14

224 20 0
                                    

—ketuk bintang di pojok kiri bawah untuk mendukung jalannya cerita 💙

🌼 M I S T A K E 🌼

Taehyun sudah kembali pada kegiatan rutinnya,mengurus pekerjaan kantor yang kian memuakkan. Mendadak rasa rindu menggerayangi dirinya,rindu terhadap sosok yang akhir akhir ini selalu menghiasi lubuk hatinya. Siapa lagi kalau bukan gadis cerewet nan menyebalkan yang kini telah menjadi istrinya itu. Taehyun tidak mengerti—perasaan macam apa yang tengah ia rasakan. Apakah ia sudah mulai jatuh cinta pada Aera, entahlah yang pasti sejak malam panas' itu Taehyun selalu merasa nyaman berada di dekat Aera. Ia selalu ingin eksistensi gadis itu menghiasi hari harinya.

"ah ayolah Taehyun—jangan menjadi budak cinta"monolog Taehyun seraya mengecek dokumen yang sudah menumpuk, menunggu untuk ia periksa. Pintu ruangannya diketuk dengan bernada, Taehyun tahu itu perbuatan jahil sang sahabat Choi Yeonjun.

"yak!kau tidak perlu mengetuk seperti itu—masuk saja jika ingin bicara" teriak Taehyun dari dalam,tak lama pintu itu dibuka dan kepala bersurai hitam menyembul dari sana. Yeonjun tersenyum konyol, memasukkan satu tangannya kedalam saku celana bahannya.

"kau terlihat sibuk tuan Kang" ucap Yeonjun, mendudukkan dirinya pada kursi di depan meja Taehyun.

"seperti yang kau lihat—dan kau, terlihat lebih brengsek dengan warna rambut barumu itu!"ujar Taehyun dengan santainya,sudah biasa jika ia mengatai Yeonjun brengsek mengingat betapa gemarnya pemuda itu mengoleksi 'mantan'. Yeonjun terkekeh kecil 'asal kau tahu saja, surai hitam ini yang dulu membuat Aera jatuh berlutut di hadapanku Taehyun ssi' batin Yeonjun.

"bagaimana liburanmu—apa kau bersenang senang" ujar Yeonjun, tersenyum menggoda kearah Taehyun.

"ya—aku sangat bahagia" ujar Taehyun, Yeonjun bisa melihat bagaimana pijaran kebahagiaan itu menghiasi mata belo sahabatnya. Jujur, Yeonjun baru pertama kali melihat binar mata Taehyun yang seperti ini.

"Yeonjun,tolong beritahu aku bagaimana cara menyatakan perasaan"

🌼🐿️🌼

Aera memijit pelipisnya pelan, terhitung sudah hampir satu minggu lamanya serangan mual di pagi hari menderanya. Belum lagi,rasa pusing yang kian menyiksanya membuatnya enggan beranjak dari tempat tidur. Ia meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas,mendial nomor yang bahkan ia sudah hapal di luar kepala.

"hallo" sahut pemuda di seberang.

"Hueningiee—aku merindukanmu bisakah kau kerumah hari ini?"rengek Aera, pemuda di seberang terdengar tertawa kecil. Aera mencebik, mengerucutkan bibirnya lucu.

"baiklah tuan putri—tiga puluh menit lagi aku akan sampai disana" ujar Hueningkai,Aera mengangguk mengerti meskipun ia tahu Hueningkai tidak dapat melihatnya.

"oke—aku menunggu!"ucapnya sebelum panggilan singkat itu berakhir. Aera hanya merasa—kesepian. Akhir akhir ini,ah lebih tepatnya semenjak pulang dari liburan lima harinya bersama Taehyun,entah mengapa rasanya Aera ingin selalu dekat dengan pemuda itu. Ia ingin memeluk dan membaui harum yang menguar dari Taehyun setiap hari. Bahkan ia harus menahan keinginan untuk memeluknya saat mereka sarapan bersama tiap pagi—aneh bukan?maka dari itu Aera butuh saran dari sahabat bongsornya itu.

Tak perlu menunggu lama,tiga puluh menit kemudian mobil putih terlihat memasuki pekarangan rumahnya dan Taehyun. Aera buru buru berlari kecil untuk membuka pintu depan,dan segera berhambur memeluk Hueningkai.

"aigoo—jangan seperti ini terus Aera,jika ada yang melihat mereka akan berpikir aku adalah lelaki simpananmu"ujar Hueningkai lalu tergelak bersamaan dengan tinjuan main main yang Aera layangkan pada lengannya.

"kau menyebalkan tuang Huening!"ucapnya, kemudian menarik lengan sahabatnya itu untuk masuk kedalam rumah.

Aera menyuguhkan beberapa jenis camilan yang ada dirumahnya dan menyeduh dua gelas teh hangat untuk ia dan Hyuka. Hueningkai tersenyum,mengambil satu cangkir kemudian menyesapnya perlahan.

"Jadi—apa yang ingin kau ceritakan nona Kang?"

🌼🐿️🌼

Setelah obrolan panjangnya bersama Yeonjun, Taehyun jadi memiliki satu ide untuk membuat kejutan di hari ulang tahun Aera minggu depan. Ia yakin bahwa perasaan yang ia rasakan adalah apa yang disebut cinta. Degup jantung yang berpacu lebih cepat kala bertatapan dengan Aera, hatinya yang menghangat hanya karena mengingat senyuman gadis itu dan tentu saja suara merdu yang tiap hari menjadi candunya. Ya tidak salah lagi, Taehyun telah jatuh cinta kepada Aera.

tok tok

"masuk"ujar Taehyun, berusaha menetralkan nafasnya sejenak kemudian mengubah duduknya kembali menjadi tegap berwibawa,khas seorang presiden direktur.

Jimin—sang kakak ipar muncul dari balik pintu. Melempar senyum menawan kearah iparnya itu. Buru buru Taehyun bangkit dan segera membungkuk sopan.

"tidak usah terlalu formal,santai saja oke"ujarnya, kemudian duduk di sofa ruangan Taehyun.

"hyung—ada perlu apa,kenapa tidak memanggilku saja untuk bertemu?"ujar Taehyun,ikut bergabung bersama kakak iparnya itu.

"tidak apa,aku hanya ingin berkunjung kemari dan menanyakan kabar adikku haish—anak itu benar benar"gerutu Jimin seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Taehyun yang melihatnya sampai dibuat menahan tawa,seorang Park Jimin yang terkenal licik dan bengis bisa bersikap kesal juga rupanya.

"dia baik hyung—apa dia tidak pernah mengirim pesan atau menelpon hyung?",ujar Taehyun. Jimin mendengus kesal lalu menggeleng.

"dia benar benar seorang adik yang durhaka,kuharap dia bukan istri yang durhaka "ujar Jimin seraya memijat pangkal hidungnya. Taehyun terkekeh kecil, menyodorkan secangkir teh hangat untuk kakak iparnya.

"dia istri yang baik hyung—dia mengurusku dengan sangat telaten"ujar Taehyun,bayangan dimana Aera memasakan sarapan untuknya setiap pagi berkelebat di benak Taehyun.

"syukurlah kalau begitu,dan aku juga ingin membicarakan proyek kerjasama kita bulan depan jika kau tidak keberatan Tae"ujar Jimin, yang tentu saja langsung diangguki oleh Taehyun.

"tentu hyung,mari mengobrol"

———

Aera menceritakan semuanya kepada Hueningkai,tentang keanehan dirinya yang selalu ingin dekat dengan Taehyun. Pemuda blasteran itu mengangguk mengerti, kemudian mengerjap lucu.

"jangan jangan—kau sudah mulai jatuh cinta padanya"ujar Hueningkai lalu tergelak.

Aera yang mendengarnya pun mengangguk tanpa sadar, seperkian detik kemudian melayangkan tinjunya pada lengan sang sahabat.

"tidak mungkin aku jatuh cinta pada si Kang es Taehyun itu!"ujar Aera. Enak saja,tidak mungkin dirinya jatuh cinta pada pria itu, tidak mungkin.

"eyy—jangan berbicara seperti itu atau"Hueningkai menggantung kalimatnya, tersenyum jahil kearah Aera.

"atau apa huh?"

"atau semua perkataanmu itu akan berbalik menyerangmu,dan kau akan jadi budak cintanya Kang Taehyun hahaha"lanjut bule tersebut dengan tawa menggelegar,Aera jadi dibuat kesal olehnya. Lantas dengan sekuat tenaga, gadis itu melayangkan cubitan kecil pada pinggang Hueningkai membuat sang empu memohon ampun dibuatnya.

"apa benar aku telah jatuh cinta kepadamu?"






satu atau dua chapter lagi menuju konflik besar.
Kira kira konflik seperti apakah yang akan dihadapi TaeRa?makanya stay tune terus ya sama book ini,follow dulu biar tahu kalau author up
Oke sekian terima
Yeonjun mwehehe

MISTAKE - KANG TAEHYUN FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang