17. Aga Dan Otaknya

449 16 2
                                    

"Pipi Aga sampe merah gitu yaampun!" ejek Moa menahan tawanya.

Setelah percekcokan antara Moa dan Aga tadi, mereka berdua memutuskan turun dari lantai atas.

Kini keduanya saling menuruni tangga dengan Moa yang masih mengejek Aga.

"Diem lu!" ketus Aga.

"Ciee yang saltinggg." Moa mencolek dagu Aga.

"Salting biji mata lu!"

Moa tertawa kecil, sepasang kekasih tersebut kemudian seperti biasa, duduk di atas karpet bulu.

"Agaaa mau donatnyaaa!" rengek Moa saat melihat Aga yang memakan donat sendirian tanpa menawarinya.

"G."

Moa mencebikan bibirnya,"Ih masa gitu aja ngambek!"

"Kok lu yang marah?!" dengus Aga.

"Lagian Aga makan donatnya sendirian, gak mau bagi-bagi." ujar Moa pelan.

"Suruh siapa iseng??" Aga bertanya, menaikkan alisnya sebelah.

"Yaa itukan ..." Moa menggantung kalimatnya.

"Apa?"

"Moa cuma ngetes Aga doang." ujar Moa.

"Cringe banget gan." balas Aga, kemudian kembali memakan donatnya.

Moa yang melihat itu hanya bisa menelan kasar ludahnya.

"Gue gak nafsu sama lu, body lu kan kek triplek." sambung Aga yang sedang menahan tawanya.

"DARIPADA KAMU KAYA BISON!!" sungut Moa tak terima.

"Kok Aga jadi bodyshining gitu sih??" lanjut Moa berkata lirih.

Aga menarik ke atas alisnya,"Bodyshining apaan?"

"Orang yang suka hina-hina badan orang lain, masa Aga gitu aja gak tau! Dasar gak gaul!" ketus Moa, menatap sinis Aga.

Aga terdiam dengan wajah datar, untuk kesekian kalinya laki-laki itu kini ingin sekali menggeplak kepala Moa menggunakan samurai.

"Bodyshaming bodoh!" ( ◜‿◝ )

"Ya itulah pokoknya, aku lupa." ujar Moa seraya merampas kotak donat yang ada di tangan Aga.

"Gue curiga pas pembagian otak lu kesiangan."

Moa yang sedang asyik memilih rasa donat yang akan dia makan, hanya mengangkat bahunya singkat.

"Mungkin Ga, kamu juga kayanya pas pembagian kesabaran datengnya paling akhir."

"Makanya emosian." lanjut gadis itu.

Aga berdecih mendengarnya.

"Ini rasa apaan sih?!" Moa tiba-tiba memuntahkan donat yang telah dia kunyah.

"Itu rasa matcha, bego! Varian baru, rasanya enak." sahut Aga.

"Enak dari mananya Agaa??!" Moa mendelik tak menyangka.

"Gak enakk! Kaya rumput!" cibir Moa.

"Mulut lu bermasalah, matcha rasanya enak!" jawab Aga merasa tak ingin kalah.

"Gakk enak kalo menurut aku!"

"Bodoamat! Gue gak tanya opini lu."

Moa memutar bola matanya malas, lalu mengambil donat rasa cokelat dan langsung melahapnya seperti manusia yang kelaparan.

Aga hanya diam memperhatikan Moa.

"Agaa?" panggil Moa.

"Apaan?"

"Kenapa burung kalo terbang gak mundur?" tanya Moa dengan pipi yang kini terkena cokelat dari donatnya.

"Lu nanya gue, gue nanya siapa bego?"

"Coba tanya punya Aga."

Aga mengerutkan keningnya, saat ini pikirannya tidak bisa diajak kerjasama ketika Moa mengatakan itu.

"Maksud lu apa!?" jawab Aga cepat.

Moa menatap Aga heran,"Aga kok marah?"

"Burung siapa yang lu maksud?!" Aga menautkan kedua alisnya.

"Burung Aga!" Moa berkacak pinggang.

"Gue gak punya burung!!" tekan Aga.

"Punya!" geram Moa.

"Otak lu mesum banget, gak nyangka gue!" ucap Aga tak menyangka.

"Hah? Kok mesum?" balas Moa yang merasa bingung.

"Iya, lu mesum!"

Moa menatap Aga heran,"Aku mesum dimana nya? Kan kita lagi bahas burung kamu!"

"Tuhkan lu mesum banget!" Aga menjauhkan diri dari Moa.

"Apasih Aga??"

"Aku nyuruh kamu tanya sama burung kamu yang aku liat tempo hari di rumah kamu, mesum apanya?" tanya Moa menaikkan alisnya.

Aga terdiam, sepersekian detik kemudian dia teringat akan burung peliharaan Ayahnya.

Dengan canggung Aga membuang pandangannya, malu.

"O-oh." ucap Aga kikuk.

Moa tak mempermasalahkan keanehan Aga, gadis itu memilih melanjutkan ritual memakan donatnya dengan hikmad.

Sementara Aga, laki-laki itu merasa malu karena sudah salah paham mengenai burung yang Moa maksud.

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»



Dasar emang otak cowo ಥ‿ಥ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stupid MoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang