—ketuk bintang di pojok kiri bawah, untuk mendukung jalannya cerita 💙
🌼 M I S T A K E 🌼
Aera berjalan pelan dituntun oleh Taehyun,ia diijinkan pulang dengan syarat harus beristirahat total. Taehyun sama sekali belum memberi tahukan kepada Aera bahwa istrinya itu tengah mengandung,biarlah jadi kejutan saat ulang tahunnya minggu depan.
"pelan pelan saja"ujar Taehyun seraya menggenggam tangan Aera lembut.
"iya iya—kau jadi lebih cerewet setelah kita pulang dari Paris rupanya"ucap Aera setengah jengkel,jujur ia benar benar terkejut dengan perubahan sikap Taehyun yang terbilang mendadak itu. Taehyun tidak menjawab,hanya fokus menuntun dan membawa Aera untuk berbaring di ranjangnya.
"bukankah seharusnya kau bahagia—aku menjadi lebih perhatian terhadapmu huh?"ujar Taehyun, membenarkan letak selimut pada tubuh Aera. Aera hanya mendengus pasrah, percuma berdebat dengan manusia semacam Taehyun. Ujungnya Aera pasti akan kalah telak.
Ketukan pada pintu kamar Aera membuat keduanya sontak menoleh. Nyonya Kang dengan raut muka cemas berdiri diambang pintu.
"kenapa kau tidak memberi tahu eomma kalau Aera sakit—kalau bukan tuan Park yang memberitahukan,eomma pasti tidak tahu apa apa"ujar wanita paruh baya itu,tergesa menghampiri Aera dan memeluknya.
"maafkan Taehyun eomma—kami hanya tidak ingin appa dan eomma khawatir "ujar Taehyun,menunduk dalam merasa bersalah terhadap ibunya. Sang ibu mengabaikan permintaan maaf anaknya,ia lebih memilih untuk menelisik wajah pucat Aera yang terlihat jauh lebih segar dari kemarin.
"jangan terlalu membebani dirimu dengan pekerjaan rumah,dan kau tae—gajimu kan cukup untuk menyewa asisten rumah tangga kenap—"kalimat ibunda Taehyun terpotong saat Aera menggegam tangan wanita paruh baya itu lembut.
"eommanim—bukan salah Taehyun,aku yang tidak ingin ada asisten rumah tangga selama aku mampu"ucap Aera dengan lembut,ibu Taehyun pun mengangguk mengerti.
"ibu paham—tapi kau harus banyak beristirahat Aera,kapan kau akan hamil jika kau dan Taehyun sama sama kelelahan setiap hari"
🌼🐿️🌼
Taehyun melambai pada mobil ibunya yang perlahan menjauh dari kawasan perumahan tempatnya bernaung. Ia sesegera mungkin melesat masuk menghampiri Aera yang sempat terkejut dengan penuturan ibunda Taehyun barusan.
"ibumu tampaknya benar benar menginginkan seorang cucu Tae, bagaimana kalau kita mencobanya sekali lagi?"ujar Aera terang terangan. Taehyun yang mendengarnya sontak memelototkan matanya,sama sekali tidak setuju dengan usulan gadis bodoh itu. Bagaimana kalau terjadi apa apa dengan calon bayi mereka,tidak Taehyun tidak mau mengambil resiko. Ia pun duduk di ranjang, bergabung dengan Aera.
"tidak untuk sekarang oke—kau masih dalam tahap pemulihan"ujarnya lembut,membawa kepala Aera untuk bersandar pada bahu kekarnya. Jika biasanya Aera akan menolak perlakuan Taehyun barusan,sekarang ia nampak menikmatinya. Bagaimana wangi tubuh Taehyun yang menguar,memberi kesan relaksasi pada tubuhnya. Rasa rasanya ia tidak ingin Taehyun pergi,ia ingin seperti ini dalam waktu yang lama.
"Taehyun"
"hm—"
"bisakah kita seperti ini seterusnya"ujar Aera,membuat pola acak dengan jemari lentiknya pada dada bidang Taehyun. Taehyun menggenggam tangan itu, memberinya kecupan ringan.
"tentu saja—kita akan seperti ini seterusnya Aera"ucapnya,lantas membawa tubuh mungil itu kedalam dekapannya. Taehyun benar benar tidak menyangka,kejadian malam itu membawanya bertemu Aera dan mengenal apa itu cinta. Berkatnya, Taehyun mengerti rasa bahagia yang sesungguhnya.
"Taehyun"
"hm—kau ingin sesuatu?"tanyanya dengan nada lembut . Aera yang semula bersandar pada dada bidang suaminya mendongak,menatap pada jernihnya mata kelam Taehyun.
"aku ingin makan kaki ayam pedas di kedai depan sekolahku dulu"ucapnya,agak menunduk malu karena permintaan anehnya. Taehyun bukannya marah,ia justru tergelak lantas mencubit pipi Aera gemas.
"tentu saja—tunggulah sebentar aku bersiap dulu"ucap Taehyun, melangkah lebar menuju kamarnya.
"ini aneh—kenapa mendadak aku ingin makan di kedai itu"
🌼🐿️🌼
Taehyun menganga tak percaya dengan yang dilihatnya,Aera begitu lahap memakan kaki ayam dengan bumbu ekstra pedas itu tanpa diselingi dengan minum sekalipun.
"hei—aku mengijinkanmu makan,tapi ingat hanya satu porsi okay dan tidak ada soju,cola,dan minuman bersoda lainya mengerti"ujar Taehyun dengan nada memerintah,Aera yang mulanya bersemangat untuk makan mendadak murung mendengar bahwa tidak ada soju. Padahal kaki ayam pedas paling pas jika dipadukan dengan soju dingin.
"kenapa? padahal makan kaki ayam paling enak jika didampingi soju dingin"ujarnya dengan nada memelas. Taehyun menghela nafas lelah,ia menggenggam tangan Aera lembut. Menatap jernih mata yang siap menumpahkan tangisnya sebentar lagi.
"kau dalam tahap pemulihan ingat—jangan minum yang seperti itu dulu jika kau tidak ingin terbarin di rumah sakit lagi"ujarnya,mengusap titik air mata yang mulai jatuh di pipi Aera dengan ibu jarinya. Aera yang masih kesal akhirnya mengangguk,ia tidak tahu kenapa tapi hatinya terasa bercokol bukan main kala Taehyun melarangnya.
"gadis pintar,habiskan makanmu lalu kita pulang"ujar Taehyun.
Di sudut kedai itu, seseorang tengah mendesis menahan rasa kesal yang kian membumbung tinggi. Dengan amarah yang membuncah,ia bersumpah untuk menghancurkan kebahagiaan itu segera.
"Taehyun,Aera nantikan kejutan dariku"pemuda itu menyeringai,berjalan keluar dari kedai tersebut.
———
Taehyun bilang,mereka akan langsung pulang setelah dari kedai tadi. Namun ia berbohong karena mereka malah mampir ke minimarket,Aera tidak ikut masuk. Ia memilih untuk duduk nyaman di mobil seraya membaca novel, hobi barunya akhir akhir ini. Kaca jendela diketuk,Aera mengernyit heran kemudian menurunkan kaca tersebut. Betapa kagetnya dia saat selembar foto yang ia hapal betul kapan dan dimana foto itu diambil jatuh dibawah kakinya.
"Yeonjun"lirihnya,ia membalik lembaran foto tersebut. Membaca kalimat yang tersemat disana dengan perasaan cemas .
Aku sedih saat kau tidak membalas pesanku tempo hari. Itu sebabnya aku mengirim foto ini untuk mengingatkan bahwa aku merindukanmu. Nantikan kejutan dariku ya—Aera sayang.
buru buru Aera meremat foto itu,hatinya kembali berdenyut nyeri saat mengingat foto itu. Foto itu diambil tepat sebelum ia mengetahui kebenaran Yeonjun yang bermain di belakangnya. Bahkan ia sampai terlonjak kaget saat Taehyun masuk kedalam mobil.
"hei—kau kenapa?"ucap Taehyun dengan raut wajah khawatir.
"ak—u,aku tidak apa"ucap Aera setengah gugup, Taehyun jadi semakin yakin ada yang tidak beres disini. Namun ia mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh. Ia memilih bungkam, kemudian melajukan mobilnya menuju rumah.
to be continued
Seneng banget,ide jalan terus.
Jadinya bisa nulis tiap hari deh (。♡‿♡。)
Terimakasih untuk kalian yang telah mendukung book 'MISTAKE' sampai sejauh ini,moranghae💙
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE - KANG TAEHYUN FANFIC
FanfictionKesialan menimpa Taehyun saat tak sengaja menabrak seorang gadis setelah acara perayaan hari jadi perusahaannya malam itu.Namun nahas, niat baiknya untuk menolong gadis yang tak dikenalnya itu berujung pada pernikahan dadakan yang sama sekali tidak...