"Jika ingin bebas tanpa diatur tetaplah sendiri"
🌼🌼🌼
one week later
Seminggu berlalu , kini 2 keluarga sedang berbahagia dengan menyambut pernikahan anak mereka , sedangkan sang anak hanya diam melamun menatao pantulan dirinya dikaca dengan jas berwarna putih tulang yang serasi dengan dirinya
"Sayang? kau sangat tampan" ucap sang ibu dengan mengelus pelan rambut sang anak
"....."
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut sang anak , sang ibu hanya menghela nafasnya kasar , mungkin sang anak sedang merasa grogi?
Acara pun dimulai , yasri berdiri diatas altar dengan senyum paksa yang ia berikan , sedangkan putra berjalan menyusul yasri dengan sang ayah yang menggandeng tangannya , sekarang yasri dan putra saling berhadapan - hadapan , sang pendeta mulai menatap satu sama lain
"sudah siap?" bisik sang pendeta , dan yasri mengangguk ragu
"Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara . Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya" ucap sang pendeta
"Yasri Aditama , maukah saudara menikah dengan putra Bhaskara yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?" Lanjut sang pendeta
"Di hadapan imam dan para saksi saya yasri aditama , menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa putra Bhaskara, yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup." Ucap yasri dengan menutup matanya
"Putra Bhaskara , maukah saudara menikah dengan Yasri Aditama , yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"
"Di hadapan imam dan para saksi saya putra Bhaskara , menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa yasri Aditama yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup" balas putra yang memberanikan dirinya menatap Yasti yang sedang menutup kelopak matanya
Setelah acara saling mengucapkan janji suci , sang pendeta mengarahkan kedua mempelai , untuk saling memasangkan cincin
“Cincin ini bulat, tanpa awal dan tanpa akhir, sebagai lambang kasih tuhan , yang tanpa awal dan tanpa akhir. Atas dasar itu, cincin ini menyatakan bagi saudara berdua, untuk meniru kasih , dalam kehidupan rumah tangga , dengan mengasihi pasangan tanpa awal, juga tanpa akhir.“ ujar sang pendeta
“putra Bhaskara , cincin ini aku berikan kepadamu sebagai lambang cinta kasih dan kesetiaanku.” ucap yasri lalu memasangkan cincin di jari manis milik sang suami , bergitu pula putra
“yasri Aditama , cincin ini aku berikan kepadamu sebagai lambang cinta kasih dan kesetiaanku.” balas putra yang melakukan hal sama dengan yang dilakukan oleh yasri
"Dimohon untuk sesi ciumannya"
Yasri menutup matanya ia menempelkan bibirnya di bibir milik putra , hanya menempelkannya bukan melumatnya , suara riuh - piuh menggema digereja kecil itu , ya karena mereka tak mengundang banyak orang , karena pernikahan ini pun juga privasi
🌼🌼🌼
Dari kejauhan nampak seseorang sedang bersedih melihat kebahagiaan keluarga ini , dia Arya dan si benalunya Lina , mereka berdua hanya menatap pernikahan itu dengan perasaan campur aduk
"Gimana? Puas memandangi mantan kekasihmu itu?" Tanya Lina sambil melihat wajah Arya
"ya aku sudah puas"
"Setelah pernikahan ini , kita juga akan menikah" ujar Lina bersemangat
"Bukan kita yang menikah tapi hanya aku" balas Arya yang langsung membalikan badannya untuk masuk lagi kedalam mobil
🌼🌼🌼
Acara selesai sudah , putra dan yasri sedang mengendarai mobil untuk pulang ke rumah yang sudah diberikan oleh orang tua yasri
25 menit sudah mereka menempuh perjalanan tanpa suara , seakan - akan mereka tak ada topik yang ingin disampaikan
, Mereka sampai didepan rumah ya bisa dibilang cukup besar , mereka masuk dengan yasri menarik sebuah koper dan putra menarik sebuah koper jugaPutra mengucap syukur dalam hati saat melihat ada dua kamar , ya walaupun kamar yang akan ditempati oleh putra sedikit tak luas seperti yang ditempati oleh yasri tapi ia sangat bersyukur karna tidak satu ranjang dengan sang suami
Putra segera masuk kekamar , menata baju - baju didalam lemari lalu bergegas mandi , cukup waktu 10 menit putra selesai mandi , ia ingin merebahkan tubuhnya di kasur queen size miliknya sekarang , belum sempat ia merebahkan tubuhnya ada yang mengetuk pintu kamarnya
tok - tok
Dengan wajah malas putra membukakan pintu , terlihat suaminya itu tengah berdiri menatapnya dengan tajam , sedangkan putra hanya meliriknya saja
"masak" ucap yasri
"Bisa masak sendiri kan? Atau ga bisa masak?" Tanya putra dengan nada mengejek
PLAKK
Satu tamparan keras mengenai pipi kanan putra hingga memerah , spontan putra memegangi pipi kanannya , rasanya sungguh panas dan sakit menjadi satu
"jangan jadi kek ratu lo disini , masak cepet , pacar gua mau Dateng" ujar yasri lalu pergi meninggalkan putra yang masih setia memegangi pipi kanannya
'bajingan' ucap putra dari hati
🌼🌼🌼
Kak Adit
'lagi apa el?"
'lagi napas kak'
'ck serah☺️ , telepon aja kuy'
'ya'
connecting
'haloo'
'halo juga kak , kenapa telpon kakak ga belajar?'
'belajar kok , belajar mencintai kamu eh dia maksudnya'
'oh , yaudah aku matiin aja soalnya aku mau belajar biologi bukan mau belajar mencintai , selamat malam'
Disconnected
🌼🌼🌼
.Putra menatap kulkas rumahnya itu penuh , tak kaget sih soalnya mama bapaknya yasri kaya , putra mengambil beberapa sayuran dan protein
Setelah beberapa menit berkutat dengan peralatan dapur , ahkirnya masakan putra selesai , segera ia hidangkan dimeja makan , setelah itu putra kembali kekamarnya tak sengaja melewati yasri yang sedang berbincang dengan seseorang lewat handphone , dengan langkah malas , benci , dendam jadi satu ingin sekali putra mendorong suaminya itu ke Palung Mariana
Putra menutup pintu kamarnya dan tak lupa menguncinya , ia membaringkan tubuhnya di kasur barunya itu , ia langsung tidur tanpa mempedulikan sang suami yang sedang bertegur sapa dengan seseorang didepan rumah mereka
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
YASRI ADITAMA [BL] S1 END
Ficção AdolescenteSemua hal yang dipaksa baik dalam semua hal akan percuma juga , bagaimana dengan perjodohan? , Bukanya itu termaksuk pemaksaan juga? , Apalagi yang akan dijodohkan anak SMA Akankah mereka akan tetap bertahan? atau berpisah? , Kita simak perjalanan p...