Pertanyaan pertama

117 23 0
                                    

"What did you do?"

Kinn bertanya pada Kim saat pertemuan kesekian kalinya dalam rapat keluarga, tapi kali ini bertambah dengan hadirnya Thankun—anak tertua dari keluarga utama.

Sedangkan yang ditanya hanya terdiam sembari menatap kosong pada layar tablet miliknya, Kim seolah tidak ingin menjawab pertanyaan kakak keduanya. Hanya saja kesalahannya kali ini sedikit besar, ya, ini karena dua orang tamu yang tidak diundang dalam keluarga mereka.

Vegas yang mengetahui garis besarnya juga seolah diam, ia hanya menatap drama keluarga utama dengan senyum yang mencurigakan. Papanya yang berada di samping, mengkerutkan alis tanda tak mengerti. Ia bertanya dalam hati tentang apa yang terjadi, liburannya di Hawaii membuat ia tidak mendapati kabar apapun dari keluarga besar.

Yah, itu juga karena dirinya tak ingin diganggu.

"Ei, Kim! Berhenti bersikap bodoh, dan Kinn, adikmu ini membawa dua orang tak dikenal masuk ke sini. Dan lagi, Kim menyuruh Pete untuk menjaganya! Pete itu pengawalku, milik-ku."

"Siapa dua orang tak dikenal ini?"

"Mine, i mean..." Kim menghela napas kasar, "Porchay dan Ma—Chia, mereka dari wilayah selatan." Hampir saja, Kim hampir saja salah menyebutkan nama. Sedangkan Vegas yang ada di hadapannya hanya menatap Kim dengan tatapan tidak terbaca, jujur saja ia hampir terkena serangan panik saat Kim hampir salah menyebutkan nama itu.

"Lalu, apa alasanmu membawanya?" Kali ini ayah Vegas bertanya penasaran, ia menatap Kim dan Korn secara bergantian. Entahlah, ia hanya yakin jika sebenarnya Korn sudah tahu akan hal ini.

Ada jeda sejenak sebelum Kim menjawabnya, jemarinya mengetuk meja secara perlahan. Haruskah ia memberitahu segalanya saat ini? Terlepas dari masalah Chia, atau ia bisa memberikan sedikit garis besarnya begitu saja?

"Anggap saja karena aku berhutang nyawa padanya dan alasan aku membawanya ke sini karena..." Kim menatap seluruh mata yang ada di ruangan tersebut, "Aku menjanjikan satu hal padanya, oh, jangan berikan aku tatapan itu. Ini bukan masalah yang besar," di akhir kalimatnya, Kim memberikan senyum kecil nan palsu pada mereka.

Mungkin saja bagi orang lain, senyum itu penuh akan ketulusan dan putus asa. Tapi sialnya, bagi Tankun itu hanyalah senyum tipu muslihat yang sering ia lihat. Alasan yang diberikan juga terdengar sedikit tidak masuk akal, berhutang nyawa katanya? Ha, bohong sekali itu!

"Ck, alasan bodoh itu. Dengarkan aku, Chia mengatakan jika ia mengikutimu dan Porchay. Lalu mereka terjebak antara hidup dan mati, kalian tahu jika ada—"

"—Kak, aku bisa menjelaskannya. Terima kasih," Kim meletakkan tablet-nya di atas meja, "Porchay adalah pemilik wilayah selatan."

Ada raut terkejut dari Kinn dan Paman Gun, sisanya hanya terdiam dengan pikirannya masing-masing. Ya, selain mereka—tentu saja—Vegas, Pa, dan Thankun sudah mengetahui hal tersebut. Jika Vegas mengetahui dari Kim, maka Thankun dari Chia. Sepertinya ia tidak sengaja dalam memberitahukan hal tersebut, tentu saja Porchay belum tahu akan fakta ini.

Pa? Oh, tentu saja dari para informannya.

"Kalian sudah tahu? Tapi tidak ada yang memberitahukan hal ini... padaku?" Kinn merasa kecewa, hal penting seperti ini belum ia ketahui. Oh, ayolah... bukan maksud ingin mendramatisir keadaan, hanya saja informasi ini cukup penting baginya. Sekalipun bukan ia yang diberikan tugas oleh Pa.

"Vegas, sepertinya kamu juga sudah tahu. Right?"

Vegas menatap sang Papa, ada raut bersalah yang ia berikan pada orangtua tersebut, "Ya pa, Aku hanya tidak ingin waktu berlibur Papa dan pasangan Papa terganggu, itu saja."

11:11 [KIMCHAY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang