nasihat deshara

28 7 0
                                    

Happy reading guyss 💗
Jangan lupa vote sama komen ya!!!
Makasih sebelumnya























Kata-kata tadi langsung keluar begitu saja dari mulut Zafira, Althaf yang mendengar itu hanya terdiam dan tidak berkomentar apa-apa. "Jadi kamu maunya kaya gimana?" dirinya sudah lelah denga sikap Zafira ini, dia berusaha untuk memaklumi akan tetapi gadis itu malah semakin semena-mena pada dirinya.

"Lo berhenti ngatur-ngatur gue, jalani aja hidup lo sendiri dan gue pun begitu. Gausah juga mikirin status kita sekarang."

Jelas kata-kata itu sangat jelas terdengar di telinga Althaf. "Oke kalau itu yang kamu mau," Althaf menyutujuinya selepas mengatakan itu ia langsung keluar dari kamar Zafira membiarkan gadis itu untuk beristirahat.

"Maaf kalau lo sakit hati sama kata-kata gue. Tapi gue beneran gak bisa kalau harus terus kaya gini," gumamnya saat Althaf sudah pergi keluar kamarnya.

***

Paginya, Zafira memakan rotinya di meja makan. Ia sama sekali tidak melihat keberadaan Althaf. "Teh Eci, Althaf udah berangkat?" tanyanya ketika Teh Eci sedang membereskan sebagian piring yang ada di meja.

"Udah dari tadi neng, tadi si aden teh nitipin pesan buat kamu ke sekolahnya di antar sama Pak Yoga aja jangan pesen ojol."

Zafira mengangguk. "Oh iya teh nanti aku sama Pak Yoga."

Teh Eci mengangguk, setelahnya dia ijin berpamit ke belakang melakukan pekerjaannya yang belum beres di sana.

Setelah menyelesaikan sarapan, ia langsung beranjak keluar dari rumah. Di depan sudah terlihat Pak Yoga sambil mempersilahkan dirinya masuk ke dalam mobil.

"Ayo Neng Fira."

"Iya Pak."

Tidak memerlukan waktu yang lama, mobil yang di tumpangi Zafira telah sampai di depan gerbang SMA Mandala. Dia keluar setelah berpamitan kepada Pak Yoga, ia langsung berjalan menuju kelasnya.

"Ini nih bocahnya udah datang," Eliza menunjuk ke arah dirinya yang baru saja duduk.

"Apaan?"

"Apaan apaan, lo yang apaan kemarin kagak jadi ke rumah, gue udah nungguin lo ya setan. Mana pas di call lo mewek lagi." Eliza masih kesal dengan kejadian malam tadi.

"Ya sorry El, gue gak bermaksud. Kemarin abis beranten sama nyokap. Jadi ya gitu deh,"

"Masalah apa lagi?" Abella menyaut.

"Biasa rebutan duit Bokap," jawabnya ngasal tapi mampu membuat ketiga temannya tertawa.

"Goblok, ada-ada aja lo."

***

Zafira menenggelamkan kepalanya di sela-sela buku yang terbuka di atas meja perpustakaan. Waktu istirahat sudah dari sepuluh menit yang lalu, ia sangat malasa untuk pergi ke kantin bersama temannya. Lebih baik dirinya menyempatkan baca buku di perpustakaan. Tapi bukannya membaca, ia malah tertidur karena suasana di sana yang begitu tenang membuat rasa ngantuknya semakin menjadi-jadi.

Beberapa menit kemudian Zafira kembali membuka matanya, ia mendengar suara gelak tertawa yang begitu keras di samping rak buku yang dekat dengannya. Ia mendengus sebal, tidak tahukah bahwa di perpustakaan itu tidak boleh berisik tapi tetap saja suka ada yang berisik, mengabaikan peraturan yang sudah tertera di sana.

Zafira bangkit dia menghampiri asal suara gelak tertawa tadi, ternyata di sana ada dua orang cewek yang entah sedang membaca apa sampai membuat mereka tidak bisa menahan tawanya.

HAPPINESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang