part⁰²

1.3K 205 17
                                    

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala sayyidina muhammad"

Ambil baiknya buang buruknya!

--------

Mengurut pelipisnya, jungkook bersandar pada kursi kebesarannya dengan kepala yang tertada keatas. Dia beristighfar sebanyaknya dan kembali duduk tegap.

Sudah sebulan sejak pesta ulang tahun itu berlalu namun kenapa dia masih memikirkan sesosok gadis cantik yang bukanlah mahramnya.

Dosanya sudah teramat banyak, jungkook benar-benar tidak mau bermaksiat dengan pikirannya sendiri. Dia terus mengenyahkan dan mengenyahkan semua bayangan dari rupa yang sungguh MasyaAllah dari putri rekan bisnisnya yang terus berseliweran diotaknya.

Adzan berkumandang dari masjid yang dia bangun disamping gedung perusahaannya, jungkook lebih dulu mengusap kasar wajahnya dan baru kemudian setelah itu dia beranjak dari kursinya.

Semua karyawan bergegas meninggalkan pekerjaan mereka ketika mendengar adzan berkumandang dan didepan lift banyak orang-orang mengantri untuk turun kebawah.

Jungkook berjalan mendekati para karyawannya dan dia masuk kedalam lift pribadinya" Kalian tidak mau masuk, lift ini terlalu besar untuk saya sendirian " Pungkas jungkook menatap para karyawannya.

Para karyawan tidak sungkan dengan jungkook, beberapa dari mereka masuk dan berdiri di belakang jungkook " Alzam bagaimana kemajuan dari pembangunan eskalator di setiap lantai " Tanya jungkook tanpa melirik alzam yang berdiri dibelakangnya.

"Hampir sembilan puluh persen selesai pak, dan insyaallah dua minggu lagi bisa digunakan" Beritahu alzam menjawab pertanyaan jungkook.

Jungkook mengangguk ringan dan bertepatan saat itu juga pintu lift terbuka, dia berjalan keluar dan memimpin jalan menuju masjid.

Menyingkap lengan kemejanya, jungkook mengambil Wudhu. Selesai berwudhu, diapun kembali kedalam masjid.

Berdiri di posisi imam, jungkook mengimami seluruh karyawannya. Dia memulai dengan takbir dan mengakhiri dengan salam.

Seluruh karyawannya sudah beranjak untuk kembali bekerja, sementara jungkook masih terduduk diatas sejadahnya dan memandang kedepan tanpa arah

Tangannya tertadah kembali keatas, jungkook memejamkan matanya lalu kemudian membukanya kembali. Matanya yang semula acuh kini nampak sendu dan mukanya yang selalu terlihat datar kini tampak memelas.

Yaa Allah..
Kau tahu..
Hati ini terikat suka akan
indahnya seorang insan
ciptaan-Mu.
Tapi aku takut, cinta yang
belum waktunya menjadi
penghalang ku mencium surga-
Mu.
Berikan aku kekuatan menjaga
cinta ini, sampai tiba waktunya,
andaikan engkau pun
mempertemukan aku dengannya
kelak.
Berikan aku kekuatan
melupakannya sejenak.
Bukan karena aku tak
mencintainya...
Justru karena aku sangat
mencintainya...

Doa Ali bin Thalib terbesit diotaknya dan terlafaz oleh lisannya. Dia meminta dengan sepenuh hatinya dan mengakhiri doanya dengan mengucap satu kali sholawat lalu meraup wajahnya.

Melipat sajadahnya, jungkook beranjak dan berjalan keluar dari masjid. Dia mengenakan sepatu kulitnya dan kembali kedalam gedung perusahaannya.

"Pak.. " Nisam menghampiri jungkook dengan tablet ditangannya.

"Rapat akan dimulai dalam lima belas menit lagi pak, para anggota rapat sudah menunggu didalam ruangan. " Lapor Nisam sembari mengiringi langkah lebar jungkook.

Perfect a L. O. V. E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang