Chapter 13

456 65 1
                                    

Di Inggris...

Pagi menjelang. Upacara pemakaman jenazah Tsunade dilaksanakan pukul 10 pagi. Tsunade dimakamkan di pemakaman umum disamping makam Kushina dan Mikoto. Sepanjang pemakaman, hanya Aether yang menangis sesenggukan. Naruto masih memasang wajah datar dengan tatapan kosong.

Sasuke yang berdiri di belakang Naruto mencoba untuk memegang bahu Naruto. Namun, tangannya ditarik kembali. Perasaan bersalah membuatnya tidak memiliki keberanian untuk menenangkan Naruto.

Setelah upacara pemakaman, Naruto mengurung dirinya di kamar. Aether yang memanggilnya berkali-kali tidak didengar. Naruto malah meminta Aether untuk meninggalkan dirinya sendiri di kamar.

Aether tidak mau meninggalkan Naruto. Aether yang masih menangis pun naik ke atas kasur Naruto. Aether tiduran melingkar di belakang punggung Naruto. Lama kelamaan, Aether yang tadinya menangis, memejamkan matanya dan tertidur

.
.
.

Semenjak Sasuke menyebarkan bukti perselingkuhan ke media, semua orang yang mempunyai kontak Sasuke, memberikan rasa minta maaf dan ikut bersedih atas apa yang telah terjadi. Bahkan media sosial pun yang tadinya menghujat Sasuke, ramai membela Sasuke dengan orang-orang yang sudah berburuk sangka kepada Sasuke.

Sasuke bahkan ditelpon oleh beberapa jajaran direksi, para pemegang saham sampai komisaris hanya untuk meminta maaf karena sudah berburuk sangka.

Ayahnya pun, yang tadinya murka, tidak segan-segan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Sasuke berpikir, media masa itu memang terasa seperti air yang mengalir. Selalu mengikuti wadah yang siap menampung aliran air. Tidak peduli apakah wadah itu wadah kotor atau bersih.

Sasuke menutup laptopnya. Dia dari tadi mengamati berita dan rekaman ulang konferensi pers yang dijalani oleh Jean merasa lelah.

Setengah dirinya lelah

Tapi setengah dirinya terasa sakit

Memori indah yang tersimpan di hatinya ditutupi oleh perselingkuhan fatal Raiden.

Sasuke tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau dia tidak pergi ke China untuk urusan bisnis dengan Zhongli. Sasuke pasti tidak akan pernah tau kalau sekretaris Zhongli memfoto Raiden makan malam bersama pria lain. Sasuke juga tidak akan pernah menyelidiki rekaman CCTV di rumahnya yang dihapus oleh Raiden.

Sasuke akan terus dibohongi Raiden sepanjang hidupnya

HUAHHH.....!!!!

Sasuke tersentak mendengar teriakan isak tangis Aether.

Buru-buru, Sasuke pergi keluar kamarnya dan turun ke bawah. Sasuke menemukan Aether menangis di depan meja resepsionis. Posisi Aether duduk dengan menekuk kedua lututnya.

"Aether ada apa?" Kata Sasuke, dia tidak sadar panik melihat Aether

"Nee-san meninggalkan Aether....!!! Nee-san pergi meninggalkan Aether...!! Huaa...!! Hua....!!" Tangis Aether

Sasuke terkejut. Matanya yang tajam membelalak lebar. Sasuke melihat jam, jam 9 malam. Sasuke tidak menyangka waktu sangat cepat berlalu. Sasuke terlalu sibuk mengurusi panggilan yang masuk dari ponselnya sibuk melihat kenaikan harga saham setelah beritanya menjadi trending topik di seluruh dunia.

Naruto bisa dalam bahaya keluar rumah sendirian malam-malam begini

"Aether, jangan menangis" kata Sasuke, tapi Aether masih menangis kencang, "Aether!" Tegas Sasuke.

Suara Sasuke yang tegas dan keras membuat Aether berhenti menangis, walaupun Aether menahan air matanya

"Aku akan membawa kakakmu pulang. Kamu diam disini jangan kemana-mana. Rumah akan ku kunci, kamu mengerti?" Kata Sasuke

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang