MISSION 5 : actually, roman picisan!

1K 113 32
                                    

.
.
.

Enjoy Reading!

.
.
.


Denting jam terdengar lebih keras dari biasanya. Begitu padu dengan denyut jantung sang puan. Sebelum limbung karena suhu tubuh yang sudah tidak karuan, Senja menggunakan tenaga terakhirnya untuk mendaratkan bibir panasnya ke bibir dingin [Name].

[Name] tidak bergeming. Sekarang dimensinya seperti terhenti begitu saja. Kewarasannya perlu dipertanyakan saat bibir Loid menyapa bibirnya lembut. Hangat, namun hanya berlangsung singkat. Setelah itu Loid tepar diatas bahunya.

Mungkin dirinya harus berterimakasih pada pagutan berdurasi singkat itu. Bayangkan jika Loid menciumnya secara intens, entah setan jenis apa yang akan menyuruh [Name] untuk membalasnya. Menikmati ngarai 'kekhilafan'.

[Name] membaringkan raga Senja dengan penuh kehati-hatian. Pikirannya masih kosong melompong. Namun ia tetap menjaga kewarasan dengan berusaha tenang seyogianya.

Meskipun begitu, ia tetap melangkahkan kakinya dan kembali dengan peralatan kompres. Dengan buru-buru [Name] menempelkan kain pembebat itu ke kening Loid. Ia seperti tidak mempunyai muka saat membayangkan kejadian spektakuler tadi.

Mas Senja, tadi itu maksudnya apa?

[Name] segera menutup pintu kamar rapat-rapat. Membanting tubuhnya hingga memantul ke atas kasur.

"Maksudnya dia begitu, apa, bangsat?"

Ia menenggelamkan wajahnya dalam-dalam pada bantal empuk yang biasa digunakan Anya. Jujur, ia tidak senang sama sekali. Apa yang barusan terjadi akan menjadi jalan terjal yang sulit [Name] lalui. Padahal ia sudah susah payah untuk melupakan suami orang itu, dan akan memulai awal yang baru dengan Yuri. Tapi sepertinya takdir enggan memberinya jalan hidup yang biasa-biasa saja.

Anya menerima sinyal gumaman [Name] yang sedang mencak-mencak tidak jelas. Ia tidak terlalu yakin apa yang baru saja menimpa gadis itu, sebab dirinya memang baru saja terjaga. Suara pikiran sang ayah yang sedang memanggil-manggil [Name] lah yang mengusik tidurnya.

'Anya takut tambah dewasa...' batinnya.

' batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--

Relungnya menjadi lebih rileks setelah berendam di bathtub. [Name] mencepol rambutnya yang awut-awutan dan memoles pipinya dengan sederhana. Ia terlihat lebih fresh sekarang. Yosh, saatnya profesional dan bertempur di dapur!

Sejatinya puncak komedi adalah realita. [Name] memasang muka pelongo saat sedang mengiris-iris paprika. Sudah dipastikan bahwa jiwanya kembali terkena mental gara-gara serangan kejutan mas Senja hari ini. Sedetik lagi saja jika Yor terlambat datang, maka pisau tajam itu akan mengenai telunjuk kidal nya. Menggantikan paprika merah yang ukurannya gemuk-gemuk itu.

OH, MY BABYSITTER! || ʟᴏɪᴅ ꜰᴏʀɢᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang