Dia Terlalu Menyukaiku (Novel Terjemahan)

32

Beberapa hari kemudian, aku merenung kembali.

'Aku seharusnya tidak membiarkan Marius pergi saat itu.'

Aku teringat fakta bahwa Duke Sebrirua adalah seorang pejuang.

Bahkan jika Marius biasanya menyerah kepada kami seolah-olah dia tidak bisa melawan, tidak mungkin seseorang seperti itu dapat dengan mudah mencapai posisi komandan ksatria kerajaan.

Kendrick umumnya adalah seorang pegawai negeri, tetapi dia telah bergabung dengan ksatria sebelumnya dan menguasai beberapa seni bela diri.

Aku sudah lama tinggal di keluarga ini, tapi aku mulai bertanya-tanya apakah selama ini aku salah mengira Sebrirua.

Aku bahkan tidak bisa memikirkannya lagi. Mereka tidak bisa ditemukan.

Tentu saja kami tinggal di rumah yang sama, namun tidak ada sehelai rambut pun yang terlihat.

Seberapa hebat seni keterampilan bersembunyi mereka yang menyaingi keterampilan penjahat ini?

Apa yang harus kulakukan? Bahkan tidak ada kesempatan untuk memulai percakapan.

Setelah minum teh untuk menenangkan pikiranku, akhirnya aku meletakkan cangkir teh itu dengan suara gemerincing.

'Sudah keberapa kalinya...'

Keinginan untuk memulai percakapan serius menghilang ketika Marie dan Derick tidak hadir saat makan malam untuk ketiga kalinya.

Tidak peduli seberapa sibuknya mereka, mereka selalu tepat waktu untuk makan malam.

Jelas sekali mereka menghindariku.

Pada akhirnya, aku memutuskan untuk menyerah. Aku tidak punya cara untuk memaksa mereka jika mereka tidak ingin berbicara banyak denganku.

Sebaliknya, aku memutuskan untuk menyerahkan tugas itu kepada orang yang lebih riang.

Jam 2 di rumah kaca. Sebelum teh mendingin, kepala emas bergetar di kejauhan.

Aku tidak perlu bangun untuk menangkapnya, jadi aku tetap duduk sambil menunggunya dan Shuel mendekatiku dengan takut-takut.

"Hei, Rwen..."

"Duduk."

Bbruk. Shuel dengan cepat duduk di kursi di depanku.

Ketika aku melihatnya duduk dengan patuh dengan mulut tertutup, aku mengemukakan apa yang telah ku ulangi sekitar seratus kali.

"Sekali lagi, aku akan menolak lamaranmu. Aku minta maaf atas desas-desus yang telah menyebar di antara para pelayan, tetapi kuharap kau dapat memperbaikinya. Untuk Marie dan Derick juga."

Shuel mengangguk dengan tenang pada kata-kataku.

Aku menghela nafas pada wajah murungnya yang tidak biasa dan menuangkan teh ke dalam cangkir teh Shuel.

Apa pun niatnya, memang benar aku terganggu oleh lamaran Shuel dan itu membuatku tertekan selama beberapa hari terakhir.

Aku merasa terganggu dan kesal, tetapi melihat dirinya yang tidak bernyawa malah membuatku bersimpati.

"Rwen, kenapa kamu tidak mau menikah denganku?"

Aku berhenti dengan teko teh dimiringkan. Aku menatap Shuel dengan tatapan bingung.

"......Apa?"

"Aku tidak memiliki keluarga yang buruk atau kepribadian yang buruk. Penampilanku juga...tidak buruk."

Shuel melipat jarinya saat dia menyatakannya satu per satu. Kemudian, Shuel memiringkan kepalanya.

"Tidakkah menurutmu aku tampan?"