TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🌗 Shoto dan shori
Dua tahun kemudian
Aku dan shori semakin kuat bahkan shori sudah bisa mengendalikan kekuatan esnya. Shori ingin membantuku untuk mengalahkan touya.
"Saudara itu saling membantu niichan." Ucap Shori.
"Teman-teman kita juga sama-sama ingin menolong midoriya." Ucapku.
"Aku akan membantunya juga. Dia seperti sengaja menanggung beban berat di pundaknya karena dia pewaris one for all." Ucap Shori.
"Kau tahu itu juga ternyata." Ucapku.
"Menurut cerita dari bakugou sejak kecil midoriya izuku tidak memiliki quirk sama sekali bahkan sampai lulus smp juga. Tiba-tiba dia memiliki quirk super kuat namun tidak bisa dikendalikan." Ucap Shori.
"Quirk dia mirip sepertiku sulit dikendalikan." Ucap Shori.
"Kau yakin sudah menguasai kekuatan esmu secara keseluruhannya?" Tanyaku ragu.
"Hanya setengahnya saja sih biarkan saja. Aku juga ingin membantu niichan menyadarkan kakak pertama kita berdua." Ucap Shori.
"Paspor dan visamu sudah diurus oleh touchan." Ucapku.
"Yah setelah kelulusan aku akan berpisah denganmu niichan." Ucap Shori.
"Kejar impianmu yang kau beritahu padaku." Ucapku.
"Tentu aku akan mencapainya." Ucap Shori.
"Aku menjadi pahlawan bukan karena touchan." Ucapku.
"All might sudah pensiun dan dia sering keluyuran malam." Ucap Shori.
"Kekuatan dia sudah diberikan kepada midoriya." Ucapku.
"Terbang setinggi langit." Ucap Shori.
Aku mengacak-acak surai rambut shori dan memeluk lehernya sangat erat. Cuaca sangat dingin aku hanya ingin memeluk tubuh shori saja.
"Musim dingin kali ini aku berada disini entah musim dingin selanjutnya." Ucap Shori.
"Aku akan menyusulmu sesegera mungkin." Ucapku.
"Santai saja aku tidak akan kemana-mana kok." Ucap Shori.
"Anak kembar yang kehilangan saudara kembarnya pasti sedih." Ucapku.
"Makanya aku selalu berdoa kita mati bersama-sama saja." Ucap Shori.
"Touchan bilang kita bisa meneruskan nama keluarga." Ucapku.
"Aku tidak mengerti maksud touchan." Ucap Shori.
"Aku juga sama." Ucapku.
"Kita sering dibilang memiliki hubungan melebihi saudara oleh teman-teman." Ucap Shori.
"Entahlah aku heran tentang itu." Ucapku.
Aku menarik tangan shori menuju ke dalam kamar agar kita berdua beristirahat dengan tenang. Shori menutup matanya dan aku ikutan tidur.
Pagi harinya kami bersekolah seperti biasa tidak ada yang spesial kecuali ketidakhadiran midoriya di kelas. Selesai belajar kami berdua memutuskan berlatih di lapangan asrama untuk meningkatkan kekuatan.
Aku mengeluarkan quirk es begitupula shori. Kami berdua saling serang satu sama lain dan aku menghentikan kekuatan esku. Aku menatap khawatir shori dan langsung berlari kearahnya.
"Hah hah cuma dua jam batasanku hah hah." Ucap Shori mengatur nafasnya.
"Itu kemajuan shori." Ucapku.
"Ayo sparring pake kekuatan api!" Pekik Shori.
"Ayo." Ucapku.
Shori bangun dan langsung mengeluarkan kekuatan apinya. Aku tersenyum melihat kekuatan api shori lebih kuat dibandingkan milikku.
"Kita bisa melawan musuh dengan mudah apabila menggabungkan dua kekuatan kita." Ucapku.
"Yah makanya kita harus menghajar aniki!" Pekik Shori.
"Hahahaha benar." Tawaku.
Aku dan shori terus bertarung satu sama lain. Kami menghentikan latihan saat ada seseorang memanggil untuk makan malam.
Beberapa bulan kemudian kami berhasil membawa midoriya kembali ke ua, namun ada musuh yang harus kami hadapi.
Kami bekerja sama dengan para hero dari jepang dan amerika untuk melawan para villain. Aku dan shori saat ini berhadapan dengan dabi.
"Wah wah kedua adik manisku ternyata." Ucap Dabi.
"Aniki ajarkan aku mengeluarkan kekuatan api biru dong." Ucap Shori.
"Heh kau tidak akan mampu!" Remeh Dabi.
"Oh iya kah sayang sekali." Ucap Shori.
"Shori ayo!" Ajakku.
"Ya!" Pekik Shori.
Aku dan shori bekerja sama melawan dabi dia sangat kuat membuat kami berdua kewalahan. Shori mengeluarkan sedikit kekuatan esnya namun aku menahannya.
"Jangan mengambil resiko." Ucapku.
"Tidak masalah aku akan baik-baik saja." Ucap Shori.
"Ternyata kau masih saja lemah menggunakan kekuatan esmu shori!" Ledek Dabi.
"Biarin." Ucap Shori.
Aku dan shori mengganggukkan kepalaku untuk menyerang dengan kombinasi serangan kami berdua. Aku mengeluarkan kekuatan es sementara shori api lalu kami berdua menyatukan dua kekuatan tersebut.
"Wah kalian pintar juga ya." Ucap Dabi.
Kami terus menekan dabi agar segera kalah dan akan membantu lini depan dimana musuh utama berada. Aku dan shori mengeluarkan kekuatan secara maksimal membuat dabi kewalahan akan hal itu.
Cukup lama kami melawan dabi dia memang lawan yang sulit namun akhirnya kami menang. Shori terkekeh geli padaku dan kami berdua berlari menuju ke lini depan.
