8

351 40 4
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🌗 Shoto senang

Aku dan shori jalan-jalan bersama menikmati waktu liburan tahun baru. Aku memegang tangan kanan shori yang menatap salju turun dari atas langit.

Shori menatap kearah depan dimana ada seorang pria dan gadis saling bercanda satu sama lain. Shori memiringkan kepalanya saat mereka berdua berciuman.

"Niichan kok mereka ciumannya lama?" Tanya Shori.

"Entahlah aku tidak mengerti." Ucapku.

"Aku laper makan yuk!" Ajak Shori.

"Ya ayo." Ucapku.

Aku hanya mengikuti saja langkah kaki shori menuju ke salah satu restoran. Disana restoran itu kulihat midoriya bersaudara sedang makan bersama-sama. Aku duduk di restoran membiarkan shori memesan makanan kesukaannya.

Shori memberikan brokoli padaku. Shori memiliki alergi terhadap semua sayuran hijau jadi dia tidak bisa menikmati hal-hal itu semua.

"Pasti enak ya sayuran hijau." Keluh Shori.

"Enak." Ucapku.

"Mau mencobanya tapi nanti tubuhku muncul bintik-bintik merah menyebalkan sekali!" Kesal Shori.

"Jangan dicoba alergimu kan parah sekali." Ucapku.

"Tidak akan kok." Ucap Shori.

"Touchan memberikan uang jajan tambahan." Ucapku.

"Habiskan saja nanti aku minta lagi." Ucap Shori.

"Boros sekali." Ucapku.

"Touchan kaya jadi kita manfaatkan sebaik mungkin saja." Ucap Shori.

Kami berdua melanjutkan makanan yang tertunda setelah habis semua. Shori menarikku menuju ke toko buku untuk membeli banyak komik. Aku hanya membeli beberapa novel berbeda dengan shori yang secara sengaja membeli komik keluaran terbaru.

"Uang kita sepertinya kurang cukup shori." Ucapku.

"Aku telepon touchan dulu." Ucap Shori.

Shori menghubungi endevor tak lama dia datang bersama beberapa anak buahnya.

"Bayar komik dan novel milik kami berdua." Ucap Shori.

"Komik milikmu sudah banyak shori." Ucap Endevor.

"Cepatlah bayar saja. Nanti aku bekukan dirimu nih karena tidak mau membayarnya!" Ancam Shori.

"Kau anak kurang ajar shori." Ucap Endevor.

✔️ Todoroki Shoto Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang