun menoleh
"Jake?"Jake mematikan mesin mobil, membuka pintu, lalu setengah berlari dia menghampiri sunghoon, bajunya jadi basah kena air hujan
"Ngapain Lo disini?"
"Gue habis cari makan di depan, eh malah kehujanan" terang sunghoon
" Ooh, ya udah gue anterin balik. Rumah Lo gak jauh dari sini kan?" Ajak Jake
"Beneran nih?" Tanya sunghoon
Jake hanya mengangguk sambil berlari kembali masuk ke mobil, sunghoon mengikutinya dari belakang
" Lo habis darimana?" Sunghoon membuka percakapan setelah mereka berdua berada di dalam mobil
"Dari tempat Jay nganterin jungwon. Tadi kita main futsal, eh si Jay malah ngilang. terpaksa deh gue nganterin jungwon balik" jawab Jake sambil mengusap rambutnya yang basah
" Kebiasaan si Jay" ujar sunghoon terkekeh, diam-diam dia memperhatikan Jake dengan ujung matanya. Sunghoon mulai mengagumi Jake, bukan hanya karena parasnya yang tampan, tapi juga karena sifatnya yang baik
Tidak berselang lama, mereka sampai di depan umah sunghoon, Jake menghentikan mobilnya tepat di depan pintu pagar.
"Masuk dulu Jake, gue beli makanan lebih tadi" ajak sunghoon
Sejenak Jake ragu, tapi sunghoon masih tetap berdiri di pintu pagar rumahnya seakan sengaja menunggunya turun. Akhirnya Jake memutuskan untuk singgah sebentar. Mereka berdua kemudian berlari menerobos menuju pintu rumah sunghoon
"Duduk dulu ya Jake, gue ambilin handuk" ujar sunghoon begitu mereka sudah ada di dalam rumah, tidak lama kemudian dia kembali sambil membawa handuk berwarna biru lalu memberikannya pada Jake. Jake mengambil handuk tersebut kemudian mengelap rambut dan tubuhnya yang basah. Sunghoon juga melakukan hal yang sama menggunakan handuk yang lain
"Lo mau ganti baju? Pakai aja baju gue" tawar sunghoon
"Eh gak usah, bentar lagi juga baju gue kering" Jake menolak sambil kembali mengelap baju kaosnya
"Oh ya udah, kalau gitu gue siapin makanan dulu ya" sunghoon mengangkat tubuhnya hendak beranjak ke dapur
"Gak usah Hoon, gak usah repot-repot. Tadi gue udah makan di tempat jungwon"
" Beneran nih?"
"Iya, gue masih kenyang banget"
Sunghoon kembali duduk di samping Jake. Hening sejenak sebelum akhirnya Jake buka suara
"Keluarga Lo tinggal dimana hoon?" Jake memberanikan diri bertanya
"Keluarga gue?" Sunghoon balik bertanya dengan raut wajah kaget
Jake mengangguk
"Gue udah gak punya keluarga, Jake" sunghoon menundukkan wajahnya, Jake bisa melihat betapa tatapan sunghoon terlihat keruh
" Maksud Lo?"
" Gue udah gak punya siapa-siapa" nada suara sunghoon terdengar serak. Ada kepedihan membayang di balik wajah tampannya
" Owh gue minta maaf hoon. Gue gak bermaksud bikin Lo sedih" Jake jadi merasa bersalah karena sudah bertanya seperti tadi
"Gak apa-apa Jake, santai aja" jawab sunghoon sambil tersenyum
Tapi jake bisa merasakan kalau lelaki yang belum lama dikenalnya itu sedang berbohong, sunghoon pasti menyembunyikan sesuatu yang mungkin sangat menyakitkan
"Hoon, gue sebenernya udah tau tentang....." Jake tidak melanjutkan kalimatnya. Tiba-tiba dia merasa ragu untuk bicara
"Tau tentang apa?" Sunghoon menatap tepat di bola mata Jake yang kecoklatan, membuat Jake merasa gelisah sendiri
" Tentang apa yang Lo lakuin selama ini"
Sunghoon mengerutkan dahinya, dia berusaha memahami arah pembicaraan Jake. Sedangkan Jake mengutuk dirinya sendiri di dalam hati karena dia tidak bisa to the poin menyebutkan maksud dari ucapannya
" Lo dan wanita-wanita itu....." Kalimat Jake kembali terputus, dipandangnya wajah sunghoon yang juga sedang memandangnya. Sepasang mata mereka bertemu. Jake kembali mengutuk dirinya sendiri, harusnya dia tidak memulai semua ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kutub
Fantasycerita tentang kehidupan JAKE dan SUNGHOON yang bagaikan dua kutub yang sangat berbeda