Chapter 10

608 74 2
                                    

Naruto mematung.

Naruto dipandang dingin nan tajam oleh Sasuke

Sampai akhirnya Naruto tertawa garing.

"Salah alamat?" Kata Sasuke sarkastik

Tentu saja Sasuke sarkastik. Naruto hanya memakai celana pendek, baju tidur yang tidak ada tangannya namun oversize. Rambut Naruto berantakan. Pas sekali untuk ciri ciri orang habis bangun tidur

Naruto menelan ludahnya walaupun tidak ada ludah yang bisa Naruto telan.

"Haish..." geritu Narutu sambil menunduk ke bawah dan mengacak-ngacak rambut belakangnya sendiri.

"Haish??" Jengkel Sasuke. Hatinya yang bad mood ditambah bad mood oleh Naruto.

"Sa-maksudku, Uchiha-sama, mau minum teh?" Ajak Naruto, tersenyum kikuk

Sasuke mendengus kesal. Dia baru saja berpikir kalau mendapat ketenangan tempat untuk menyelesaikan masalahnya. Ternyata Sasuke salah total. Sasuke langsung melewati Naruto begitu saja.

Naruto langsung menangkap Sasuke. Dia menahan lengan Sasuke.

"Lepas" kata Sasuke kesal

"Tidak mau" jawab Naruto.

"Uzumaki. Kuperingatkan. Lepas." sinis Sasuke

"Tidak!" Jawab Naruto, "Tidak sampai kita minum teh" kata Naruto

Sasuke tidak bisa menjernihkan pikiran. Sasuke menepis kasar Naruto. Naruto oleng hampir mau jatuh. Saat Naruto menyentuh lengan Sasuke untuk menahan Sasuke, dia menepis tangannya secara kasar sampai tidak sadar membuat Naruto terjatuh ke lantai.

Sasuke sendiri terkejut. Dia tidak sadar kalau Sasuke menggunakan tenaga terlalu besar sampai membuat Naruto terjatuh.

Naruto tidak bergerak dari posisinya yang duduk di lantai. Wajahnya tertunduk. Lalu menatap sengit Sasuke.

Sasuke yang tersentak mengabaikan Naruto. Dia langsung naik ke lantai dua.

Kalau wanita biasa, pasti sudah menangis atas perlakuan Sasuke

Sayang sekali, Naruto bukanlah wanita biasa. Naruto memang terlihat tidak berdaya saat Sasuke membuatnya jatuh. Sebenarnya Naruto geram. Dia hanya menahan emosinya. Disamping tidak mau membuat keributan di tengah keluarganya yang tidur, dia juga tidak mau menambah masalah lebih besar.

Naruto bangkit. Naruto pergi ke dapur membuat teh. Satu cangkir teh.

Kemudian Naruto berjalan naik ke atas. Dia berjalan ke arah kamar Sasuke. Tanpa izin, Naruto main membuka pintu kamar Sasuke dan masuk ke dalam

Sasuke padahal sedang telanjang dada!

Naruto melihat Sasuke sedang ganti baju. Dia tidak peduli betapa seksi dan menggodanya tubuh Sasuke. Di tangan Sasuke sudah memegang baju piyama. Wajah geram Sasuke dan nada sengit Sasuke yang memanggil nama Naruto diabaikan. Naruto tetap berjalan.

Di tengah tengah kamar Sasuke disediakan meja kecil. Di meja itulah Naruto meletakan tehnya.

Naruto menghela nafasnya dalam-dalam

"Maafkan aku!" Tegas Naruto, dia duduk sambil membungkuk 90 derajat

Sasuke masih berdiri di depan lemari, tangannya masih memegang baju piyamanya.

Sasuke tidak mengatakan apapun. Tatapannya dingin. Sengit. Dan emosi.

"Aku akui aku salah. Aku minta maaf atas perlakuanku. Aku benar benar menyesal..." kata Naruto. Dia duduk tegang tapi pandangannya masih ke bawah, memandang karpet di bawahnya, "Kalau Uchiha-sama mau memukulku, pukul saja aku. Kalau Uchiha-sama mau menuntutku, tuntut saja. Aku rela melakukan apapun, asalkan aku bisa menebus kesalahanku. Oleh karena itu, aku mohon Uchiha-sama...jangan melibatkan Springvale Inn dengan memberikan rating buruk..." kata Naruto.

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang