Chapter 8

568 76 2
                                    

Tsunade adalah tante Naruto. Dia sudah berumur 40 tahun. Walaupun usianya sudah tua, Tsunade masih belum menikah. Dia memutuskan untuk tidak menikah karena tidak ada seorang pun lelaki yang mau menerima Naruto dan adiknya, Aether, dibawah asuh Tsunade.

Naruto dan Aether kehilangan kedua orang tuanya saat Naruto SMA. Bukan hanya Naruto dan arther yang merasa kehilangan, Tsunade pun juga merasa kehilangan. Tsunade telah kehilangan adiknya, Minato.

Naruto dan Aether tidak punya siapa-siapa lagi. Minato, Kushina dan Tsunade satu panti asuhan. Tsunade menganggap Kushina dan Minato adalah adik sendiri.

Semenjak Kushina dan Minato pergi, Tsunade sibuk mengasuh Naruto dan Aether. Apalagi Aether masih sangat balita dan Naruto masih duduk di SMA. Tsunade berusaha mencari pria yang setuju untuk mengasuh Naruto dan Aether. Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Tsunade berakhir putus dan sampai sekarang masih melajang

Namun Tsunade tidak menyesal. Melihat Naruto dan Aether selalu teringat dengan Minato. Mereka berdua memiliki perawakan ayahnya. Dulu, Tsunade suka mengejek kalau Kushina kalah cantik dari Minato, jadi anak mereka lebih mirip Minato. Ejekan Tsunade membuat Kushina geram dan emosi sendiri. Tsunade sangat puas kalo Kushina kesal ketika sering diejek.

Tapi bercandaan itu hilang. Bercandaan itu diganti dengan Aether. Aether sering bilang kalau Tsunade adalah nenek tua. Anak umur 7 tahun ini sudah tau ejek mengejek karena diajari oleh kakaknya sendiri....

"Baa chan! Baa chan!" Aether berteriak menghampiri Tsunade yang duduk santai di meja resepsionis.

Aether hanya memakai kaos putih dan celana pendek oranye. Tubuh mungil yang setara dengan anak SD. Dilihat perawakannya, Aether termasuk anak kecil yang tampan.

"Aether... Sudah kukatakan jangan panggil aku baa chan kan" kata Tsunade nenahan emosi

"Kenapa? Nee san bilang untuk panggil baa chan" kata Aether

Wajah polosnya itu tidak akan membuat Tsunade kesal. Yang membuat Tsunade kesal adalah Aether telah dihasut oleh Naruto. Simbol jengkel muncul di kepala Tsunade

Tsunade berakhir menghela nafas. Walaupun Tsunade mau marah, tidak ada gunanya juga marah marah. Yang patut dimarahi adalah Naruto.

"Kenapa Aether memanggilku?" Kata Tsunade

"Aether mau menelpon nee san!" Kata Aether semangat

Tsunade tersenyum. Tsunade keluar dari meja resepsionis. Tsunade jongkok menyetarakan tingginya dengan Aether.

"Aether, kakakmu sedang tidur di jam segini. Bagaimana kalau nanti malam saja kita telfon? Kakakmu sedang lelah habis bekerja seharian" kata Tsunade

"Aether mau telpon sekarang....Aether mau cerita kalau semua orang di kelas Aether adalah fans Nee san! " kata Aether, yang tadina memohon melas imut berubah menjadi bersemangat

"Semua orang?" Kata Tsunade

"Hm!" Aether mengangguk semangat, "Di kelas ada yang mau menjadi idola seperti nee san. Lalu Aether bilang kalau nee san juga seorang idola di Jepang. Aether menunjukan foto nee san dan mereka menyukai nee san!" Lanjut Aether

Tsunade tersenyum. Aether selalu bersemangat kalau bercerita tentang kakaknya.

Ya, siapa yang tidak bangga

Naruto awalnya pergi ke Jepang untuk memenuhi panggilan sebagai Model. Naruto mendapat tawaran menjadi model di Jepang. Tsunade ingat kalau Naruto bilang dia bertemu seorang CEO yang mau menjadikannya model. Awalnya Tsunade kurang yakin. Takut penipuan, Tsunade melacak nomor yang tertera di kartu pengenal dengan aplikasi pelacak nomor telfon. Menurut aplikasi, nomor itu dinamai oleh CEO. Dan beberapa ada yang menamai Kakashi.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang