tujuh

25 4 0
                                    

Bukkk...tubuh sunghoon terhuyung dan nyaris terjatuh ketika tanpa sengaja dia menabrak seseorang di depan pintu lobi hotel. Matanya terlalu fokus ke ponselnya, sampai-sampai dia tidak melihat ada orang di depannya.

"Eh maaf....Jake?"

"Sunghoon? Lo?"

Mata Jake sampai melotot karena merasa tidak percaya kalau dia baru saja bertabrakan dengan sunghoon.
Sunghoon hanya mengangguk, dia juga kaget bisa bertemu Jake disitu.

"Lo ngapain disini?" tanya Jake

"Eh gue..."

"Udah selesai cek out nya sayang?" Suara seorang wanita memotong kalimat sunghoon.

Jake dan sunghoon serentak menoleh ke arah suara tersebut. Seorang wanita setengah baya terlihat berjalan mendekat ke arah mereka. Meskipun sudah tidak muda lagi tapi wanita itu masih terlihat cantik dan segar, lekuk tubuhnya masih terlihat seksi apalagi waktu itu dia memakai pakaian yang agak ketat.

"Oh sudah" sunghoon menjawab singkat, suaranya sedikit bergetar, wanita itu menggamit lengan sunghoon sambil tersenyum manja

"Eh ini siapa?" tanya wanita itu sambil melirik ke arah Jake

"Mmm ini temen aku" jawab sunghoon sambil menatap Jake

"Ooowh temennya sunghoon? Hallo..." wanita cantik itu menyorongkan tangannya mengajak Jake bersalaman

"Ya hallo...."jake menyambut tangan wanita tersebut dengan sedikit kikuk, dia bingung mau manggil wanita itu apa, mba, ibu atau Tante.

"Ya udah sayang, kita jalan sekarang?"ajak wanita itu sambil kembali menggamit lengan sunghoon

"Oh ya oke. Jake gue jalan duluan ya" pamit sunghoon

"Ya..ya..."jawab Jake singkat.

Sunghoon dan wanita itupun melangkah keluar hotel meninggalkan Jake yang masih berdiri tegak dengan pandangan seolah tak percaya atas apa yang baru saja dilihatnya.

"Mas Jake?" Sebuah suara membawanya kembali ke alam sadar

"Eh pak Ridwan?"Jake agak sedikit tergagap

"Kenapa gak langsung ke kantor, mas?"

"Maaf pak, barusan saya ketemu sama temen. Ini baru mau ke atas" jawab Jake sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Gak apa-apa mas, gak apa-apa...." Lelaki yang dipanggil pak Ridwan itu terlihat segan melihat Jake membungkuk kepadanya.

" Ini saya bawakan laporan bulanan hotelnya, tadi tuan Shim menyuruh saya untuk menyerahkan laporan ini sama mas Jake" pak Ridwan menyodorkan sebuah map tebal berisi laporan bulanan hotel.

Pak Ridwan adalah manager hotel tersebut. Ya, hotel tempat Jake berada sekarang ini adalah salah satu hotel milik Mr Shim, ayah Jake. Dulunya hotel ini milik salah satu kolega Mr Shim, Tapi karena ada masalah keuangan maka hotel ini dijual kepada ayah Jake. Dan pagi tadi Mr Shim meminta Jake untuk mengecek laporan bulanan hotel tersebut karena dia harus berangkat ke Singapore untuk mengurusi bisnis disana

" Oke kalau gitu laporannya saya bawa dulu ya pak"

"Baik mas, kalau nanti ada yang kurang jelas mas langsung saja hubungi saya"

"Oke pak, kalau gitu saya permisi dulu"

"Iya mas silahkan"

Setelah membungkuk sopan jake beranjak meninggalkan pak Ridwan yang memandangnya dengan penuh kekaguman. Ya, Manager hotel itu memang sangat kagum dan hormat kepada Jake. Sebagai anak seorang konglomerat, Jake tidak pernah bersikap angkuh, bahkan Jake selalu rendah hati kepada semua pegawai ayahnya.

******

Jake memutar setir mobilnya di sebuah belokan jalan, sesaat terlintas kalau malam ini dia pasti harus begadang karena harus memeriksa laporan bulanan hotel yang diberikan pak Ridwan tadi. Tapi ada yang lebih mengganggu pikirannya, ya, pertemuannya dengan sunghoon tadi. Habis ngapain sunghoon di hotel? Siapa wanita yang bersama sunghoon tadi? Semua pertanyaan itu berkecamuk di kepalanya. Yang lebih membuatnya penasaran adalah dia merasa sepertinya pernah melihat wanita yang bersama sunghoon tadi, tapi entah dimana. Otaknya terus berputar mencari jawaban dimana dia pernah bertemu wanita itu, kenapa dia merasa wajah wanita itu seperti tidak asing baginya.

Haaaaa..!! Akhirnya Jake teringat kalau dia pernah melihat wanita itu di sebuah acara yang diadakan oleh kantor pusat ayahnya waktu memperingati hari ulang tahun perusahaan sekitar sebulan yang lalu. Ya benar, gak salah lagi gumam Jake dalam hati. Dia ingat karena waktu itu wanita tersebut menyalami ayahnya dan memberikan sebuah sumbangan bingkisan sebagai hadiah bagi karyawan perusahaan yang terpilih sebagai karyawan terbaik

Tapi seingatnya, wanita itu adalah istri tuan Lee, salah satu kolega ayahnya. Jake tahu karena waktu acara itu tuan Lee dan istrinya tersebut datang bersama. Lalu kenapa wanita itu bisa bersama sunghoon di hotel? apa hubungannya dengan sunghoon? Itu juga berarti wanita itu tidak mengenali Jake sebagai anak Mr Shim, bahkan mungkin tidak tahu kalau hotel tadi sudah dibeli ayah jake.

Heh, kepala Jake berdenyut ketika teringat bagaimana tadi wanita itu bersikap sangat manja pada sunghoon, bahkan memanggil sunghoon "sayang". Apa sunghoon selingkuhan wanita tadi? Tapi....ah, Jake cepat-cepat membuang pikiran kotor yang berseliweran di kepalanya. Dia tidak boleh menuduh orang tanpa bukti

Dua KutubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang