19

5.1K 340 23
                                    

VOTE !!
.
.
.
.
.

'Disuatu malam langit menangis , seakan menemani sekeping hati yang sunyi , dan tangisan itu menghidupkan semua setiap rasa yang telah mati'

🌼🌼🌼

"ayang mau mampir mam engga?"

"apasih ayang - ayang jijik!"

"Ayang mah gituuu"

"sakarepmu"

Arya menekuk bibirnya kebawah sedangkan alam sedang memakan roti yang ia beli disamping toko album tadi , Arya menatap alam dengan melas sebenarnya ia ingin menunjukkan sisi romantis nya kepada alam seperti yang ia lakukan untuk putra dulu

Arya menyandar kan kepalanya di bahu milik alam , alam hanya menatapnya sekilas lalu melanjutkan acara makannya , Arya semakin dibuat kesal oleh sikap alam

"Jangan cuek - cuek dong yang"

"hm hm hm" alam berdehem saja , ia malas meladeni temannya ini ah maaf , pacar nya ini , hubungan mereka masih anget masih bertahan dari 1 jam yang lalu , alam sebenarnya masih bingung ia benar cinta atau cuma paksaan menerima Arya dalam hidupnya , tapi disisi lain alam nyaman dengan Arya yang berada selalu disisinya selalu mendukung alam , menemani alam dalam keadaan apapun , walaupun sedikit dongo tapi alam suka

"senyum dong yang udah kubeliin juga" jari Arya menyentuh bibir alam lalu menariknya keatas membetuk senyuman manis yang indah , alam pasrah kalau sudah seperti ini

🌼🌼🌼

Perjalanan pulang ditempuh oleh putra dan Justin ayah janu tak lupa juga baby sister milik keluarga Justin itu , sedari tadi Justin mengajak bicara putra , bagi putra Justin asik ketimbang suaminya sendiri , sementara janu menatap nyalang kepada sang daddy karna mengusap rambut putra

"DAD , jangan dipegang! itu memonya aku!!!" tegur janu dengan melirik marah , putra kaget langsung menatap kebelakang disana muka janu sudah merah padam ia marah , sangat lucu

"Sudah sampai" ujar Justin lalu menatap kearah putra , "put kalau ada apa - apa kabarin ya" ucap ramah Justin membuat putra nyaman ada disekitar keluarga itu

"MEMO SELAMAT TINGGAL!! , AKU AKAN MENANTI MEMO SABTU NANTI" teriak nyala g dari janu serta tangan mungilnya yang sedang melambai lucu membuat putra menyungi senyum lebar

Setelah mobil janu pergi putra langsung masuk kerumah , disana sudah ada yasri yang sedang merokok diruang tamu , bau rokok menyebar kemana - mana membuat mual putra datang lagi , ia segera masuk kamar mandi dan memutahkan isi perut ya , setelah selesai putra mengganti baju dan kedapur untuk memasak karna kemaren dia sudah membeli beberapa makanan yang sudah habis dikulkas

Yasri berada dibelakang putra untung putra tidak kaget , "punya handphone ga aktif , dibanting sekalian" , putra mematung dengan mengudak telur yang akan ia masak

"maaf" lirih pelan dari putra pun tak digubris oleh yasri , Yasri malah menarik kerah baju putra lalu memukul pipinya keras , putra jatuh kelantai ia menatap nyalang kearah yasri yang sedang ingin melayangkan tonjokan nya lagi

"GUA NYARIIN LO DARI TADI ANJING DAN BISA - BISANYA LO! , DAN BAJINGANGANYA LO JALAN SAMA OM - OM YANG UDAH PUNYA ANAK SATU!"

YASRI ADITAMA [BL] S1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang