Sweet Home

13 2 0
                                    

"Halo, Ay? Lagi di mana?"

"Lagi di halte nih."

Sembari menunggu bis datang, aku berbincang dengan seseorang yang selalu kurindukan.

"Loh, tumben. Nggak bawa mobil sendiri?"

"Lagi bosen aja. Kangen naik bis juga."

"Ooh... besok mau langsung aku jemput di kantor apa kita ketemuan aja?"

Aku mematung sejenak. Kuperhatikan monitor yang berada tak jauh dari tempatku berdiri. Bis yang akan kunaiki sepertinya akan tiba dalam waktu sekitar 15 menit lagi.

"Besok? Bukannya kamu sekarang lagi di Surabaya?" tanyaku bingung.

"Malam ini aku berangkat. Urusan di sini tinggal dikit lagi kok. Lagian nanti Bang Tara bisa gantiin selama aku di Jakarta. Kan nggak mungkin aku minta tolong dia buat fitting baju sama kamu."

"Kenapa nggak mungkin?"

"Ya kan yang mau nikah sama kamu itu aku, bukan Bang Tara. Jangan bilang kamu lupa yang mana calon suami kamu?"

"Ngg... coba aku inget-inget bentar deh," ucapku berpura-pura berpikir.

"Argantara Citaprasada bukan sih?" sambungku.

"Ay... jangan ngaco deh..."

"Ahahahahaha..." Tawaku seketika membuncah. "Ya lagian kamu ada-ada aja. Masa iya sama calon suaminya sendiri lupa?"

"Udah ah. Lagian mana mau Bang Tara sama kamu. Dia kan nggak doyan cewek."

"HEH! GUE BISA DENGER APA YANG LO BILANG YA, NYET!"

Kutebak suara teriakan yang memekakkan telinga itu adalah milik Bang Tara.

"Awas aja ya lo! Nggak gue bantuin bau tahu rasa," sulut suara itu lagi.

"Ya jangan dong, Bang. Masa iya gue fitting bajunya diwakilin kan nggak seru."

Terdengar sedikit keributan dari seberang sana. Kakak-beradik itu memang seperti Tom n Jerry. Tiada hari tanpa ribut. Yaa... sama kasusnya seperti aku dengan kedua adikku di rumah.

"Ya udah kalo gitu udahan dulu ya, Ay? Nanti aku kabarin lagi. Kamu hati-hati pulangnya ya?"

"Siap, Kapten!" sahutku bersemangat.

"Love you..."

Aku baru hendak menjawab ketika suara Bang Tara tiba-tiba menyeruak kembali.

"BUCEEENNN!"

"Ya mang ngapa bucin sama calon bini sendiri? Sewot ae lu. Makanya sono cari jodoh biar nggak sensi kalo liat orang bucin."

Record of LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang