Sean's Fairy Tale || Chapter 04

17 2 1
                                    

Sean's Fairy Tale Chapter 04

SFT Update!!

Chapter 04 : Invite for ANASTASIA

.
.
.
.

Happy Reading

"Fuck!" Entahlah, umpatan-umpatan kasar selalu ia lontarkan ketika sendirian dengan lukisannya. Mencoba mengingat wajah Anastasia yang ia hampir tabrak dulu.

Ia ingin bertemu dengan gadis itu lagi, ayahnya yang bajingan itu memaksanya untuk tinggal di London lagi, ini bukan keinginannya, ini keinginan sang ibunda tercinta yang merindukan putranya, dan Sean tidak bisa menolak wanita kesayangannya.

"Who are you?" Wajah cantik itu terus ia bayangkan selama dua tahun ini. Ia pasti akan kembali lagi ke Russia malam ini.

Ya, sudah dua tahun ia menetap di London bersama keluarganya, meninggalkan lukisan-lukisan indah kesayangannya di negara Uni Soviet. Sean akan berangkat malam ini apapun halangan yang ia dapat atau makian dari sang ayah, ia tidak peduli akan hal itu. Yang jelas ia ingin mencari gadis itu sampai dapat.

Fantasi-nya bersama gadis yang tidak diketahui wajahnya kini tergantikan dengan wajah cantik gadis yang dipanggil Ana oleh neneknya.

"Ana, hmm? No! My Ana." Ini gila, dan sekarang ia semakin gila akibat takdir tuhan yang terjadi.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya sang ibu yang baru saja duduk di sebelahnya sambil mengusap bahunya lembut.

"She's so pretty."

"Siapa?"

Sean menatap ibunya bersemangat, ia menjadi seperti anak kecil yang menceritakan kisah dongeng yang bahkan ibunya tidak tahu dimana ada judul dongeng dan kisah seperti itu.

Namun, seorang ibu bisa merasakan betapa bahagianya anak kandungnya yang sedang bercerita dihadapannya ini. "Selesaikan dongeng itu, Sayang. Mommy harap ending- nya selalu bahagia." Ujarnya sambil berlalu setelah mendengarkan si penggila dongeng itu berceloteh.

Sean mengambil ponselnya yang berdering, nama Neeson tertera dilayar benda mahal itu. "Hmm?" Gumamnya.

"Kurasa aku menemukan setitik cahaya untuk perintah anda, Tuan."

"Bagus, aku akan kesana nanti malam." Sean langsung mematikan ponselnya lalu bergegas pergi keluar untuk menemui ayahnya dikantor. Kenapa juga ia harus belajar lagi. Bukankah ia sudah diberikan perusahaan di Russia dan itu termasuk paling besar meski tidak sebesar perusahaan yang ayahnya pegang.

Siang berganti malam, Sean mendarat di bandara sekitar pukul 23.00. perjalanan tidak begitu melelahkan karena Sean bersemangat.

Ia bergegas menemui Neeson anak buahnya, berniat mengorek informasi dari anak buahnya itu. Semua bodyguard menunduk hormat termasuk Neeson ia langsung mengikuti Tuanya masuk keruangan penting seperti biasa.

"Bagaimana?"

"Ini dia tuan." Neeson memberikan map berwarna coklat pada Sean. Pria itu langsung mengambilnya dan membaca rentetan kata dikertas itu.

Sean's Fairy tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang