Ketika sampai di apartemen milik Anggita, mereka berlima langsung duduk di sofa yang berada disana. "Aku haus sama lapar nih, aku minta cemilan ya" ucap Aulia. Anggita pun hanya menganggukkan kepalanya, bertanda jika ia mengijinkan nya.
Aulia pun membawa beberapa botol air mineral dan sekantung makanan ringan. Anggita yang melihatnya pun langsung membulat kan matanya. "Kamu mau merampok?" tanya Anggita kesal. Tentu saja mendengar ucapan Anggita, Aulia pun ikut menjadi kesal.
"Aulia ga merampok, tadi Aulia juga udah ijin ya sama Gita" ucap Aulia kesal. Sementara yang lainnya langsung terkekeh geli mendengar jawaban Aulia. "Udahlah Gita, lagi pula jarang-jarang kan kita kumpul gini. Kamu juga bisa membeli makanan nya lagi nanti" ucap Rara dengan bijak.
Jika Rara sudah mengeluarkan suara nya, Anggita pun hanya bisa pasrah. Mereka pun langsung menonton tv sambil memakan makanan ringan. "Kita bikin acara apa buat malam nanti?" tanya Rara.
"Kita barbeque an aja" ucap Ola dan Natalia secara bersamaan. Kedua Ibu hamil itu pun saling berpandangan dan langsung tertawa. "Kita ikuti aja keinginan dua bumil" ucap Anggita. Yang lainnya pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui nya.
"Biar aku yang belanja" ucap Rara menawarkan diri nya. "Aku juga mau ikut, aku bosan selalu berada didalam ruangan saja" ucap Ola. Yang lainnya pun langsung menganggukkan kepalanya.
Keduanya pun langsung melangkahkan kakinya menuju ke minimarket yang berada di dekat apartemen milik Anggita. Ketika berbelanja Ola membeli beberapa makanan ringan yang disukainya. Ia juga membeli beberapa mie instan pedas.
Rasanya sudah lama dia tidak makan mie pedas. Bahkan saat ini troli miliknya sudah penuh dengan berbagai makanan ringan. Lain halnya dengan Ola, Rara mengisi keranjang belanja nya penuh dengan bahan makanan. Ketika melihat Ola Rara hanya bisa menggelengkan kepalanya. Rara pun sibuk membeli beberapa kebutuhan lain nya.
Sementara saat ini Ola merasa bingung karena ia hanya membawa uang seratus ribu. Dan ia yakin total belanjaan nya saat ini melebihi itu. Ola pun teringat dengan kartu ATM yang diberikan Abrar. Ia pun menggunakan kartu itu untuk membayar belanjaan nya.
Setelah selesai belanja, Ola menitipkan barang belanjaan nya yang berada di troli kepada kasir. Ia pun mencari keberadaan Rara, dan membantu Rara mencari kebutuhan lainnya yang belum dibeli.
💐💐💐
Abrar saat ini tengah berada di apartemen milik Austin. Ia tidak mungkin pulang ke rumah tanpa Ola. Bukan hanya Abrar dan Austin saja yang berada disana. Gio, Atala dan juga Rio juga ada disana. Austin, Abrar dan Gio pun terlihat lesu. Mereka memikirkan bagaimana cara nya untuk membujuk pasangan masing-masing agar tidak marah.
Lalu Abrar yang iseng pun langsung melacak ponsel Ola. Abrar merutuki dirinya, karena tidak melakukan nya sedari tadi. Ia pun sudah menemukan keberadaan Ola. Ia langsung mengambil jaketnya dan juga kunci mobilnya. " Mau kemana?" tanya Austin.
"Mau menemui Ola" jawab Abrar. "Gue ikut" ucap Austin dan Gio secara bersamaan. Dengan terpaksa Abrar pun langsung menganggukkan kepalanya. Ketiga nya pun langsung masuk kedalam mobil mereka masing-masing. Beberapa puluh menit kemudian mereka sampai di pusat perbelanjaan.
Mereka mengedarkan pandangannya ke sekeliling pusat perbelanjaan. Beberapa menit mereka pun menemukan keberadaan Ola, yang saat ini sedang bersama dengan Rara.
"Jadi gimana caranya kita bawa belanjaan ini ke apartemen Gita?" tanya Rara bingung. Ola pun sama bingung nya dengan Rara, ia menjadi merasa bersalah karena belanja terlalu banyak. "Kita minta bantuan Gita aja untuk membantu membawa barang belanjaan nya" usul Rara.
Belum sempat Ola menjawab nya, tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya. "Ola!" panggil Gio. Di samping Gio ada Abrar dan juga Austin yang ikut berjalan menghampiri Ola dan juga Rara.
Ola pun langsung tersenyum, ia mempunyai ide. "Ola dimana Natalia?" tanya Gio. "Kalo Kakak mau tahu, bantu kita membawa belanjaan ini ke apartemen di sebrang jalan. Ketiganya pun langsung menyanggupi nya dengan suka rela.
Abrar dan Austin pun langsung menghampiri pasangan nya masing-masing. Mereka ingin menjelaskan kejadian di cafe. "Ola yang kamu lihat bukan seperti itu, perempuan itu yang tiba-tiba mendekati ku" ucap Abrar menjelaskan.
"Iya aku tahu, tapi sepertinya Kak Abrar suka di dekati oleh nya. Bahkan Kak Abrar tidak tegas untuk mengusir nya menjauhi kakak" ucap Ola. Hal itu membuat Abrar terdiam, memang benar seperti nya apa yang dikatakan oleh Ola.
Lalu keheningan pun langsung menghampiri mereka. "Maaf Ola" ucap Abrar ketika mereka tiba disebuah unit apartemen. "Aku sudah memaafkan Kakak, tapi untuk malam ini aku ingin menginap di apartemen Anggita" ucap Ola. Abrar seperti nya ingin menyangkal ucapan Ola.
Namun ucapan Ola selanjutnya membuat dirinya terdiam. "Aku butuh waktu, dan selama itu Kakak harus merenungi kesalahan kakak sendiri" ucap Ola yang langsung masuk kedalam apartemen.
Rara pun langsung menatap Austin. "Kamu dengar apa yang diucapkan oleh Ola. Aku setuju sama ucapan nya, coba kamu posisikan diri kamu di posisi aku. Bagaimana rasanya ketika pacar kita dirangkul dan dipeluk oleh orang lain" ucap Rara.
Ucapan Rara sangat menusuk, dan membuat ketiga pria itu diam tak berkutik. Apa yang diucapkan Rara ada benarnya, mereka tidak akan mungkin rela melihat pasangan nya di dekati pria lain. Bahkan Gio pun tidak bisa bertemu dengan Natalia, karena Natalia enggan menemuinya.
Hingga tidak lama Atala dan juga Rio pun datang menghampiri mereka. Ketiganya pun mengernyitkan dahinya melihat kedua temannya itu. "Kalian kenapa bisa ada disini, kalian mengikuti kita?" tanya Gio secara beruntun.
Atala pun langsung memutar bola matanya malas. "Ga ada kerjaan kita mengikuti kalian" ucap Atala kesal. Sementara Rio langsung terkekeh mendengar jawaban dari Atala. "Kita berdua mau pergi ke apartemen Atala. Dan kebetulan apartemen nya berada disebelah apartemen Anggita" ucap Rio.
Ketiganya pun langsung tersenyum senang, mereka berlima langsung masuk kedalam apartemen milik Atala. Sementara Ola dan keempat temannya saat ini tengah mempersiapkan bahan makanan acara mereka. Mereka akan memanggang di balkon yang berada di apartemen milik Anggita.
Ketika mereka mempersiapkan alat memanggang di balkon, tiba-tiba Rio keluar dari apartemen Atala. "Wah kalian akan barbeque an. Kita ikutan ya!" ucap Rio antusias.
Dan kebetulan yang berada di luar adalah Aulia si gadis polos. Dengan polosnya dia pun langsung menganggukkan kepalanya. Hal itu membuat Rio memanggil para temannya untuk ikut bergabung dalam acara yang berlangsung di apartemen milik Anggita.
💐💐💐
Declairs
Selasa, 4 Oktober 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different New Life In The Novel(END)
FantasiKehidupan Adeline berubah, ketika ia masuk kedalam tubuh Tarisha Ola Madhava. Ia memasuki raga Ola, seorang pemeran figuran dalam novel yang dibaca nya belum lama ini. Ia masuk dibagian akhir Novel, dimana Ola harus mengandung anak teman kakaknya. D...