17

185 23 0
                                    


🌼 M I S T A K E 🌼

Taehyun dan sang kakak ipar tengah sibuk menata meja sebelum Aera pulang dari galeri seni Hyuka. Mereka bertiga sengaja merencanakan hal ini untuk kejutan ulang tahun Aera, bahkan Jimin dan Hyuka pun sudah mengetahui kabar bahagia perihal kehamilan Aera.

"yak Taehyun—bukan begitu tapi begini"ujar Jimin mencibir kemampuan Taehyun dalam menata meja untuk makan malam romantisnya dengan Aera. Taehyun lantas menggaruk kepalanya,Jimin benar dia belum berpengalaman dalam hal semacam ini.

"maaf hyung,aku belum pernah menyiapkan sebuah kejutan untuk perempuan seperti ini"ujarnya terang terangan,Jimin yang mendengarnya tak pelak tertawa. Adik iparnya yang terlihat garang dan ditakuti seisi kantor ternyata pandai melawak juga.

"sudahlah—biar aku yang melakukannya,lebih baik kau ambil kuenya dan hias dengan lilin yang sudah kita siapkan"ujar Jimin, mengambil alih bunga bunga yang ditata Taehyun tadi. Taehyun pun mengangguk,lekas melakukan apa yang Jimin katakan.

Sementara itu disisi lain,Aera terus menerus merengek kepada Hyuka untuk diantar pulang. Ada apa dengan pemuda blasteran itu hari ini, bersikeras sekali membawa Aera ke galeri seni yang bahkan tidak ada acara apapun.

"Hyukaa—ayolah antar aku pulang,aku lelah dan ingin tidur"ucap Aera. Hueningkai menoleh, sebenarnya ia tidak tega dengan sahabatnya itu tapi apa daya,dia sudah merencanakan ini dengan Jimin dan Taehyun sejak satu minggu lalu.

"tunggu sebe—"

ting

Jim hyung

Hyuka,semua sudah siap—kau bisa mengajak Aera pulang sekarang.
Berhati-hatilah oke.

"yasudah ayo kuantar pulang"

Dengan begitu sebuah senyuman terbit di wajah cantik Aera.

🌼🐿️🌼

Aera mengernyit heran, seingatnya saat ia pergi siang tadi lampu ruang tengah menyala kenapa sekarang mati. Apa mungkin ada perbaikan listrik. Ia memilih masa bodoh,dan segera menekan saklar lampu. Dan saat lampu menyala —

"Kejutan!!!!"

Jimin dan Taehyun muncul dari dalam,membawa sebuah kue coklat berukuran sedang dengan lilin lilin kecil menghiasinya. Aera masih tercenung di tempatnya,ia bingung harus bereaksi seperti apa.

"selamat ulang tahun, selamat ulang tahun—selamat ulang tahun Kang Aera, selamat ulang tahun"

Melodi indah itu terlantun kian merdunya dari Taehyun,lelaki itu tersenyum lebar seraya mendekati sang istri. Memberikan kecupan manis pada pucuk kepala Aera yang sudah siap menangis kapan saja.

"Selamat ulang tahun sayang—berbahagialah selalu"ucapnya,menyorohkan kue dengan lilin untuk Aera tiup. Aera tersenyum haru, menyatukan kedua tangannya seraya memejam.

"ya tuhan kuharap aku dan Taehyun akan selalu seperti ini—aku harap akan ada kebahagiaan lain yang menghiasi hidup kami"

lilin ditiup, Jimin dan Hyuka yang masih disana bersorak heboh. Menyalakan confetti,merayakan bertambahnya usia gadis itu. Kini giliran Jimin yang memeluk erat sang adik,pria itu tak menyangka sang adik sebentar lagi akan menyandang gelar sebagai seorang ibu.

"selamat ulang tahun Aera,oppa selalu mendoakan kebahagiaan menyertaimu"ucapnya,merogoh saku celana bahannya untuk mengeluarkan sebuah kalung berliontin hati kecil nan berkilau khusus untuk adik kesayangannya itu. Mata Aera berbinar bahagia,kembali memeluk Jimin dengan erat sampai ia lupa bahwa Taehyun dan Hyuka masih disana.

"dan Aera—ini hadiah dariku,buatan tanganku sendiri"ucap Hueningkai, menyerahkan sebuah lukisan seorang gadis cantik yang tengah tersenyum lebar,gadis didalam lukisan itu adalah Aera. Aera tanpa permisi kembali menerjang tubuh Hyuka, memeluknya sama eratnya dengan yang ia lakukan pada Jimin tadi.

"aku menyayangi kalian"

🌼🐿️🌼

Aera berusaha meraba dinding disampingnya dengan Taehyun yang menuntunnya karena kedua matanya ditutup kain oleh Taehyun,katanya ini hadiah dari Taehyun.

"apa masih jauh Tae?"

"sebentar lagi sampai"ujarnya.

Mereka terus berjalan hingga sampai pada tepian kolam renang rumah mereka, Taehyun perlahan membuka kain penutup mata Aera dan—

"taaraa—aku yang mempersiapkan semua ini,bersama Jimin hyung juga sih hehe"ucapnya,membantu Aera untuk duduk. Aera menganga tak percaya,sebuah meja bundar ditutupi oleh kain putih. Diatasnya bertebaran kelopak mawar merah,lalu tiga buah lilin menyala ditengahnya. Sempurna, bagaimana suaminya bisa semanis ini.

"kau tidak perlu repot-repot Tae,aku sudah bahagia karena kau mengingat hari ulang tahunku "ujar Aera, Taehyun yang tengah sibuk memotong tenderloin untuk Aera tersenyum kecil.

"sebuah hadiah spesial untuk orang yang spesial juga"ucapnya. Entah Taehyun sadar atau tidak,pipi Aera mulai memerah karena ucapan Taehyun baru saja. Mereka berdua mulai makan dengan tenang, sesekali Taehyun akan membuat candaan yang padahal cheesy namun Aera tetap tertawa agar tidak menyinggung perasaan Taehyun.

"Aera"ujar Taehyun dengan lembut,mereka kini tengah duduk bersandar pada ayunan di sisi kolam dengan Aera yang bergelayut manja pada Taehyun.

"hm"

"aku ingin memberimu satu hadiah lagi—tapi kau harus tutup mata dulu"ujarnya,Aera mulanya mengernyit namun pada akhirnya menutup matanya. Buru buru Taehyun mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah muda,berusaha menetralkan nafasnya sebelum memberikan hadiah indah ini.

"baik—pada hitungan ketiga kau bisa membuka mata"

"satu—dua—,tiga"ucap Taehyun,ketika Aera membuka mata sebuah kotak merah muda sudah berada di depan matanya dengan Taehyun yang tersenyum penuh arti.

"apa ini huh—"ujar Aera,menerima kotak merah muda tersebut. Ia dengan telaten membuka pita yang menghiasi hadiah tersebut,dan ternyata isi di dalamnya bukanlah sebuah perhiasan ataupun barang mewah lainnya melainkan secarik kertas yang entah apa. Ia mengangkat kertas itu tinggi tinggi, berbicara lewat tatapan matanya kepada Taehyun. Namun Taehyun justru tersenyum seraya mengangguk, baiklah karena Aera sudah kepalang penasaran ia dengan buru buru membuka surat itu. Dan saat ia membaca dengan seksama isi di dalamnya,matanya mulai memanas. Air mata jatuh tanpa diminta.

"Tae—aku"ucapnya,ia sudah tidak tahu harus berkata apalagi.

"ya—kau akan menjadi seorang ibu Aera, kita akan menjadi orang tua"ucap Taehyun. Lelaki itu ikut menangis, menggegam tangan Aera erat. Aera tersenyum dalam tangisnya,satu tangannya yang terbebas dari genggaman Taehyun ia bawa untuk meraba perutnya yang masih rata.

"hai—terimakasih"lirihnya, Taehyun membawa Aera kedalam dekapannya. Rencananya besok ia akan memberitahukan hal ini kepada ayah dan ibunya.

"terimakasih Aera, terimakasih"



huaaaaa
kenapa aku baper sendiri sih, padahal aku yang ngarang work ini😭😭 kalian percaya nggak,aku nulis chapter ini sambil senyam senyum...
btw sengaja double up karena mau ngilang lagi hehe....
Makasih buat yang setia menunggu work gaje ini (⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

MISTAKE - KANG TAEHYUN FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang