❝ [Delapan] ❞

532 63 0
                                    

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE]

Selamat Membaca💗
⋆⋆⋆

"Jangan terlalu merasa penting dikehidupan orang lain, manusia itu dinamis."

『⋆⋆♔⋆⋆』

Cuaca pagi ini sangat cerah, tidak seperti pada hari-hari sebelumnya yang selalu mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca pagi ini sangat cerah, tidak seperti pada hari-hari sebelumnya yang selalu mendung. Jam masih menunjukkan pukul enam pagi, namun Ara sudah berada pada tempat duduknya dengan tangan yang sibuk menulis sesuatu pada sebuah buku.

Langkah seseorang memasuki ruang kelas menghentikan gerakannya sesaat lalu ia melanjutkan menulis.

Menampakkan Damar dengan seragam lengkap plus jas almamater sekolah.

"Lo belum ngerjain?" ucap laki-laki itu saat matanya melihat buku Ara dengan tugas Matematika.

Ara menggeleng.

"Mau gue bantu?"

"Gue udah dapet contekan dari Olivia, tinggal disalin aja," jawab Ara tanpa melihat lawan bicaranya.

Damar mengangguk-angguk lantas berjalan menuju tempat duduknya.

"Hari ini gue lomba ke luar kota," ucap Damar setelah duduk di bangkunya yang berada di belakang samping kanan Ara.

"Semoga menang ya," ucap Ara singkat.

"Thanks."

Hening, belum ada siswa lain dikelas itu selain mereka berdua.

"Lo berangkat pagi banget. Udah sarapan? Gue belum nih nungguin sarapan dari lo sih," Damar kembali membuka suara.

"Gak bawa."

"Kenapa?"

"Cesya suruh gue gak usah bawa."

Damar diam sepersekian detik. "Sorry, Ra. Cesya kebiasaan nunda makan jadi gue kasih ke dia."

Ara menghentikan kegiatan menulisnya. "Bisa berhenti ganggu gue gak? Gue jadi gak fokus nulis nih."

"Sorry, gue tinggal ya," Damar melangkah keluar menyisakan Ara sendirian di dalam kelas.

Ara melihat haru punggung Damar yang kian menjauh dari pandangannya. Ia menyesali perkataannya yang terlalu berlebihan hanya karena mood-nya yang sedang tidak baik-baik saja.

Ara menjelajahi laci mejanya, ia mengeluarkan kotak makan yang sudah dicuci bersih oleh Damar kemarin. Biasanya, pagi ini ia akan menyalin makanannya ke dalam kotak itu, namun untuk hari ini tidak, bahkan tidak akan pernah lagi.

 Biasanya, pagi ini ia akan menyalin makanannya ke dalam kotak itu, namun untuk hari ini tidak, bahkan tidak akan pernah lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEAR, ARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang