part⁰⁹

1.3K 178 53
                                    

سْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala sayyidina muhammad"

Ambil baiknya buang buruknya!

---------

"Sakit sekali Ya Rabb, padahal aku sendiri yang membawanya masuk kedalam rumah tanggaku dan suamiku. Tapi kenapa hati ini rasanya tidak ikhlas, rasanya aku tidak suka melihatnya mengambil sedikit bagian dari perhatian suamiku dan rasanya aku sangat marah. Marah sekali" monolog fathia melirih disamping jendela kamarnya, tangannya meremas tirai yang menutupi keberadaannya ketika dia melihat jungkook suaminya sedang membukakan pintu mobil untuk madunya, lisa.

Mobil jungkook melaju pergi, fathia merosok jatuh kelantai melihatnya. Dia berbarik dan bersandar sedikit dinding dibawah jendela kamar, ditepuknya dadanya yang terasa sesak. Fathia tersedak kemudian air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Seandainya anakku tidak pergi, seandainya anakku tidak kau ambil. Apa mungkin aku akan seperti ini, kenapa kau begitu tidak adil padaku. Kenapa kau beri aku takdir yang seperti ini hiks.." ratap filu fathia memeluk lututnya dan membenamkan kepalanya dilipatan kakinya, dia menangis sejadi-jadinya sampai rok yang dia pakai basah karena air matanya.

Berdiri didepan cela pintu yang terbuka, Zici menatap sedikit kasian pada Fathia. Dia menghela nafasnya, berpikir jika fathia membodohi dirinya sendiri, dia saja bisa melihat jika ada banyak cinta dimata tuannya untuk nyonya keduanya tapi tidak untuk nyonya pertamanya.

Zici tau kalau semenjak tuannya menikah dengan fathia, tuannya sudah berusaha keras dan berdoa untuk bisa mencintai fathia. Tapi hati tuannya bukanlah milik tuannya seutuhnya, pemilik hati tuannya tidak mengizinkan rasa itu ada dihati tuannya,Dan hanya ada rasa sayang untuk nyonya pertamanya ini dihati tuannya.

"Nanti saja aku taruh bajunya.." gumam pelan zici segera berbalik pergi membawa lagi pakaian fathia yang sudah dia setrikakan.

-----

Alisa berbaring dibrankar, tangannya digenggam lembut oleh jungkook. Dia menoleh dan geli melihat jungkook begitu fokus mendengarkan apa yang dokter katakan tentang janin diperutnya.

Dokter membersihkan gel diperutnya Alisa, jungkook dengan penuh kasih membantu alisa turun dari atas brankar dan menuntun alisa mengikuti dokter kemejanya.

Dokter meresepkan vitamin untuk Alisa, jungkook mengambil resepnya kemudian membawa alisa keluar dari ruangan dokter kandungan itu.

"Kamu laper nggak sayang, kita makan diluar ya. Didepan ada restoran temennya umma, mau makan disana?" Tanya jungkook menatap lembut Alisa sambil mengelus perut buncitnya alisa yang tidak begitu nampak karena mode abaya yang dipakai istrinya itu.

Alisa mengangguk sembari ikut mengelus-elus perutnya bersama jungkook, jungkook pun mengatakan pada supirnya untuk berhenti direstoran milik teman ummanya yang berada tidak jauh lagi dari posisi jalan yang mereka lewati sekarang.

Supir membawa mobilnya berhenti didepan restoran yang disebutkan oleh jungkook barusan, jungkook langsung turun bersama alisa dan menggandeng tangan istrinya masuk kedalam restoran.

Waiters datang membawa jungkook dan Alisa keruangan makan Vip direstoran mereka, jungkook membantu alisa duduk dan membiarkan alisa memesan makanan. Alisa sendiri sedang mau makan makanan yang asam manis, dia meminta rekomendasi dari waitersnya dan waitersnya menyebutkan nama makanan yang sesuai dengan rasa yang alisa mau.

"Zauji, nanti kita bungkus beberapa makanan ya. Untuk fathia" ujar lembut Alisa sambil melihat keluar kaca diruangan makan Vip yang suaminya pesan yang mengarahkan kepemandangan indah taman bunga dibelakang gedung restoran.

Perfect a L. O. V. E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang