Epilog

1.6K 141 17
                                    

Richard sedang berjalan ringan di sebuah pusat perbelanjaan. Di belakangnya ada Gerald yang mengikuti. Ya, Gerald, tidak lagi Alex karena lelaki itu sudah menikah dan memiliki pekerjaan baru. Richard baru saja bertemu dengan salah satu rekan bisnisnya di sebuah coffee shop di sana dan saat ini dia sedang bergegas pulang untuk bersiap-siap karena malam ini dia harus pergi ke Mexico untuk urusan pekerjaan.

Ponsel di saku Richard berdering, Richard mengambilnya lalu membaca sebuah email yang dikirimkan padanya.

Namun, tiba-tiba saja sesuatu menabrak kakinya hingga Richard berhenti berjalan dan menunduk kebawah.

Seorang bocah laki-laki duduk di depannya, menengadah, menatap Richard dengan kedua mata mengerjap beberapa kali sebelum dia menangis kuat.

Richard terbelalak, dia menatap sekitarnya lalu menemukan tatapan orang-orang yang terlihat menuduhnya hingga Richard merasa risih. Saat melirik Gerald, anak buahnya itu hanya tersenyum kaku.

Tangisan bocah laki-laki itu semakin terdengar keras hingga pada akhirnya Richard menghela napas pasrah dan membungkuk untuk meraihnya ke dalam gendongan. "Hei, kenapa kau menangis? Bukan aku yang menabrakmu, tapi kau yang melakukannya." Gumam Richard.

"Di mana Ibuku?" tanya anak kecil itu dengan suara pelan.

Richard mengernyit. "Aku tidak tahu di mana Ibumu."

Bibir anak kecil itu melengkung kebawah dan dia bersiap menangis lagi.

"Oke, kita akan mencari Ibumu." Sela Richard. "Gerald," Richard berpaling menatap Gerald. "tolong beritahu–"

"Nick!"

Bocah kecil yang berada dalam gendongan Richard menoleh kebalakang dengan cepat. "Ibu!" teriaknya kuat.

Richard mengernyit ketika dia menemukan mulut Gerald terbuka lebar seperti melihat hantu. Dan itu membuat Richard memutuskan menoleh ke kebelakang.

Tiba-tiba saja, Richard merasa dunia berhenti ketika menemukan Olivia berada di sana, menatapnya terkejut dengan kedua mata terbelalak ngeri.

"Ibu!" bocah itu berteriak lagi hingga Richard menoleh padanya. Richard meneguk ludahnya berat saat menyadari sesuatu. Bocah itu... adalah... putranya.

"Paman," Nick memanggil Richard sambil berusaha untuk turun dari gendongan Richard. "itu Ibuku, aku mau Ibuku."

Richard tidak tahu mengapa tubuhnya sulit sekali bergerak untuk melepaskan Nick dari gendongannya. Dia hanya mampu menatap wajah Nick lama dan baru saja menyadari jika wajah Nick perpaduan dari wajahnya dan Olivia. Nick terlihat luar biasa tampan dengan pipi merahnya.

"Paman!" Nick berteriak lebih kuat dan terlihat ingin menangis karena takut.

Hingga akhirnya Richard tersentak dan menurunkannya.

Nick segera berlari memeluk kaki Olivia yang saat ini masih diam terpaku menatap Richard. Bagaimana bisa... pikir Olivia. Setelah empat tahun, mereka kembali bertemu.

"Ibu..." Nick merengek di bawah sana hingga Olivia menunduk dan berdehem pelan lalu tersenyum kecil.

"Ibu sudah bilang, kan, jangan berlarian di sini, nanti kau tersesat." Ujar Olivia lembut sambil menggendong Nick, putranya.

"Maaf..." gumam Nick.

"Oke, sekarang kita pulang. Ayah pasti sudah menunggu dengan wajah kesalnya di rumah."

Nick tersenyum lebar, kemudian mengecup pipi Olivia hingga Ibunya tertawa pelan. Kemudian, tanpa mau memandang Richard lagi, Olivia berjalan melewatinya begitu saja, membawa Nick dalam gendongannya.

Richard membeku.

Tatapannya nanar menatap lurus ke depan.

Dia baru saja bertemu dengan putranya yang selama ini... tidak pernah dia lihat. Dan dia baru saja... bertemu lagi dengan wanita yang hingga detik ini masih merajai hatinya.

Namun sayangnya, hari ini, Richard juga mengetahui, ternyata, Olivia Sinclair yang sangat dia cintai... sudah menikah dengan lelaki lain.

"Mr. William, apakah anda... baik-baik saja?" tegur Gerald.

Richard mengerjap, kemudian tersenyum patah. "Aku baik-baik saja."

Mereka kembali melanjutkan langkah. Lalu ketika sudah berada di dalam mobil, Richard hanya diam dengan kedua mata terpejam.

"Gerald."

"Ya?"

"Apa kau punya kekasih?"

"Hm... ya, Mr. William."

"Kau sudah punya rencana untuk menikah?"

"Belum."

"Baguslah."

"Ya?"

"Karena kalau kau sudah menikah dan berhenti bekerja. Aku... akan benar-benar kesepian."



The End


Season 2 cerita ini akan tetap di lanjut di sini ^^

Black SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang