Chapter 7

595 78 3
                                    

Naruto adalah orang terbodoh yang pernah Sasuke temui sepanjang hidupnya. Bagaimana tidak, di tengah antah berantah dan cuaca terik matahari, Naruto berjalan kaki sendiri. Awalnya Sasuke menghiraukan Naruto saat melihat Naruto berjalan kaki di pinggir jalan sambil garuk-garuk badan.

Tapi entah kenapa Sasuke merasa berat hati untuk menutup mata. Untung saja Sasuke meminta supir untuk putar balik dengan alasan bertemu teman yang terlantar di pinggjr jalan. Dan seperti yang Sasuke duga, Naruto sudah jongkok di depan kopernya yang terbuka.

Sasuke mau bilang kalau Naruto itu bodoh telah membuat keputusan aneh. Tapi Sasuke tau itu tidak pantas dikatakan pada orang yang baru saja kenal. Demi menjaga kesopanan, Sasuke menghela nafas dan memaksa Naruto untuk satu mobil dengannya.

Awalnya Naruto memang menolak, Sasuke sangat jengkel dan hampir saja Sasuke mengomel. Sasuke tetap menahan dirinya dan memilih kata perintah layaknya dia memerintah anak buahnya.

Bisa dibayangkan bagaimana mengerikannya wajah Sasuke ketika memberikan perintah dengan rasa jengkel

Sepanjang perjalanan, Sasuke dan Naruto terdiam. Suasana canggung menyelimuti seluruh mobil. Bahkan sang supir pun merasakan kecanggungan mereka berdua

Dan lagi

Sasuke tidak bisa berhenti melirik diam-diam tangan Naruto yang meradang dan merah. Sudah bisa ditebak bagaimana merahnya kulit Naruto hanya dari punggung telapak tangannya.

"Jaketnya buka saja. Nanti malah makin gatal" kata Sasuke. Dia berbicara sambil membuang wajahnya ke jendela dan melihat pemandangan luar.

"Tidak apa apa" balas Naruto. Dia pun sama-sama memandang arah luar mobil dari jendela

Sasuke langsung menengok ke Naruto, "Kulitmu meradang karena hawa panas dari jaketmu. Kalau tidak segera dibuka nanti malah makin meradang dan gatal" kata Sasuke

Naruto lalu menengok ke Sasuke

Kini mereka saling tatap. Tapi tapapan Naruto adalah tatapan heran. Tatapan yang bisa dibaca oleh Sasuke

"Aku heran. Katamu kalau kita bertemu lagi, kita akan berakting tidak saling kenal. Tapi kenapa kamu membantuku lagi?" Tanya Naruto

Sasuke tidak menjawab. Dia memalingkan wajahnya lagi. Dia sendiri juga tidak tau kenapa. Dia sendiri juga heran kenapa susah sekali menutup mata kepada Naruto yang terlihat membutuhkan pertolongan.

"Uchiha-san" panggil Naruto.

Sasuke menghiraukan Naruto. Dia tetap melihat arah jalanan.

"Apa kau kasihan padaku?" Kata Naruto

Reflek Sasuke menengok dengan wajah kesal, "Apa?"

Naruto yang tadinya bingung sekarang jadi kesal.

Sasuke paham kenapa Naruto bisa berpikiran seperti itu. Sasuke telah mengatakan yang tidak seharusnya dikatakan saat dibandara. Sasuke juga memperlakukan Naruto sangat dingin saat itu. Pantas Naruto menjadi seperti ini. Karena pada dasarnya, jika seseorang berterima kasih maka jawabannya adalah sama sama. Bukan menjawab untuk melupakan dan berakting tidak saling kenal

"Kalau Anda kasihan, lebih baik saya turun saja. Saya tidak mau dikasihani. Saya tidak selemah itu" kata Naruto langsung berbicara formal

"Aku belum mengatakan apapun tapi kamu sudah menyimpulkan? Tidakkah kamu berpikir kalau itu akan menimbulkan kesalahpahaman?" Kata Sasuke

"Lalu apa? Kenapa selalu membantuku?" Kata Naruto

"Kau ini detektif? Paparazi? Wartawan? Kenapa terus memberikan pertanyan?" Kata Sasuke

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang