Alasan ayah

196 26 0
                                    

Happy reading <3

"Karena anak-anak udah berangkat kuliah, mama rasa ini waktu yang tepat buat mama ngomong sama ayah" ucap mama sambil jalan ke arah ayah yang lagi duduk sambil megang tab yang udah bisa dipastikan kalo itu berisi berkas-berkas perusahaan atau apalah.

"Mama mau ngomong apa? Sini duduk dulu." Ucap ayah sambil senyum ke arah mama.

Tanpa basa-basi mama langsung duduk di samping ayah dan menghadap ke ayah.

"Bisa ayah taroh dulu tab nya?" Tanya mama lembut dan ayah menurut untuk menaruh tab nya di meja depan sofa.

Ayah ketawa kecil sebelum bales omongan mama, "kenapa sih ma kayaknya serius banget?" Tanya ayah.

"To the point, ayah kenapa sih selalu aja beda-bedain Jeongwoo sama Haruto? Ayah ngga lupa kan kalo Jeongwoo itu juga anak ayah? Terus kenapa ayah bersikap beda kalo sama Jeongwoo? Ayah pernah mikir ngga sih tentang perasaan Jeongwoo yang selalu ayah bedain, hm?"

Pandangan ayah yang tadinya melembut langsung berubah suram karena omongan mama bahkan melunturkan senyuman yang jelas-jelas tadi tercetak apik di wajah ayah.

"Kalo mama lupa dia dulu hampir bunuh mama, ayah udah bilang kan kalo mengandung anak kembar itu beresiko dan benar bukan apa yang dokter bilang? Kalo salah satu dari anak kita pasti ada yang tidak normal dengan kesehatannya-"

"STOP! ayah egois kalo ayah masih mikirin itu, ayah liat sekarang LIAT MAMA MASIH SEHAT MAMA MASIH BAIK-BAIK AJA DAN KENAPA AYAH MASIH NGGA SUKA SAMA JEONGWOO? Mama sakit hati kalo setiap waktu harus dengerin Jeongwoo yang selalu ayah marahin, ayah mikir perasaan mama juga ngga sih?" Ucap mama sambil berdiri dan mulai menangis.

Tentu ayah merasa pusing sekarang, mau tidak mau ayah harus segera menyelesaikan masalah ini walaupun harus bertengkar dengan mama.

"Ayah ngga tau kenapa ayah masih mikirin itu, setiap kali liat wajah Jeongwoo ayah pasti kepikiran sama kejadian 19 tahun yang lalu. Mama lupa dulu mama koma gara-gara mama tetep nekat melahirkan anak itu?!" Ucap ayah sambil menunjuk mama.

Mama yang masih nangis langsung menepis tangan ayah dari depan wajahnya.

"Kalo ayah lupa yang ayah sebut anak itu juga anak ayah, darah daging ayah sendiri. KENAPA SIH KENAPA AYAH NGGA BISA LUPAIN KEJADIAN ITU?? mama masih hidup mama ngga mati. mama mohon tolong sayangi Jeongwoo kita juga dia masih anak kita bahkan dia masih butuh kasih sayang dari kita tapi kenapa ayah egois?" Ucap mama sambil bersimpuh dihadapan ayah.

"Apa mama harus sampai kaya gini demi anak itu? Mama se sayang itu sama dia?" Jujur sebenarnya mama ingin sekali meninju wajah ayah, karena demi apapun pertanyaan yang dilontarkannya benar-benar membuat mama emosi.

"Iya mama sangat menyayangi Jeongwoo karena dia anak mama, mama mohon sama ayah sayangi dia juga seperti ayah menyayangi Haruto" ucap mama yang masih menangis.

Ayah berdecih dan,

"Ayah masih tetap ingin seperti ini" ucap ayah yang kemudian pergi meninggalkan mama ke kamar.

Demi apapun ingin rasanya mama pergi mengikuti ayah dan memaki lalu meninju wajahnya tapi sayang mama masih ingin menjadi istri yang baik jadi mama tidak akan melakukan tindakan yang bisa disebut kdrt itu.

Demi apapun ingin rasanya mama pergi mengikuti ayah dan memaki lalu meninju wajahnya tapi sayang mama masih ingin menjadi istri yang baik jadi mama tidak akan melakukan tindakan yang bisa disebut kdrt itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Brother | Haruto ft. Jeongwoo [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang