12. Suprise Moa

299 22 0
                                    

✎ ✎ ✎

Aga saat ini sedang kelimpungan mencari Moa di sekitar kampus gadis itu, dia benar-benar khawatir karena Moa tidak seperti biasanya hilang seperti ini.

Gadis itu biasanya akan menunggu Aga menjemputnya, namun kali ini Aga dibuat cemas karena tak menemukan anak itu di parkiran kampus.

Aga sudah beberapa kali menelpon gadis itu, tapi Moa sama sekali tidak mengangkatnya.

Aga menyusuri sudut demi sudut kampus, mencarinya hingga ke atas gedung, tetapi nihil, Moa tidak ada.

“Lu kemana bocah!” Aga mengusap kasar wajahnya yang sudah berkeringat.

Laki-laki itu kemudian memutuskan untuk kembali ke parkiran, berencana untuk mencari Moa ke tempat-tempat yang kerap Moa datangi.

Saat sudah sampai di parkiran betapa terkejutnya Aga, wajahnya yang semula khawatir berubah menjadi datar.

Aga sudah lelah mencari bocah itu mengelilingi kampusnya, sampai-sampai ke gudang pun dia telusuri.

Namun, tanpa diduga Moa kini tengah duduk santai di atas motor Aga sambil memakan es krim dengan tampang sumringah.

“Lu abis dari mana sih?! Gue cari-cari taunya ada di sini!” ujar Aga berkacak pinggang.

“Aga nyariin Moa?” tanya Moa dengan wajah polos.

“Ya menurut lu?!” jawab Aga cepat.

“Aga tadi lama banget jemput Moa nya, Moa bosen, jadi yaudah Moa beli es krim dulu.” jelas gadis itu tersenyum tipis.

“Maaf ya, sampe keringetan gini.” Moa mengusap keringat Aga pada wajahnya menggunakan sapu tangan yang dia ambil dari tote bag nya.

Moa mengusap keringat Aga sesekali tersenyum, dan Aga yang melihat senyuman yang terukir di wajah Moa membuat jantungnya berdebar tak karuan.

“Udah, ayo pulang.” ajak Moa.

Aga menghembuskan nafas beratnya,“Lain kali lu bilang dulu kalo mau apa-apa sama gue.” kata Aga.

Moa nyengir,“Oke bos!”

Setelah Aga memasangkan helm pada Moa, gadis itu dengan cepat mendudukkan dirinya di belakang Aga, seperti biasa, memeluk Aga layaknya sebuah boneka beruang.

“Nguengg!!” teriak Moa ketika mesin motor Aga berderu, meninggalkan pelataran kampus Moa.

“Agaa?” panggil gadis itu, menempelkan dagunya di atas bahu Aga.

“Hm?”

“Aga yang bener jawabnya!” Moa mendengus sebal.

“Apaan?”

Moa memejamkan matanya,“Gak gitu! Pake perasaan jawabnya!” ucapnya setengah berteriak.

Aga berdecak kemudian.

“Iyaa?”

Moa yang berada di belakang Aga spontan menarik sudut bibirnya, tersenyum mengembang yang memperlihatkan lesung pipinya yang manis.

“Moa punya something buat Aga.”

“Apa?” tanya Aga, menaikkan alisnya walaupun tak terlihat oleh Moa.

“Nanti di rumah, pokoknya ini suprise buat Aga!” ucap Moa lalu tertawa kecil.

Aga hanya mengangguk sekilas, laki-laki itu sebenarnya penasaran dengan kejutan yang akan diberikan Moa untuknya.

Tapi, jika dia bertanya lebih lanjut, maka bukan kejutan namanya. Semoga kejutan yang Moa maksud, Aga berharap tidak yang aneh-aneh dan konyol.

Contohnya seperti tahun kemarin, saat Moa memberikan kejutan untuknya berupa satu buah box besar, yang dimana ternyata isinya adalah hal yang tak pernah di pikirkan oleh Aga.

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

Stupid MoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang