Siang ini tiba-tiba saja Dimitri yang sekarang berada di hadapan Hanna dan membuat Hanna sangat muak,dia berjalan menjauhi Dimitri tapi pria itu justru menahannya lengannya lalu menarik dirinya untuk mengikuti langkahnya.
"Lepaskan tanganku,jika ada yang melihat mereka bisa salah paham denganmu!"ucap Hanna dengan ekspresinya yang dingin dan Dimitri ternyata membawa Hanna ke sebuah parkiran lalu memaksanya untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Kau akan membawaku ke mana?"tanya Hanna yang panik dan takut.
"Bisa kau diam dan biarkan aku menyetir dengan tenang setelah ini kau bisa bebas berbicara apapun dan aku akan membicarakan suatu hal penting denganmu!"ucap Dimitri dengan nada dinginnya serta tatapan mata yang tajam dan membuat Hanna terdiam mencoba menurutinya.
Beberapa menit mereka di perjalanan akhirnya mereka sampai juga di sebuah taman yang cukup sepi,Dimitri kembali menarik tangan Hanna untuk mengikutinya hingga mereka berhenti di kursi taman di bawah pohon rindang mereka duduk bersama di sana.
"Apa yang ingin kau bicarakan? Cepat katakan waktuku tidak banyak.Kau menculik ku ke sini untuk apa,bahkan sebelum aku meminta izin pada atasanku jika aku ketahuan,atasanku akan memarahiku!"ucap Hanna yang kesal.
"Katakan siapa Morgan Azel Abraham dan kali ini jangan mengelak jika kau tidak mengenalinya karena anak itu sendiri telah berbicara dan mengatakan kau ibunya,apa hubunganmu dengannya?"ucap Dimitri yang akhirnya buka suara dan tanpa basa-basi langsung membahas apa yang ingin dia katakan sedari tadi setelah dia memikirkannya matang-matang kemarin malam.
"Kenapa kau sangat ingin tahu tentangnya dan kapan kau bertemu dengannya? Tapi baiklah aku akan menjawabnya dia anakku!"ucap Hanna dengan wajah datarnya dan menekan kata anakku.
"Apa dia anak yang tidak kau gugurkan dulu?"tanya Dimitri dengan tanpa ekspresi saat Hanna mengatakan hal itu dia sangat cukup terkejut.
"Dia adalah anakku hanya anakku,anakku denganmu dulu sudah tiada Dimitri jadi tenang saja kau tidak perlu takut dengan kehadirannya dia tidak akan menganggumu jika kau khawatir dengannya."ucap Hanna dengan tanpa ekspresinya tapi juga terlihat sedih serta kecewa karena nyatanya Dimitri masih tetaplah Dimitri yang sama.
"Aku harap kau bisa memegang ucapanmu jika dia bukanlah ancaman untuk kehidupan pribadiku jika seandainya dia mengangguku maka aku akan menyingkirkannya dan memisahkannya jauh darimu!"ucap Dimitri dengan penuh ancaman dan membuat Hanna mengepalkan tangannya kuat.
"Jika kau berani menyentuhnya maka kau akan berhadapan denganku Dimitri,pegang kata-kataku aku akan melindungi anakku dengan caraku sendiri bahkan meskipun kau menyentuhnya dan menolak kehadirannya,aku tidak akan tinggal diam!"ucap Hanna dengan serius,marah dan kesal lalu pergi meninggalkan Dimitri dengan begitu saja.
Sedangkan Dimitri hanya diam dengan menatap punggung Hanna yang semakin lama semakin menghilang,Dimitri menghelah napas kasar lalu mengeluarkan rokoknya dan mulai menghisap asapnya.
Dia sungguh tidak menyangkah jika Morgan anak yang kemarin dia temui ternyata memang benar anaknya meskipun Hanna tidak mau mengakuinya tapi Dimitri tahu Morgan adalah anaknya.
"Sialan! Apa yang harus kulakukan sekarang?"umpat Dimitri dengan kesal namun juga bingung dan terus memikirkan Morgan apalagi wajah anak itu terus menghantuinya di dalam pikirannya.
Tak mau memikirkannya lagi Dimitri mengejar Hanna yang sudah terlebih dulu pergi meninggalkannya.
Sedangkan di posisi Hanna kepalanya terasa sangat pusing memikirkan jika orang-orang dari masa lalunya mulai mengetahui siapa ayah anak kandungnya banyak ketakutan yang mulai menghantuinya dan bagaimana jika Morgan mengetahui fakta ini,sungguh Hanna tidak siap untuk berbicara pada Morgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Penderitaan
AléatoireHanna tidak pernah berharap bisa bertemu dengan Dimitri lagi setelah pria brengsek itu menendangnya dari kehidupannya dan meninggalkan janin kecil untuknya. Berjalannya waktu dan anaknya yang telah bertumbuh dan berkembang hingga usia sebelas tahun...