P19

147 12 4
                                    

Usia Sean kini telah menginjak remaja, ia menjadi laki² yg sangat tampan. Bukan hanya tampan, Sean sangat baik, sopan bahkan ia tdk pernah memandang Drajat orang lain.

Jika kalian bertanya apakah mereka masih dpt berubah menjadi seekor naga atau tdk?
Maka Jawaban nya masih, hanya saja mereka menyembunyikan itu dr masyarakat. Bukan hanya dr masyarakat, mereka juga menyembunyikan itu dr anak² bahkan orang² yg berada di kediaman mereka ataupun orang yg berada di tempat kerja mereka dan yg mengetahui siapa mereka sebenarnya hanyalah keluarga inti saja.

Mereka akan berubah menjadi seekor naga apabila mereka akan melintasi waktu untuk melindungi diri mereka dr guncang yg mungkin akan menyebabkan sesuatu yg fatal dan akan terjadi saat melintasi dimensi waktu, mereka hanyak akan berubah di saat itu saja bukan mereka melupakan siapa diri mereka sebenarnya hanya saja mereka tdk ingin membuat orang yg bersama dgn mereka merasa tdk nyaman atau lebih parahnya merasa takut kepada mereka.

Jika kalian bertanya apakah sean sudah memiliki seorang adik?
Makan jawaban nya blm, Sean blm memiliki seorang adik. Tapi Sean tdk mempermasalahkan hal itu, ia bahkan tdk memusingkan akan itu karena ia telah memiliki banyak teman di dlm rumah yg dulu ia minta kpd kedua orang tua nya. Dia memang terkadang merasa kesepian saat berada di mansion yg begitu besar yg hanya di tinggal tiga orang dan beberapa maid bahkan paman bodyguard, tp ia tdk ingin memaksakan kedua orang tua nya untuk segera memberikan ia adik karena ia tau bahwa itu semua merupakan kehendak sang dewa atau tuhan.




Kembali pada saat ini dimn semua sedang berada di meja makan, mereka blm memulai sarapan pagi mereka karena sedang menunggu kepala rumah tangga yg blm juga menampakkan batang hidungnya.

" Bun apa Daddy masih lama, Sean harus harus sampai kampus sebelum jam delapan" ujar Sean yg pandangannya menuju tangga atau pun pintu lift.

"Mungkin sebentar lg sayang jika Sean takut telat lebih baik Sean sarapan terlebih dahulu na, buna akan naik untuk memanggil Daddy mu agar cepat turun" ujar Gulf yg kini beranjak dr duduk untuk memanggil suami nya yg belum menampakkan batang hidungnya.

" Buna mau kemana?" Ujar suara yg baru saja menuruni anak tangga terakhir.

"Ingin memanggil Daddy untuk turun, Sean hari ini harus berangkat pagi sebelum jam delapan. Apa yg Daddy lakukan di atas kenapa lama sekali?" Ujar Gulf yg kini kembali ketempat duduknya.

"Daddy mencari jam Daddy yg baru saja di belikan oleh bunda Anne " ujar Mew yg menjawab pertanyaan sang istri, ia kini mendudukkan dirinya di kursi yg memang tersedia untuk sebagian kepada keluarga.

" Hai jagoan Daddy, bagaimana tidur mu?" Mew menyapa sang anak yg kini duduk di sebelah kirinya.

"Sangat nyenyak seperti biasa dad,
Ahh hari ini Sean mungkin akan pulang terlambat karena ada urusan bersama teman" Sean daddy" ujar Sean menjawab pertanyaan sang Daddy dan memberitahu kan bahwa ia akan Pulang terlambat hari ini.

" Apa yg akan anak buna ini lakukan?" Ujar Gulf yg telah menyiapkan makanan di piring sang suami dan sang anak.

" Dosen menyuruh kami mencari seponsor untuk acara yg akan kampus adakan bulan depan bun" ujar Sean menjawab pertanyaan sang buna.

" Apa kau perlu bantuan Daddy jagoan?" Ujar Mew kepada sang anak.

" Untuk saat ini seperti blm dad, biar Sean mencari yg lain terlebih dahulu

Mungkin jika nanti dana yg di butuhkan kurang Sean akan manjadi seponsor untuk acara ini" ujar Sean setelah menjeda kalimatnya.








"Daddy dan Sean berangkat dulu na Bun, buna hati² di rumah dan jika ada masalah hubungi Daddy atau Sean na" ucap mew mengecup kening sang istri dan berpamitan untuk berangkat kekantor.

Dragon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang