Di kantor masih november 2020Walaupun Nugi tidak membahasnya bukan berarti ia tidak sadar Sadi belakangan jadi lebih diam dan kurang fokus dari biasanya. Rasanya ada yang aneh dengan pacarnya itu sejak Nugi melempar pertanyaan, "Kamu kenal sama Dito ya?" tempo hari.
Nugi meletakkan ponselnya di meja setelah membalas pesan Sadi yang isinya dia tidak bisa makan siang bersama saat break nanti, karena masih ada kerjaan yang harus diselesaikan. Yang mana Nugi kira lebih ke Sadi menghindari untuk keluar saat orang - orang satu universe tower sedang tidak berada di kantor masing - masing.
Nugi melirik Dito yang lewat sekilas. Kemudian beralih ke Felix yang duduk di sebelahnya.
"Lix, gue jadi makan bareng lo sama Dadang. Tapi, gue nyusul nanti." Nugi menginformasikan.
"Oh. . Oke, Mas. Mau gue pesenin dulu?"
"Boleh. Bilang sama Dadang nanti gue pesen yang biasa aja." Balas Nugi, lalu kembali mempelajari materi siarannya nanti..
.
.
.
.
.
.
.
.
."Eh, Gi! Nunggu lagi nungguin Sadi?"
Nugi mengangkat kepalanya sedikit, lalu tersenyum simpul sambil menjawab pertanyaan Kal yang kebetulan melewatinya yang sedang berdiri di lobi kantor UP. "Iya, Mbak. Tapi, sebenernya gue mau anter ini doang sih. Cuma Sadi kayanya masih belum beres." Nugi mengangkat bungkusan lunch box yang ada di tangannya.
"Oh, ya udah, gue aja yang kasih! Sini!" Tawar Kal.
"Nggak apa - apa nih, Mbak?"
"Santai! Lagian gue juga mau ke ruangan anak design." Kal mengulurkan tangannya.
"Kalau gitu, titip ya, Mbak. Makasih banyak." Nugi pun menyerahkan bungkusan itu ke Kal.
"Masih ada yang mau dititip nggak?"
Nugi menatap Kal bingung. Karena ia merasa tidak ada lagi yang harus diserahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dispenser [SVT Local AU]
ChickLitMasnya itu kaya dispenser. Kadang anget, kadang panas banget, kadang sejuk, kadang dingin banget. Tapi kita tetep butuh kalo aus. Aus kasih sayang maksudnya. . . . A SVT Local AU because we need seventeen boyfies right? . . . Somewhere around febru...