P14

138 17 3
                                    

Lama bgt dak update yah😅🤧
Karena banyak bgt yg harus di urus
Ini itulah segala macam, sampai lupa kalau masih ada cerita yang belum selesai 🤧🤧
Jangan untuk mikir update, mikir lanjutan alurnya aja ky ga sempet 😶😶

Entah ceritanya menarik enggaknya pun sudah pasrah ajalah
Nanti kalau udah rezekinya pasti banyak yg minat dan baca
Semoga aja yah
Dah lah lanjut baca yah
Semoga masih suka dan masih mau menunggu 🤗🤗🙏

🍃🍃🍃🍃🍃

" Ternyata mereka telah pergi, lalu untuk apa kita datang lagi ketempat ini. Lebih baik kita kembali bersama mommy, bunda, ayah dan daddy" ucap mew kecewa, mew berhasil membuka portal antara dunia orang tua angkatnya dan dunianya.

Tapi apa yang ia cari kini hilang bagai tertelan bumi, bahkan tidak ada yang tau dimana keluarga berada. Gulf pun sama, keluarga menghilang seperti keluarga Mew. Kepemimpinan di dunia nya kini telah berubah, bahkan mereka kini tidak tau siapa yang kini menjadi penguasa atau pemilik negeri yang telah lama ia tinggalkan.

"Lebih baik kita kembali phi, kasihan baby Sean seperti ia lelah karena membantu kita untuk membuka portal yang telah lama tertutup. Ayah, bunda, mommy dan Daddy pasti juga menunggu kita kembali" ajak gulf kepada sang suami, mew menganggukkan kepalanya.

Melihat wajah anak yang berada di gendongan sang istri yang sepertinya lelah dan mengantuk, sepertinya anak itu juga membutuhkan minumnya.










" Apa kalian menemukan mereka?" Pertanyaan Daddy vier telah menyambut kembalinya anak, menantu berserta cucunya dari perjalanan yang panjang.

" Mereka hilang bagai tertelan bumi dad, bahkan tidak ada orang yang tau mereka menghilang kemana seakan semuanya tidak pernah ada" jelas Mew berjalan di samping sang Daddy dengan Sean yang kini telah tertidur dalam gendongannya, sedangkan Gulf ia telah di bawa masuk oleh mommy dan bunda.

" Apa kau akan kembali lagi kesana dan akan kembali membawa menantu dan cucuku?" Daddy vier kembali bertanya kepada sang anak, pasalnya ia merasa tidak rela bila harus berpisah dengan menantu dan cucunya yang baru saja hadir dalam hidupnya.

" Tidak dad, aku tidak tega melihat istri dan anakku lelah. Terutama Sean, dia pasti sangat lelah hingga ia tertidur tanpa meminum ASI dari bunanya" jelas Mew mengecup pucuk kepala sang anak dengan sayang.

Mereka berjalan memasuki rumah besar itu dengan tenang, hingga suara tangisan sean membuat tiga orang yang telah duduk di sofa ruang tamu berdiri karena tangisan bayi itu.

" Apa kau haus sayang?" Ujar Mew yang berusaha menimang sang anak agar berhenti menangis, berjalan menghampiri sang istri yang telah siap untuk membersihkan nutrisi untuk sang anak.

"Anak buna haus na" ucap Gulf yang menerima uluran dari sang suami untuk segera menyusui sang anak agar tertidur kembali.

Seakan tau dalam pelukan sang bunda Sean pun menghentikan tangisannya, wajahnya bergerak untuk menjacari dimana letak nutrisinya berada. Gulf membuka baju nya sebatas dada agar anaknya dapat menyusu dengan tenang, seakan tau bahwa sang ibu telah bersiap memberikan makannya Sean dengan lahap menyedot puting sang buna dengan kuat.

" Pelan² sayang tidak akan ada yang merebutnya dari mu" peringat Gulf kepada sang anak, bahkan suara sedotan pada putingnya terdengar sangat jelas. Seperti nya anaknya benar² merasakan lapar dan haus.

Kini Sean telah tertidur kembali, akan tetapi ia tidak melepaskan hisapannya pada puting sang buna. Anak itu masih menyedot nutrisinya dengan kuat, seakan tidak ingin benda kenyal itu terlepas dari bibir mungilnya.

" Seperti dia nyaman saat dengan itu" ujar ayah Leo yang berada di samping sang istri.

"Bahkan pipinya sampai mengempit" saut bunda queen.

" Ahh, mommy sampai lupa menawari kalian makan karena terlalu asik melihat cucu mommy yang tampan ini" ucap mommy Lea dengan menjawil pipi sang cucu yang masih menyusu, Sean mengeliat kan tubuhnya ia merasa terganggu karena ulah sang nenek.

" Biar Mew saja yang mengambil mom, satu piring berdua na sayang?" Ujar Mew setelah melangkah menuju ruang makan untuk mengambil makanan untuk dirinya dan sang istri.

"Sudah nah phi, Kana sudah kenyang" Gulf menolak suapan dari Mew.

"Baiklah, kalau begitu phi akan menaruh ini kedapur na" mew berdiri membawa piring kotor kedapur, menaruhnya di wastafel karena maid nanti yang akan membersihkannya.

"Ayo naik sayang, kau pasti lelah dan membutuhkan istirahat" ajak Mew kepada Gulf, mereka berdiri dengan Gulf yang masih menyusui sang anak.

"Kami naik na mom bun" ucap Gulf berpamitan, sedang orang tua mereka hanya mengangguk karena mereka tau bahwa sang anak dan menantu mereka lelah karena perjalanan waktu.

Mew berjalan menaiki tangga dengan tangan yang bertengger apik di pinggang sang istri, menuntunnya menuju kamar mereka untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang merasakan lelah. Mew membuka pintu kamarnya agar Gulf dan Sean segera beristirahat dengan nyaman, berjalan masuk dengan Gulf yang berada di depannya menutup pintu kamar kembali lalu berjalan menuju ranjang dimana Gulf sedang membaringkan sang anak.

" Apa dia tak mau melepaskan hisapannya?" Mew kini telah duduk di tepi ranjang, dia melihat sang istri yang sedang berusaha melepaskan hisapan yang anak dari putingnya.

"Seperti dia benar² haus phi, tapi Gulf ingin ke kamar mandi na" ujar Gulf yang masih berusaha melepaskan sesappan sang anak.

"Apa Kana ingin mengganti pakaian?"

" Kana ingin pipis, tapi sepertinya Sean tidak mau melepaskan hisapannya" keluh Kana kepada sang suami.

Mew yang melihat istrinya seperti itu pun ikut membantu Gulf agar sang anak mau melepaskan sesappan nya, setelah sesappan itu terlepas Gulf segera berlari menuju kamar mandi karena urinnya akan segera keluar.

"Sudah sayang, waktu untuk istirahat" ucap mew yang melihat Gulf keluar dari kamar mandi, Gulf mengangguk berjalan menuju ranjang dimana suami dan anaknya berada.

Gulf mendudukkan dirinya di tepi ranjang sebelum mencium kening sang anak dengan sayang, menaikkan kakinya bersiap untuk menjemput sang anak yang telah di alam mimpinya.
Mew pun melakukan hal yang sama seperti Kana, mencium kening dan pipi sang anak dengan sayang setelah nya ia mendekat kepada sang istri untuk memberikan cium penghantar tidur.

Gulf kini telah tertidur dengan memeluk sang anak dengan nyaman, namun mew masih terjaga memandang wajah dua orang kecintaannya yang terlihat sangat manis saat tertidur. Tersenyum dan tak lupa membubuhkan kecupan pada bibir manis yang telah menjadi candunya sebelum menyusul istri dan anaknya untuk menyelami mimpi dan terbangun di pagi hari nanti.



Jarum jam baru saja menunjukkan pukul empat pagi namun suara tangisan dari bayi kecil telah membangun kan dua orang pria yang sedang menyelami mimpi.

Oekkk, oekkk

Mew yang terlebih dulu terbangun dari tidurnya kini berusaha untuk menenangkan sang anak, namun sepertinya anak itu enggan untuk menghentikan tangisannya.

" Sayang, anak buna kenapa menangis?" Gulf kini telah terduduk disamping Mew yang sedang berusaha menenangkan sang anak, mengambil Sean yang berada dalam pelukan sang Daddy menimangnya dengan sayang serta kecupan² lembut pun dilayangkan agar sang anak terdiam.

" Sepertinya dia haus sayang" ucap mew menghampiri gulf yang berdiri di samping ranjang dekat dengan jendela.

Tanpa menjawab perkataan sang suami Gulf langsung membuka bajunya sebatas dada agar sang anak dapat meminum nutrisinya, mengarahkan putingnya yang tidak terlalu besar itu kemulut sang anak. Seakan tau bahwa sumber energi nya telah di depan mulut Sean segera menghisapnya dengan lahap, bahkan pipinya sampai tersedot kedalam karena kuatnya anak itu dalam menyedot asi sang buna.

Dragon LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang