P11

189 24 6
                                    

" Hai sayang, maafkan phi na. Phi hanya tidak ingin nanti kau dan anak kita sakit, phi tidak tega bila melihatmu kesakitan nantinya " Mew kini masih berusaha membujuk sang istri agar mau memaafkan nya, dan mau menuruti perkataannya.

Kini para orang tua telah datang kerumah Mew, mereka kini senang karena Gulf sudah tidak menangis lagi bahkan ia kini sedang memakan makan yang di bawa oleh mommy Lea dan bunda queen dengan lahap. Namun tidak dengan Mew ia kini menekuk wajahnya, ia hanya Merasa khawatir jika nanti istri dan anaknya yang masih didalam kandungan merasakan sakit akibat sang ibu yang memakan makanan pedas.

Namun bagaimana lagi, ia juga tidak mau kalau nanti anaknya lahir ileran karena permintaan nya saat sang istri mengidam tidak ia turuti.

"Phi miuuu" Gulf memanggil Mew dengan mulut yang masih sibuk mengunyah.

" Iya sayang ada apa, apa kau membutuhkan sesuatu?" Jawab Mew yang kini mendekati sang istri, mengelap bibir itu yang kini terkena noda makanan yang Gulf makan.

" Gulf tadi bermimpi tentang phi mew, glek" jawab Gulf setelahnya meminum air sebagai penutup acara makannya.

" Benarkah, kesayangan phi bermimpi apa?" Mew bertanya dengan membenahi rambut Gulf yang menutupi bagian mata.

" Gulf bermimpi bahwa phi Mew bukan manusia, phi mew merupakan naga berwarna emas!" Ujar Gulf dengan antusiasnya.

" Uhuk uhuk uhuk" mommy Lea, daddy vier dan juga Mew tersedak air liurnya sendiri setelah mendengar cerita tentang mimpi Gulf.

" Kalian kenapa?" Kini ayah Leo yang merasa heran akan keluar dari sang besan.

" Tidak apa², hanya saja itu.."

" Kami akan menceritakan yang sebenarnya" mommy Lea dan Mew memotong pembicaraan sang Daddy.

" Maksud kalian?" Ayah Leo kini menunggu penjelasan dari sang besan dan menantu.

" Hufff sebelum itu kami mohon maaf karena tidak menceritakan hal ini, tapi kami melakukan ini demi persahabatan kita dan kebaikan anak² kita" ujar daddy vier meminta maaf kepada sang sahabat dan akan memulai menjelaskan yang sebenarnya.

" Waktu kami berlibur lebih tepatnya aku dan istriku sedang mengadakan piknik di tepi sungai dan pada malam hari kami melihat cahaya yang jatuh tepat di tepi sungai tempat kami mendirikan tenda, dan pada saat itu juga kami menemukan Mew yang tidak sadarkan diri. Dia pingsan selama beberapa hari lamanya, hingga dia terbangun dan menceritakan kepada kami bahwa dia adalah putra mahkota dari kerajaan "golden dragon" yang datang melewati lubang waktu dan dari demensi lain.

Kami sempat tidak percaya pada saat itu, namun setelah Mew memperlihatkan wujud asli kami percaya bahwa Mew merupakan keturunan dari "golden dragon" . Karena kami tidak memiliki seorang anak dan istriku Lea menginginkan Mew sebagai anak kami, hingga kami kembali ke kota untuk mengumumkan kehadiran Mew kepada publik dan seluruh karyawan kantor ku. Dan untuk publik dan karyawan di kantor tidak pernah tau bahwa kami tidak memiliki seorang anak, maka dengan mudanya kami mengatakan bahwa Mew sejak kecil tinggal di luar negeri untuk mengejar pendidikannya.

Mereka percaya akan itu, bahkan Mew dengan sangat cepat mempelajari semua yang ajarkan. Dan kami telah menganggap Mew seperti anak kandung sendiri, jika nanti Mew harus kembali ke tempatnya mungkin kami akan berusaha untuk mengiklaskannya." Ujar sang Daddy vier dengan di akhir suara yang kecil, bahkan mommy Lea kini telah menangis di pelukan bunda queen. Mew sendiri kini merasa khawatir, dia tidak ingin meninggalkan keluarga barunya apalagi dia akan memiliki seorang anak.

" Terima kasih karena telah menceritakan yang sebenarnya kawan" ujar ayah Leo yang kini memeluk sang sahabat yang kini telah meneteskan air matanya.

" Kau tidak kecewa kepada kami, tidak marah terhadap kebohongan yang kami tutupi dari keluarga mu?" Daddy vier bertanya kepada sang sahabat dengan air mata yang masih mengaliri pipinya.

" Tidak, kami tidak akan marah dan kecewa kepada kalian" jawab Ayah Leo dengan tenang, tangan ayah Leo masih mengelus punggung sang sahabat yang kini telah menjadi besannya untuk tenang.

" Apa kau tidak mempermasalahkan hal ini?" Tanya Daddy vier kepada orang yang berada di depannya.

" Tidak" jawabannya lagi.

" Apa kau tidak akan menyuruh mereka untuk bercerai setelah mendengar kebenaran ini hiks?" Kini mommy Lea yang berbicara dengan nada bergetar dalam setiap kata yang dia ucapkan.

" Kami tidak mungkin memisahkan mereka, mereka akan memiliki seorang anak bukan. Jika mereka kami pisahkan bagaimana nasib cucu kita nanti, apa dia akan baik² saja dan apakah Gulf juga akan baik² saja tidak bukan?" Ujar bunda queen menjawab pertanyaan sang besan.






Kini mereka telah tenang, Gulf bahkan telah tertidur kembali di pelukan Mew dengan nyaman. Nafasnya kini telah teratur setelah menangis mendengarkan cerita sang mertua, namun Gulf hanya diam tanpa menyela.

" Kami keluar na Mew, jaga Gulf dengan baik. Ayah, daddy, mommy dan bunda akan duduk di ruang keluarga, jika nanti Gulf telah bangun suruh dia untuk makan na" ujar ayah Leo dengan lembut, mengusap punggung sang istri untuk mengikutinya keluar dari kamar sang anak dan menantunya.

" Jaga menantu manis mommy dan Daddy na sayang, jangan sampai dia terluka" ujar mommy Lea yang menyusul suami dan besannya keluar dari kamar itu.

Mew tidak menjawab, dia hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan dari ayah mertuanya dan juga mommy. Mew masih terfokuskan kepada Gulf, yang kini tertidur nyenyak dengan pipi dan hidung yang memerah akibat menangis tadi. Mengecup dahi itu lembut, menyisihkan anak rambut yang menutupi mata indah sang istri dengan pelan agar tidak membangunkan sang istri dari tidurnya.

" Phi mencintaimu sayang" ujar Mew sebelum menyusul Gulf untuk tertidur.

Mereka tidak dalam posisi saling berpelukkan, Gulf yang merasa di pelupuk sang suami kini mengeratkan pelukannya dan mencari posisi yang lebih nyaman lagi dari posisi yang sebelumnya.







Kini keempat orang tua itu sedang duduk di depan tv yang menyala, menyiarkan sebuah series dari sebuah tv ternama. Namun mereka tidak terfokus pada suara dari tv itu, mereka seperti sedang memikirkan sesuatu yang masih mengganjal di hati dan fikiran mereka masing².

Hufffff

Helaan nafas dari keempatnya terdengar, memecahkan keheningan yang sedari tadi terasa di ruang keluarga itu.

" Mommy akan membuat teh dan mengambil cemilan untuk kita menonton" ujar mommy Lea kepada sang suami yang sedang melihat kearahnya, sedangkan seseorang yang di mintai ijin hanya menganggukkan kepalanya.

" Biarkan aku ikut denganmu Lea!" Ucap bunda queen, kini kedua wanita itu berjalan menuju dapur. Meninggal suami mereka di ruang keluarga dengan saluran televisi yang masih menyala namun tidak di gubris oleh keduanya.

" Sebenarnya kami juga menyembunyikan sesuatu dari kalian" ujar ayah Leo secara tiba², setelah lamanya ayah terdiam.

🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️

Hayo
Apa yang akan ayah Leo bicara👀👀👀
Dan apa yang ayah Leo sembunyikan 🙃🙃🙃

Tadinya mau up jam 5
Terhubung ada Kendal jadi di undur 😁

Dragon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang