Chapter 22

382 52 3
                                    

Keesokan paginya...

Sarapan pagi ini adalah pancakek yang dibuat oleh Zhongli dan Naruto. Dia bisa membantu Zhongli membuat sarapan bukan dikarenakan Naruto bangun pagi. Justru karena Naruto tidak tidur semalaman, makanya Naruto dapat membantu Zhongli membuat sarapan. Ini semua akibat pernyataan cinta dari Sasuke yang tiba-tiba seperti bom meledak.

Di meja makan, Naruto tidak bisa berhenti terlihat canggung. Jantung Naruto terus berdebar karena dia duduk di depan Sasuke. Saat melirik Sasuke...

Naruto kesal. Sasuke terlihat cuek dan menikmati sarapannya. Dia tidak memiliki ekspresi apapun terhadap kejadian semalam. Naruto merasa kejadian semalam bukanlah hal yang spesial, hanya omongan kosong dari seseorang yang sedang mabuk. Hanya Naruto saja yang merasakan perasaan canggung dan malu...dan kecewa.

Tunggu

Kenapa Naruto harus merasa kecewa?!!

"Na-Naruto...kamu baik-baik saja?" Tanya heran Zhongli yang melihat Naruto tiba tiba melahap sisa makanannya dalam satu suapan dan meneguk minumannya dalam satu tegukan

Brak!

Naruto meletakan gelasnya secara keras sampai terdengar suara

"Tentu saja aku baik-baik saja" ketus plus sarkastik Naruto. Dia melirik jengkel Sasuke sebelum Naruto pergi meninggalkan meja makan begitu saja

Zhongli terlihat heran

Aether terlihat bingung

Raiden terlihat jengkel dan terganggu

Hanya Sasuke yang tertawa kecil secara diam-diam. Ekspresi Naruto memang senang untuk dilihat. Apalagi kalau sedang jengkel seperti itu. Rasanya Sasuke ingin terus membuat Naruto jengkel selamanya.

.
.
.

Tidak terasa 2 bulan berlalu. Sasuke, Raiden, Zhongli, Aether dan Naruto tinggal bersama 2 atap selama 2 bulan terakhir. Hari-hari yang mereka jalankan tidak ada yang spesial. Sasuke dan Raiden sering keluar jalan-jalan. Sedangkan Naruto dan Zhongli sibuk membuat langkah promosi untuk menambah tamu. Aether seperti biasa diantar dan dijemput ke sekolah oleh Zhongli. Seiring dengan berjalannya waktu, Naruto mulai melupakan pernyataan cinta Sasuke karena Sasuke tidak ada kelanjutan aksi setelah kejadian itu

Namun sebenarnya Sasuke tidak melupakan pernyataan cintanya. Sasuke memang sengaja tidak melakukan apapun lagi karena dia tidak mau berperang dingin terhadap Zhongli. Bagi Sasuke, Zhongli adalah junior semasa perkuliahannya yang terasa seperti saudara. Hanya Zhongli yang memahami dan memandang Sasuke dirinya sendiri, bukan karena status sosial yang dia punya maupun penampilan menarik yang dia miliki.

Sasuke hanya diam-diam memperhatikan Naruto dari jauh dan menolongnya ketika dia memiliki kesempatan. Tentu wajah Naruto selalu memerah sampai ke telinga dan sikapnya salah tingkah setiap Sasuke menolong Naruto. Hanya dengan melihat ekspresi itu, Sasuke sudah cukup senang.

Pada akhirnya, hari ulang tahun Naruto tiba.

Zhongli, Sasuke, dan Raiden berkumpul di ruang TV. Naruto sedang menjemput Aether ke sekolah.

"Jadi, kau mau membicarakan apa?" Tanya Sasuke, dia tidak tau kalau ulang tahun Naruto adalah hari ini

" Hari ini Naruto ulang tahun, aku mau meminta bantuan kalian untuk memberikan kejutan perayaan" kata Zhongli

Jemari Sasuke menyentak secara diam-diam. Sasuke tidak menyadari kalau hari ini adalah hari spesial bagi Naruto. Sasuke tidak tau apapun tentang Naruto walaupun Naruto adalah mantan idola. Dia tidak pernah peduli terhadap kehidupan selebritas lain yang tidak ada hubungannya dengan Sasuke. Sekarang Sasuke menjadi bingung harus memberikan apa untuk Naruto.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang