P10

208 28 2
                                    

Sudah tiga bulan setelah Mew Gulf menikah, kini mereka tinggal dalam sebuah rumah yang sangat indah bahkan sejuk di luar ataupun dalamnya. Pasalnya rumah itu terdapat berbagai macam tanam, bahkan terdapat kebun bunga matahari yang merupakan keinginan dari Gulf sendiri.

Gulf sangat menyukai bunga matahari, karena bunga matahari akan mengikuti sinar dari sang mentari. Gulf pernah berkata kepada mew tiga hari sebelum pernikahan mereka di gelar, bahwa Mew sebagai sang Surya dan Gulf sendiri sebagai sunflower nya.

Yang artinya Gulf akan selalu mengikuti kemanapun Mew pergi, dimana ada Mew maka di situ juga ada Gulf. Itu lah yang Gulf ucapkan saat itu, Gulf bahkan mengucapkannya di depan kedua orang tuanya dan orang tua mew.










Gulf kini sedang berada di taman bunga nya, menyirami bunga itu dengan senyum cerah di wajahnya hingga sebuah lengan kokoh kini bertengger di pinggang rampingnya. Ia tau lengan milik siapa itu, ia bahkan sudah hafal dengan bau tubuh yang di keluarkan oleh orang yang kini sedang memeluknya dengan nyaman bahkan kepalanya ia sandarkan di bahunya.

" Kapan phi pulang?" Gulf bertanya kepada orang yang kini masih memeluknya dari belakang.

" Baru saja, phi mencarimu di dalam tapi tidak ada jadi phi menuju kesini. Phi tau bahwa kesayangan phi ini sedang memberi minum kepada anak²nya" ujar Mew yang semakin merapatkan tubuhnya kepada Gulf.

" Ayo masuk, Gulf sudah selesai. Sekarang giliran phi yang membersihkan diri setelah itu kita menunggu makan malam siap" Gulf mengajak sang suami masuk setelah ia mematikan saluran kran.

" Apa kau mau mandi bersama?" Mew mengajak Gulf untuk mandi bersama dengan seringkaian di bibirnya.

" Tidak, Gulf sudah mandi" tolak Gulf yang memang telah membersihkan diri sebelum menyiram tanaman yang ia miliki, Gulf sendiri tau akan maksud dari kata mandi yang sang suami katakan.

Gulf berjalan meninggalkan mew di terlebih dulu, seakan tersadar dari perkataan sang istri Mew yang melihat istrinya telah menjauh pun menyusul nya.












Setelah Mew sampai di depan kamar Mew berjalan masuk untuk mencari keberadaan sang istri.

" Huek huek "
Mew yang tidak menemukan keberadaan sang istri tadinya ingin mendudukkan dirinya di atas kasur, namun suara orang yang berada di dalam kamar mandi Membuatnya berdiri kembali.

Berjalan mendekati pintu itu dan membukanya secara berlahan, di sana sang istri telah terduduk di lantai kamar mandi tepat di samping closed. Mew berjalan mendekat untuk melihat kondisi Gulf yang terlihat pucat, fikir Mew sang istri sedang tidak enak badan.

" Kau terlihat pucat sayang, apa ingin kerumah sakit?" Mew bertanya kepada Gulf, mengelap keringat yang keluar membasahi wajah sang istri.

" Tidak perlu phi, Gulf hanya masuk angin" tolak Gulf yang kini bersandar di dada bidang Mew dengan mata yang terpejam.

" Apa sudah selesai muntah nya sayang?, Jika sudah phi akan mengangkatmu ke kamar biar bisa beristirahat " Mew bertanya, dan di jawab anggukkan oleh Gulf.

Mew mengangkat Gulf dengan berlahan, berjalan keluar kamar mandi menuju ranjang milik mereka, Membaringkan Gulf dengan pelan setelahnya menyelimuti tubuh itu dengan hati².

" Tunggu di sini nah, phi akan menyuruh bibi untuk menyiapkan teh hangat"

"Phi disini saja, gunakan saja telfon rumah" Gulf mencegah Mew yang akan beranjak dari tempatnya duduk.

" Baiklah"

" Bawakan teh hangat kekamar saya dan panggilan dokter untuk segerah datang!"

Setelah panggil terputus tanpa menunggu jawaban dari sang penerima Mew kini kembali memandang sang istri yang terlihat pucat, Mew sangat khawatir melihat kondisi sang istri yang seperti ini yang tadinya terlihat baik² saja saat menyiram bunga di taman miliknya.












Kini dokter sedang memeriksa keadaan Gulf dengan Mew yang berada di sampingnya, Mew tampak khawatir akan kondisi sang istri pasalnya setelah meminum teh hangat yang maid buatkan Gulf kembali memuntahkannya.

" Bagaimana kondisi istri saya dok?" Mew kini berdiri di samping sang dokter untuk menanyakan kondisi Gulf.

" Selamat taun Mew anda akan menjadi seorang ayah" ujar sang dokter mengulurkan tangannya dengan senyum pada bibirnya.

" Mmmmaksudnya dok" ujar Mew yang masih bingung, namun tangannya bergerak untuk menjabat tangan sang dokter.

" Tuan Gulf sedang hamil tuan, dan kini usianya sudah satu bulan lebih dua Minggu" jelas sang dokter kepada mew.

" Benarkah, sayang kita akan menjadi orang tua" ujar Mew antusias, mendekati Gulf menciumnya di setiap sudut wajah Gulf yang masih berbaring bahkan Mew melupakan bahwa sang dokter masih di dalam kamarnya.

Gulf hanya menangis terharu, apa yang mereka tunggu² kini telah hadir di dalam perutnya. Mereka berpelukan hingga suara deheman dari sang dokter menyadarkan mereka dari posisinya sekarang ini.

" Ehemm, maaf tuan mew. Ini ada resep vitamin dan juga obat peredah mual untuk tuan Gulf, saya sarankan agar tuan Gulf tidak mengalami stress ataupun kelelahan. Jangan biarkan tuan Gulf berfikir yang tidak² karena itu akan menggangu kesehatan nya dan juga bayi yang ada di dalamnya, kalau begitu saya permisi tuan dan jangan lupa untuk menebus obat dan vitaminnya" ujar sang dokter yang kini berjalan keluar dengan di antara oleh kepala maid yang berada di mansion Mew.












" Sayang terima kasih, terima kasih karena telah memilih daddy dan terima kasih karena telah memberikan kebahagiaan yang sangat indah di dalam hidup Daddy. Mari kita merawat dan membesarkan mereka bersama nanti, hingga kita menua dan maut yang akan memisahkan kita na" ujar Mew yang kini mengelus kening sang istri dengan sayang, bahkan ciuman selalu Mew layangkan di dahi Gulf dengan lembut.

" Eeemmm, mari kita merawat dan membesarkan anak kita bersama hingga tua nanti dan maut memisahkan kita" jawab Gulf dengan senyum di bibirnya dan tangannya bergerak mengusap rahang Mew dengan lembut.

"Phi apa kau tidak akan memberi tau mommy, daddy, ayah dan bunda?" Lanjut Gulf setelah menyadari bahwa mereka belum memberikan kabar gembira ini kepada para orang tua yang akan segera memiliki cucu.

" Ahhhh, phi sampai melupakan ini. Phi sangat bahagia karena phi akan menjadi seorang Daddy, phi janji akan selalu menjaga kalian nantinya. Kalau begitu phi akan menelfon mommy dan bunda na" Mew mengambil hpnya lalu menekan no video call pada grup keluarga sehingga nanti terhubung dengan orang yang berada di grup itu.

" Hallo, tumben sekali kamu menelfon kami dengan panggilan grup?" Ucar mommy lea.

" Benar tidak biasanya kamu seperti ini Mew, atau ada kabar gembira untuk kami?" Bunda queen ikut menimpali pertanyaan dari mommy Lea.

" Tentu, kalian akan menjadi seorang nenek dan kakek " ujar Mew dengan senyum di wajahnya.

" Aahhhhh benarkah, menantu manis mommy sedang hamil. Kalau begitu kami akan kesana, kita harus membuat perayaan untuk kehadiran cucu mommy bukankah begitu dad?" Mommy dengan antusiasnya.

" Benar, apakah menantu manis daddy menginginkan sesuatu?" Ujar daddy vier kepada sang menantu kesayangan.

" Gulf ingin mangga muda dad, dan coklat Boba" ujar Gulf menjawab pertanyaan sang ayah mertua.

" Apa anak ayah menginginkan yang lain lagi?" Kini giliran ayah Leo yang bertanya kepada anak manisnya.

" Heemmmm Gulf ingin makanan berkuah yang pedas buat bunda ayah" ujar Gulf dengan mata berbinar.

" Tidak², kau tidak boleh memakan makanan yang pedas sayang" ujar Mew melarang Gulf untuk memakan makanan pedas.

" Tapi phi"

" Tidak, phi tidak mengijinkan" ujar Mew yang kini membuat Gulf berkaca² dan menarik selimut hingga menutup bagian kepalanya.

Hal itu tentu dilihat oleh ayah, bunda, Daddy dan mommy dan tanpa berfikir panjang mereka mematikan panggilan video secara sepihak. Mew yang melihat itu hanya diam, dia bahkan sudah mempersiapkan diri jika nanti sang mommy memarahinya karena membuat menantu kesayangan menangis.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Lama bgt ga update yah😅😅
Setiap mau nulis ada aja kendalanya 🤧🤧

Dragon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang