minta maaf

51 6 0
                                    

Siap baca part ini??
Oke GASSS!!!
BTW jangan lupa vote sama komen yaa!!
makasih sebelumnya 💗
























Zafira keluar dari kelasnya, tujuan utamanya kali ini adalah menemui Althaf. Ia harap lelaki itu belum pulang duluan. Zafira datang ke kelas lelaki itu, namun nihil di kelasnya sudah tidak ada siapa-siapa. Tidak sampai di sana, ia mempercepat langkahnya menuju parkiran berharap di sana masih ada lelaki itu.

Zafira menghembuskan nafasnya lega ketika melihat Althaf masih berada di parkiran. "Althaf," lelaki itu menoleh langsung saja ia berlari mendekat ke arah Althaf.

"Althaf gue ma—"

"Ayo Althaf, aku udah selesai."

Ucapan Zafira terpotong dengan kehadiran seorang cewek yang baru saja datang. Zafira mendengus sebal saat tahu cewek itu Adzillata, entah kenapa saat ini ia serasa menyimpan dendam pribada pada cewek itu.

"Eh ada Zafira, ada apa Ra?" tanyanya dengan tersenyum ramah.

"Gue uda urusan sama Althaf," jawabnya dengan di balas senyum pula.

"Oh gitu ya. Yaudah Althaf kamu urusin dulu aja urusan kamu sama Zafira, aku bisa duluan naik taxi kok," ucap Adzillata.

"Enggak, saya udah janji tadi buat bareng sama kamu," jawab Althaf yang sedikit menimbulkan rasa sesak di dada Zafira. Bisa-bisanya dia lebih memilih orang lain ketimbang istrinya sendiri.

Althaf beralih pada Zafira. "Ra ngomongnya nanti aja ya? Saya ada keperluan buat beli barang osis."

"O-oh yaudah gapapa."

Althaf mengangguk. "Saya duluan." Lelaki itu berjalan menuju mobilnya lalu masuk dengan di ikuti oleh Adzillata dari belakang yang langsung masuk ke dalam mobil Althaf.

"ANJING."

"Sabar Zafira lo gak boleh egois buat kali ini," dia mencoba menahan emosinya yang mungkin sebentar lagi akan meledak.

***

Waktu sudah menunjukan pukul lima kurang lima belas menit, tidak ada tanda-tanda lelaki yang di tunggunya itu akan pulang.

Zafira ingin menelpon lelaki itu, tapi sialnya ia tidak memiliki nomornya. "Orang apel lama banget, anjing."

Semakin lama menunggu semakin membuat kekesalan juga menjadi-jadi dalam diri Zafira. "Sial, lama banget," umpatnya dengan menendang kursi yang berada di samping gadis itu.

Tapi tidak lama dari itu seseorang masuk ke dalam rumah, orang yang di tunggu-tunggu Zafira akhirnya sudah datang. "Althaf gue mau ngomong," ucapnya saat jarak mereka berdua sudah dekat.

"Nanti malam aja ya Ra. Saya mau bersih-bersih badan dulu, capek juga seharian ini," ucapnya yang langsung nyelonong begitu saja meninggalkan Zafira yang masih terdiam di sana.

Zafira mengelus dadanya berkali-kali untuk bersabar. "Sabar Zafira, jangan emosi!" gumamnya sembari tersenyum melihat sikap Althaf.

Malam harinya, Zafira berkali-kali mengetuk pintu kamar Althaf. "Althaf gue masuk, ya?"

"Iya," saat sudah dapat ijin dari sang pemilik kamar akhirnya Zafira membuka pintu itu dengan pelan. Kali pertama ia membuka, dirinya langsung di buat kagum dengan keadaan kamar Althaf yang begitu rapih serta wangi, aromanya sungguh sangat memabukkan bagi dirinya.

Dapat di lihat Althaf sedang duduk di kasurnya sembari mengetik sesuati di laptop miliknya. Zafira mendekat, tanpa meminta ijin ia langsung duduk di sebelah lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAPPINESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang