12. Khawatir

64 8 0
                                    


Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii..., Apa kabarnya hari ini?
Makasih banget buat yang mau nungguin >,<

Bayangin kalian lihat Rangga main gitar, perform, sekeren ini:" Aku, sih, nyerahhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin kalian lihat Rangga main gitar, perform, sekeren ini:" Aku, sih, nyerahhh

Bayangin kalian lihat Rangga main gitar, perform, sekeren ini:" Aku, sih, nyerahhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ini penyiar kitaa;)

Siap buat ketemu mereka hari ini???
Bantuin tandain typonya yaa...,

Cuss langsung aja...

🎸🎸🎸

Karin sampai pada kantornya dengan mata sembab. Bahakan ia menjadi orang pertama yang tiba di kantor dibandingkan karyawan lainnya. Karin sengaja datang lebih awal untuk menghindari Rangga dan orang-orang yang memiliki presentase kemungkinan tertinggi akan menanyakan tentang penyebab mata sembabnya. Tentu saja ia malas menanggapi, menjelaskan apalagi.

Jadi yang Karin bisa lakukan adalah menghindari orang-orang.

Ia segera menuju ke pantry untuk menyeduh teh hangat dan mencari sesuatu untuk mengompres matanya yang benar-benar bengkak. Untung hari ini dia hanya memiliki satu jadwal siaran, itupun hanya sebagai pengawas untuk siaran juniornya saja.

"Karin, kamu ngapain di situ?"

Karin terperanjat di tempatnya sampai jatuh terduduk ketika ia sedang duduk berjongkok di depan lemari pendingin dengan bongkahan es batu yang dirinya dapatkan dari sana.

Beautiful FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang