"Hiiikk....!"
Saat aku tersentak kaget, Shuel juga melangkah mundur dengan mulut terbuka lebar.
Dia mundur beberapa langkah lagi sebelum aku bisa sadar dari keterkejutanku, matanya terbuka lebar, dan berkedip beberapa kali.
Oh, itu membuatku takut. Aku benar-benar terkejut!
Aku menarik napas dalam-dalam sebelum duduk dengan hati-hati.
Berkat Shuel yang mundur beberapa saat yang lalu, dia tidak melakukan kontak mata tepat di hidungku seperti sebelumnya.
Shuel yang pipinya merona merah, berdiri sekitar satu meter dariku dengan mata besar terbuka lebar.
Aku kehilangan kata-kata saat menatap mata berwarna merah muda yang tidak menunjukkan rasa permusuhan.
Shuel menggeliat-geliatkan jarinya, malu-malu mengintip ke arahku.
TL/N: LUCU BANGET–
Saat mata kami bertemu, baru saat itulah aku ingat apa yang dikatakan Shuel sebelumnya.
...Apa tadi dia menyapa?
Untukku? Menyapaku? Barusan?
"B–baiklah. Halo..."
"Hah? Ah, ya!" Shuel tersipu pada sapaan canggungku dan tersenyum lebar.
Sementara aku masih linglung dengan penampilan berkilau itu, Shuel membuka mulutnya dan berseru.
"Ah, terima kasih atas bantuanmu kemarin! Jadi kamu ternyata adalah orang yang baik? Aku hanya mengungkapkannya dengan mataku, jadi bagaimana kamu tahu apa yang kupikirkan? A–apakah kamu bisa mendengarnya? Itu luar biasa!"
Pikiranku kosong melihat seberapa cepat Shuel melontarkan pertanyaannya padaku.
Wow .... nada suaramu benar-benar bernada tinggi.
Aku tertegun sejenak, lalu tersadar dari wajah Shuel yang tersenyum.
Mengapa ... mengapa kamu begitu berseri-seri, Nak?
Jelas aku canggung karena kupikir akan ada amukan dan rengekan.
Tidak peduli seberapa singkat paparan siksaan yang dia alami, itu masih cukup untuk menyebabkan trauma.
Aku tidak berharap dia menjadi begitu cerah bahkan setelah mengalami situasi di mana dia diperlakukan seperti sebuah objek.
Shuel adalah anak yang sangat dicintai dan ceria, tetapi bagaimana dia bisa merusak kewaspadaannya begitu cepat?
Apakah ini benar-benar anak yang kulihat saat itu?
"Shu...?"
"Eh, iya!"
Sebuah jawaban antusias untuk pertanyaan lembut.
Aku lengah dan Shuel tertawa. Memperlihatkan dua gigi depannya yang hilang.
Tidak heran pengucapannya sedikit meleset. Jadi karena itu...
Tidak, tidak, tunggu sebentar!
"Itu bukan sesuatu yang harus kamu senangi."
Aku menjawab dengan tiba-tiba, menyesalinya di detik berikutnya tetapi kemudian menggigit bibirku.
Shuel baru berusia tujuh tahun. Seorang tuan muda terlindung yang tumbuh hanya menerima cinta tanpa menyaksikan kegelapan apapun.
Bagi Shuel, rumah ini tampaknya adalah rumah dari orang-orang baik yang telah menyelamatkannya.
Tapi itu tidak akan pernah bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Terlalu Menyukaiku (Novel Terjemahan)
RomanceKami bertemu di masa kecilnya yang menyedihkan. Aku adalah putri seorang viscount miskin, dan dia adalah pewaris pangkat seorang duke. Tapi dia terlalu menyukaiku. Tunggu, tahan. Kenapa kamu masih menyukaiku? Bahkan setelah belasan tahun berlalu...